26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pemko Siapkan Anggaran Hidran

Pemadam Kebakaran Suplai Air dari Kantor

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap siap menyediakan anggaran untuk hidran di Kota Medan, sebagai pendukung mengantisipasi peristiwa kebakaran yang belakangan ini sering terjadi.

“Kalau memang Pemko Medan yang harus menyediakan anggaran untuk itu, tidak ada masalah. Karena semua itu diperlukan untuk bisa bertindak cepat dalam mengantisipasi kebakaran,” kata Rahudman.

di sela-sela acara pameran otomotif, di Jalan Kapten Maulana Lubis, Rabu (15/2) siang.

Menurutnya, PDAM Tirtanadi punya kewajiban dengan Wali Kota Medan karena salah satu watertres di kawasan Belawan dikelola oleh PDAM Tirtanadi. Untuk itu, Rahudman meminta agar titik hydrant yang ada di Kota Medan harus dapat berfungsi dengan baik.

“Jangan ada titik hydrant yang tersumbat, semua harus berjalan dengan bagus. Memang selama ini masih banyak hydrant di Kota Medan yang rusak, namun kemarin PDAM Tirtanadi sudah memperbaikinya,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Medan sudah melalukan kordinasi dengan PDAM Tirtanadi untuk memperbaiki hydrant yang tidak berfungsi.
“Sekarang masih ada yang tidak berfungsi dengan baik, tapi sedang dikordinasikan dengan PDAM Tirtanadi agar semua  hydrant difugsikan kembali,” ucapnya.

Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (P2K), Marihot Tampubolon mengatakan hydrant yang ada di Medan ini masih sangat minim mengakibatkan petugas pemadam sulit untuk mendapatkan akses air, sehingga kalau terjadi kebakaran, petugas kebakaran terpaksa harus kembali ke kantor P2K untuk menyuplai air.

“Hydrant yang ada di Medan itu hanya 30 persen yang bagus. Kondisi ini jelas sangat menyulitkan bagi kita untuk mengantisipasi kebakaran. Kalau hydrant tidak tersedia dengan baik di daerah lokasi kebakaran, maka akses air terpaksa kita ambil kembali dari kantor dan itu memakan waktu, dan terkadang mengakibatkan api yang sudah mereda kembali membesar, inilah yang sering kami alami,” kata Marihot.

Marihot sangat mengharapkan agar PDAM Tirtanadi dapat melakukan perawatan hydrant secara berkala, dengan begitu maka akan sangat memudahkan petugas pemadam kebakaran dalam mengantisipasi kebakaran membesar.

Sebelumnya, Kepala Bidang Publikasi PDAM Tirtanadi Medan, Jumirin menjelaskan dari 150 jumlah hydrant di Medan yang berfungsi dengan baik hanya 91 unit.

“Hydrant kita memang hanya 150, yang aktif 91 unit. Kita berupaya untuk melakukan pengadaannya tapi terganjal kepada anggaran sebab untuk pengadaan hydrant ini membutuhkan biaya yang banyak,” kata Jumirin.Berdasarkan data dari PDAM Tirtanadi ketersediaan hydrant di Medan sebanyak 91 itu ada di Medan Denai 8 unit, di Medan Kota 25 unit, Delitua sebanyak 6 unit, Sei Agul sebanyak 4 unit, Belawan 1 unit. Amplas sebanyak 2 unit. Selain itu di kawasan Diski sebanyak 11 unit, Sunggal sebanyak 8 unit, Tuasan 5 unit, Cemara sebanyak 6 unit, HM Yamin sebanyak 5 unit, Padang Bulan 6 unit dan di kawasan Medan Labuhan sebanyak 4 unit.

Dijelaskan Jumirin, untuk melakukan pengadaan satu unit hydrant membutuhkan biaya hingga Rp43 juta. “Satu unit hydrant itu harganya Rp9,5 juta tapi untuk satu set yang lengkap bisa mencapai Rp43 juta. Selama ini kita juga terus melakukan perawatan setiap bulannya. Dan sering mengganti gate valve atau tutup yang biayanya juga tinggi sekitar Rp1 juta per satu gate valve,” terang Jumirin.

Jumirin mengatakan, kalau gate valve tidak diganti, maka akan terjadi kebocoran yang merugikan bagi PDAM. “Selama ini kita terus melakukan monitor terhadap hydrant yang ada di Medan, kalau gate valve nya rusak maka kita ganti, perawatan tetap kita lakukan,” kata Jumirin.
Disinggung soal minimnya hydrant yang tersedia hanya 150 dan bahkan yang aktif hanya 91 unit, Jumirin menyebutkan untuk pengadaan hydrant memang pihaknya masih terganjal kepada anggaran yang ada. (adl)

Pemadam Kebakaran Suplai Air dari Kantor

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap siap menyediakan anggaran untuk hidran di Kota Medan, sebagai pendukung mengantisipasi peristiwa kebakaran yang belakangan ini sering terjadi.

“Kalau memang Pemko Medan yang harus menyediakan anggaran untuk itu, tidak ada masalah. Karena semua itu diperlukan untuk bisa bertindak cepat dalam mengantisipasi kebakaran,” kata Rahudman.

di sela-sela acara pameran otomotif, di Jalan Kapten Maulana Lubis, Rabu (15/2) siang.

Menurutnya, PDAM Tirtanadi punya kewajiban dengan Wali Kota Medan karena salah satu watertres di kawasan Belawan dikelola oleh PDAM Tirtanadi. Untuk itu, Rahudman meminta agar titik hydrant yang ada di Kota Medan harus dapat berfungsi dengan baik.

“Jangan ada titik hydrant yang tersumbat, semua harus berjalan dengan bagus. Memang selama ini masih banyak hydrant di Kota Medan yang rusak, namun kemarin PDAM Tirtanadi sudah memperbaikinya,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Medan sudah melalukan kordinasi dengan PDAM Tirtanadi untuk memperbaiki hydrant yang tidak berfungsi.
“Sekarang masih ada yang tidak berfungsi dengan baik, tapi sedang dikordinasikan dengan PDAM Tirtanadi agar semua  hydrant difugsikan kembali,” ucapnya.

Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (P2K), Marihot Tampubolon mengatakan hydrant yang ada di Medan ini masih sangat minim mengakibatkan petugas pemadam sulit untuk mendapatkan akses air, sehingga kalau terjadi kebakaran, petugas kebakaran terpaksa harus kembali ke kantor P2K untuk menyuplai air.

“Hydrant yang ada di Medan itu hanya 30 persen yang bagus. Kondisi ini jelas sangat menyulitkan bagi kita untuk mengantisipasi kebakaran. Kalau hydrant tidak tersedia dengan baik di daerah lokasi kebakaran, maka akses air terpaksa kita ambil kembali dari kantor dan itu memakan waktu, dan terkadang mengakibatkan api yang sudah mereda kembali membesar, inilah yang sering kami alami,” kata Marihot.

Marihot sangat mengharapkan agar PDAM Tirtanadi dapat melakukan perawatan hydrant secara berkala, dengan begitu maka akan sangat memudahkan petugas pemadam kebakaran dalam mengantisipasi kebakaran membesar.

Sebelumnya, Kepala Bidang Publikasi PDAM Tirtanadi Medan, Jumirin menjelaskan dari 150 jumlah hydrant di Medan yang berfungsi dengan baik hanya 91 unit.

“Hydrant kita memang hanya 150, yang aktif 91 unit. Kita berupaya untuk melakukan pengadaannya tapi terganjal kepada anggaran sebab untuk pengadaan hydrant ini membutuhkan biaya yang banyak,” kata Jumirin.Berdasarkan data dari PDAM Tirtanadi ketersediaan hydrant di Medan sebanyak 91 itu ada di Medan Denai 8 unit, di Medan Kota 25 unit, Delitua sebanyak 6 unit, Sei Agul sebanyak 4 unit, Belawan 1 unit. Amplas sebanyak 2 unit. Selain itu di kawasan Diski sebanyak 11 unit, Sunggal sebanyak 8 unit, Tuasan 5 unit, Cemara sebanyak 6 unit, HM Yamin sebanyak 5 unit, Padang Bulan 6 unit dan di kawasan Medan Labuhan sebanyak 4 unit.

Dijelaskan Jumirin, untuk melakukan pengadaan satu unit hydrant membutuhkan biaya hingga Rp43 juta. “Satu unit hydrant itu harganya Rp9,5 juta tapi untuk satu set yang lengkap bisa mencapai Rp43 juta. Selama ini kita juga terus melakukan perawatan setiap bulannya. Dan sering mengganti gate valve atau tutup yang biayanya juga tinggi sekitar Rp1 juta per satu gate valve,” terang Jumirin.

Jumirin mengatakan, kalau gate valve tidak diganti, maka akan terjadi kebocoran yang merugikan bagi PDAM. “Selama ini kita terus melakukan monitor terhadap hydrant yang ada di Medan, kalau gate valve nya rusak maka kita ganti, perawatan tetap kita lakukan,” kata Jumirin.
Disinggung soal minimnya hydrant yang tersedia hanya 150 dan bahkan yang aktif hanya 91 unit, Jumirin menyebutkan untuk pengadaan hydrant memang pihaknya masih terganjal kepada anggaran yang ada. (adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/