26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalan Aceh-Sumut Banjir, Kadishub Sumut: Tidak Ada Jalan Alternatif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara sudah menyiapkan personil di lokasi perbatasan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Aceh Tamiang, atau jalan nasional Aceh-Medan, yang tergenangi air.

“Itu Jalan Nasional dan ada balainya. Kita sifatnya hanya membantu. Tapi tetap saja, untuk mengatur lalulintas tetap saja ada anggota kita di lapangan,” sebut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Supriyanto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (7/11) siang.

Supriyanto mengungkapkan pihaknya siap berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dan Dishub Aceh. Langkah-langkah apa diambil terhadap kenderaan bermotor yang akan melintasi lokasi banjir tersebut.

“Nanti kita hubungu Kemenhub. Kita meminta kepada mereka demi masyarakat,” ucap Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan kenderaan bermotor dari Medan ke Aceh, tidak ada jalan alternatif bisa dilalui. Karena, jalan tersebut jalan satu-satunya yang bisa dilewati menuju Aceh dan sebaliknya.

Untuk saat ini, Supriyanto mengatakan penangan lalulintas dilakukan Dishub Kabupaten Langkat dan polisi lalulintas setempat.

“Kalau di lokasi banjir, Dishub Kabupaten sudah bergerak. Jalannya tunggal dan macet karena banjir. Kita menyarankan agar kendaraan balik arah, karena tidak ada alternatif,” kata Supriyanto.

Supriyanto mengatakan hampir setiap tahun perbatasan Aceh-Sumut itu, dilanda banjir. Untuk itu, harus ada solusi dilakukan. Apalagi, jalan tersebut sebagai jalur pengangkutan logistik kebutuhan pokok dari kedua provinsi tersebut.

“Hampir setiap tahun terjadi, harus ada jawaban. Kita berharap agar pemerintah pusat mencari solusi, karena drainase-drainase tidak mampu debit air,” sebut Supriyanto.

Supriyanto mengatakan pihaknya akan berencana menyurati Pemerintah Pusat, untuk dapat mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi banjir. Bila tidak, akan berdampak dengan ekonomi kedua provinsi ini.

“Kita surati nanti pemerintah pusat. Namun eksekusinya tetap Pemerintah pusat, nanti kita lihat hasilnya,” tutur Supriyanto.

Supriyanto mengatakan pembangunan jalan Tol Aceh-Sumut ini, menjadi solusi lalulintas, bila kembali banjir. Kenderaan bermotor bisa dialihkan ke jalan tol. Apalagi, jalan nasional permukaannya sudah turun.

“Salah satunya, jalan tol sebagai alternative. Sebab jalan umum sudah turun setiap tahun,” pungkasnya. (gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara sudah menyiapkan personil di lokasi perbatasan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Aceh Tamiang, atau jalan nasional Aceh-Medan, yang tergenangi air.

“Itu Jalan Nasional dan ada balainya. Kita sifatnya hanya membantu. Tapi tetap saja, untuk mengatur lalulintas tetap saja ada anggota kita di lapangan,” sebut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Supriyanto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (7/11) siang.

Supriyanto mengungkapkan pihaknya siap berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dan Dishub Aceh. Langkah-langkah apa diambil terhadap kenderaan bermotor yang akan melintasi lokasi banjir tersebut.

“Nanti kita hubungu Kemenhub. Kita meminta kepada mereka demi masyarakat,” ucap Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan kenderaan bermotor dari Medan ke Aceh, tidak ada jalan alternatif bisa dilalui. Karena, jalan tersebut jalan satu-satunya yang bisa dilewati menuju Aceh dan sebaliknya.

Untuk saat ini, Supriyanto mengatakan penangan lalulintas dilakukan Dishub Kabupaten Langkat dan polisi lalulintas setempat.

“Kalau di lokasi banjir, Dishub Kabupaten sudah bergerak. Jalannya tunggal dan macet karena banjir. Kita menyarankan agar kendaraan balik arah, karena tidak ada alternatif,” kata Supriyanto.

Supriyanto mengatakan hampir setiap tahun perbatasan Aceh-Sumut itu, dilanda banjir. Untuk itu, harus ada solusi dilakukan. Apalagi, jalan tersebut sebagai jalur pengangkutan logistik kebutuhan pokok dari kedua provinsi tersebut.

“Hampir setiap tahun terjadi, harus ada jawaban. Kita berharap agar pemerintah pusat mencari solusi, karena drainase-drainase tidak mampu debit air,” sebut Supriyanto.

Supriyanto mengatakan pihaknya akan berencana menyurati Pemerintah Pusat, untuk dapat mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi banjir. Bila tidak, akan berdampak dengan ekonomi kedua provinsi ini.

“Kita surati nanti pemerintah pusat. Namun eksekusinya tetap Pemerintah pusat, nanti kita lihat hasilnya,” tutur Supriyanto.

Supriyanto mengatakan pembangunan jalan Tol Aceh-Sumut ini, menjadi solusi lalulintas, bila kembali banjir. Kenderaan bermotor bisa dialihkan ke jalan tol. Apalagi, jalan nasional permukaannya sudah turun.

“Salah satunya, jalan tol sebagai alternative. Sebab jalan umum sudah turun setiap tahun,” pungkasnya. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/