26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Janda Ditemukan Tewas Bugil

Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh

TAPANULI-Lina br Napitupulu (40), janda anak 5 warga Desa Lumban Ina-ina, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, ditemukan tewas bugil di hutan dekat kebun kopi miliknya, Sabtu (11/2) sekitar pukul12.30 WIB.

Disekitar tubuh korban, ditemukan pakaian korban bersimbah darah, buah kopi, serta seutas kabel tali klos sepeda motor. Adalah Mangaji Lumbantoruan (42), warga Desa Lumban Ina-ina, saksi mata yang pertama menemukan jasad korban di lokasi.

Menurut keterangan Salker Lumbantoruan (45) yang juga warga setempat, bahwa korban, Jumat (10/2) sekitar pukul 07.30 WIB, berangkat ke ladang kopi miliknya. Kemudian, siang harinya, setelah tiga anaknya pulang sekolah, berangkat menuju ladang kopi tersebut.

Namun, setibanya di ladang kopi itu, ketiga anak korban, masing-masing, Rudi Lumbantoruan (14), Rio Lumbantoruan (12) dan Lidia Lumbantoruan (9) tidak menemukan ibu mereka di ladang itu. Sehingga, ketiga anak korban tersebut memberitahukan hal itu kepada sejumlah warga.”Semua warga mengetahui ibu korban tidak ada di ladang itu dari anak-anaknya,”tutur Salker Lumbantoruan.

Sore harinya, sejak pukul 17.00 WIB, warga pun mulai mencari korban disekitar ladang kopi miliknya. Namun, hingga pukul 03.00 WIB dini hari, warga tak kunjung menemukan jasad korban.

Esok harinya, Sabtu (11/2), warga mencoba meminta bantuan salah seorang paranormal di desa itu. Oleh paranormal itu menyebut, bahwa korban masih disekitar ladang kopi miliknya. Saat itu, warga sudah memberitahukan kepada pihak Polsek Siborongborong, terkait hilangnya korban. Sehingga, saat pencarian, sejumlah personil Polsek Siborongborong ikut menyisir kawasan hutan dekat kebun kopi milik korban.

Hingga pukul 11.00 WIB pencarian, jasad korban belum juga ditemukan. Sehingga, warga mengubungi Mangaji Lumbantoruan (saksi yang pertama menemukan jasad korban) yang memiliki se ekor anjing pemburu.

Oleh Mangaji sendiri, ia pun segera turun ke lokasi dan membawa anjingnya berkulit hitam untuk membantu pencarian. Berselang setengah jam mengikuti pencarian, anjing milik Mangaji, berhasil menemukan jasad korban sekitar 100 meter dari kebun kopi miliknya.

“Saat itu, anjing saya langsung naik ke hutan perbukitan kebun kopi milik korban. Saya pun mengikutinya terus. Dan, sekitar 100 meter masuk ke hutan ini, anjing saya sudah menemukan mayatnya. Saat itu, saya pun langsung memanggil warga yang kebetulan ikut mencari disekitar lokasi,”sebut Mangaji Lumbantoruan kepada METRO (Group Sumut Pos), Jumat (11/2) di lokasi kejadian.

Amatan wartawan, di lokasi kejadian, korban mengalami luka-luka dibagian tangan, pinggul dan perut. Korban sendiri, ditemukan dalam posisi kepala telungkup dan tubuh tergeletak menyamping.

Luka ditubuh korban, saat proses identifikasi pihak Polres Tapanuli Utara menunjukkan, adanya luka akibat benda tajam di pinggul sebelah kanan, luka tusuk di perut kiri dan kanan, luka di pergelangan tangan sebelah tangan, serta luka di bagian lengan kanan dan kiri.

Yang aneh di lokasi kejadian, buah kopi yang diduga baru dipanen korban, ada di hutan dekat jasad korban. Namun, termos, gelas, ember dan kotak nasi korban tidak ditemukan di lokasi, sebab korban diketahui membawa perbekalan tersebut dari rumah.

Melihat kondisi tubuh korban, sejumlah warga yang ada di lokasi kejadian menduga, korban diperkosa terlebih dahulu kemudian dibunuh.

“Kalau melihat mayatnya ini, korban saya duga diperkosa dulu baru dibunuh. Karena, korban telanjang dan penuh luka di tubuhnya,”sebut salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya. (hsl/smg)

Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh

TAPANULI-Lina br Napitupulu (40), janda anak 5 warga Desa Lumban Ina-ina, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, ditemukan tewas bugil di hutan dekat kebun kopi miliknya, Sabtu (11/2) sekitar pukul12.30 WIB.

Disekitar tubuh korban, ditemukan pakaian korban bersimbah darah, buah kopi, serta seutas kabel tali klos sepeda motor. Adalah Mangaji Lumbantoruan (42), warga Desa Lumban Ina-ina, saksi mata yang pertama menemukan jasad korban di lokasi.

Menurut keterangan Salker Lumbantoruan (45) yang juga warga setempat, bahwa korban, Jumat (10/2) sekitar pukul 07.30 WIB, berangkat ke ladang kopi miliknya. Kemudian, siang harinya, setelah tiga anaknya pulang sekolah, berangkat menuju ladang kopi tersebut.

Namun, setibanya di ladang kopi itu, ketiga anak korban, masing-masing, Rudi Lumbantoruan (14), Rio Lumbantoruan (12) dan Lidia Lumbantoruan (9) tidak menemukan ibu mereka di ladang itu. Sehingga, ketiga anak korban tersebut memberitahukan hal itu kepada sejumlah warga.”Semua warga mengetahui ibu korban tidak ada di ladang itu dari anak-anaknya,”tutur Salker Lumbantoruan.

Sore harinya, sejak pukul 17.00 WIB, warga pun mulai mencari korban disekitar ladang kopi miliknya. Namun, hingga pukul 03.00 WIB dini hari, warga tak kunjung menemukan jasad korban.

Esok harinya, Sabtu (11/2), warga mencoba meminta bantuan salah seorang paranormal di desa itu. Oleh paranormal itu menyebut, bahwa korban masih disekitar ladang kopi miliknya. Saat itu, warga sudah memberitahukan kepada pihak Polsek Siborongborong, terkait hilangnya korban. Sehingga, saat pencarian, sejumlah personil Polsek Siborongborong ikut menyisir kawasan hutan dekat kebun kopi milik korban.

Hingga pukul 11.00 WIB pencarian, jasad korban belum juga ditemukan. Sehingga, warga mengubungi Mangaji Lumbantoruan (saksi yang pertama menemukan jasad korban) yang memiliki se ekor anjing pemburu.

Oleh Mangaji sendiri, ia pun segera turun ke lokasi dan membawa anjingnya berkulit hitam untuk membantu pencarian. Berselang setengah jam mengikuti pencarian, anjing milik Mangaji, berhasil menemukan jasad korban sekitar 100 meter dari kebun kopi miliknya.

“Saat itu, anjing saya langsung naik ke hutan perbukitan kebun kopi milik korban. Saya pun mengikutinya terus. Dan, sekitar 100 meter masuk ke hutan ini, anjing saya sudah menemukan mayatnya. Saat itu, saya pun langsung memanggil warga yang kebetulan ikut mencari disekitar lokasi,”sebut Mangaji Lumbantoruan kepada METRO (Group Sumut Pos), Jumat (11/2) di lokasi kejadian.

Amatan wartawan, di lokasi kejadian, korban mengalami luka-luka dibagian tangan, pinggul dan perut. Korban sendiri, ditemukan dalam posisi kepala telungkup dan tubuh tergeletak menyamping.

Luka ditubuh korban, saat proses identifikasi pihak Polres Tapanuli Utara menunjukkan, adanya luka akibat benda tajam di pinggul sebelah kanan, luka tusuk di perut kiri dan kanan, luka di pergelangan tangan sebelah tangan, serta luka di bagian lengan kanan dan kiri.

Yang aneh di lokasi kejadian, buah kopi yang diduga baru dipanen korban, ada di hutan dekat jasad korban. Namun, termos, gelas, ember dan kotak nasi korban tidak ditemukan di lokasi, sebab korban diketahui membawa perbekalan tersebut dari rumah.

Melihat kondisi tubuh korban, sejumlah warga yang ada di lokasi kejadian menduga, korban diperkosa terlebih dahulu kemudian dibunuh.

“Kalau melihat mayatnya ini, korban saya duga diperkosa dulu baru dibunuh. Karena, korban telanjang dan penuh luka di tubuhnya,”sebut salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya. (hsl/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/