Jelang Pilgubsu 2013
MEDAN-Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) terus ramai dibincangkan. Setelah beberapa nama ramai mewarnai bursa bakal calon, sekian harapan untuk sosok yang pas sebagai gubernur Sumatera Utara juga banyak disuarakan. Salah satu yang tegas diungkapkan beberapa kalangan adalah gubernur mendatang haruslah putra daerah.
Setidaknya hal ini diungkapkan Daudsyah dari Organisasi Sosial Kemasyarakatan (Ormas) Sumut Cemerlang. “Orang Sumut asli. Putera daerah yang mengerti dengan geografis Sumut. Terserah dari birokrasi, politisi, atau kalangan profesional. Terlebih bagi putera daerah yang bermukim di Sumut,” ungkapnya, usai deklarasi ormas tersebut akhir pekan lalu.
Selain itu, sosok pemimpin Sumut untuk periode 2013-2018 mendatang, juga mesti memiliki sejumlah kriteria lainnya. Pertama, sosok atau figur pemimpin mesti memiliki sifat jujur. Kriteria jujur ini, bukan hanya digembar-gemborkan saja, tapi harus sesuai fakta dan kenyataan yang ada. Kriteria lainnya adalah cerdas. “Apa ukuran cerdas dan berprestasi itu. Apa sudah bekerja atau memimpin satu instansi selama dua tahun, sudah dibilang berprestasi? Bagaimana kalau instansi itu colaps dan lain sebagainya? Apa sosok seperti ini layak untuk maju pada Pilgubsu nanti?” terangnya.
Kriteria lainnya harus mampu membangun kriteria pertumbuhan ekonomi yang baik. “Untuk mencari figur itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak begitu saja untuk menjadi seorang pemimpin. Kami akan melakukan tabulasi serta melakukan konsolidasi di 33 kabupaten/kota, guna melakukan survey dan penjaringan untuk sosok-sosok yang layak untuk menjadi pemimpin Sumut ke depan sesuai dengan kriteria itu.
Perlu digarisbawahi, kita juga akan memantau atau menelisik, silsilah keluarga dari para tokoh-tokoh itu. Jangan sampai, ada yang tersangkut-sangkut masalah kriminal, hukum dan masalah lainnya. Pertengahan tahun ini, kita akan mendeklarasikan siapa tokoh atau sosok yang nantinya, layak untuk menjadi pemimpin Sumut 2013-2018 mendatang,” ungkapnya.
Ketika Sumut Cemerlang masih mencari figur, ormas lainnya Al Jamiyatul Washliyah Sumut, mengaku tengah mempersiapkan kadernya, untuk menjadi kandidat pada pesta rakyat Sumut lima tahunan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Siasyah Pengurus Wilayah (PW) Al Jamiyatul Washliyah Sumut H Haidil A Hadi. “Memang, kita lagi melakukan persiapan ke arah itu. Di antaranya, Gerakan 500.000 fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) kader Al Washliyah se-Sumut. Al Washliyah Sumut pada prinsipnya, sudah berdenyut dan siap dengan kadernya ke depan memimpin Sumut. Untuk ini seluruh kader dan simpatisan Al Washliyah solid dan akan satu bahasa maupun satu sikap” ujar H Haidil A Hadi.
Mengenai figur, Haidil menyebutkan, ada beberapa sosok kader Al Washliyah yang layak dan berpotensi antara lain, Hasbullah Hadi, Yulizar P Lubis, Hardi Mulyono, Yunus Rasyid dan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sumut, Asren Nasution.
Siapa di antara nama itu yang paling berpotensi dan kredibel, Haidil tidak bersedia berasumsi terlalu berlebihan.”Jelasnya, nama untuk ini banyak dan tidak akan sulit mendapatkannya,” ujarnya.
Ditegaskannya juga, Al Washliyah dalam kaitan Pilgubsu 2013 tidak terlibat dalam upaya dukung mendukung calon gubernur maupun calon bupati atau calon walikota, kecuali kader Al Washliyah yang tampil sebagai calon.
“Manifestasinya, kita sedang melakukan Gerakan Al Washliyah dengan 500.000 fotokopi KTP kader untuk mengusung calon independen. Tapi, kita juga tetap menjalin komunikasi dengan parpol. Meski gerakan ini focusnya untuk calon independen namun kita tetap berkomunikasi dengan parpol,” jelas Haidil.
500.000 fotokopi KTP kader tersebut, diharapkan calon dari Al Washliyah mulus untuk independen. Itu didaasarkan asumsi penduduk Sumut yang berjumlah lebih kurang 13 juta jiwa, untuk memenuhi dukungan 3 persen atau 390.000 fotokopi KTP, sehingga ditargetkan tercapai 500.000 fotokopi KTP.
“Ini sangat memungkinkan karena Al Washliyah mempunyai struktur organisasi yang begitu luas sampai ke tingkat ranting, desa dan kelurahan. Selain itu ada 624 institusi pendidikan dan lima perguruan tinggi Al Washliyah di Sumut, belum lagi dari simpatisan dan warga secara umum,” urainya. (ari)