MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi pembangunan sejumlah drainase di Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, masih terbengkalai. Pasalnya, pembangunan dikerjakan tidak sampai tuntas, yang berakibat pada menggenangnya air di sejumlah drainase tersebut.
Hal itu diungkapkan warga saat Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Golkar, M Rizki Nugraha, menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah ke-1 Perda No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Sisingamangaraja, Kilometer 8, Gang Kamboja, Lingkungan 2, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Jumat (13/1).
“Paritnya (draianse) terbengkalai, tak sampai siap (dikerjakan). Airnya jadi tak mengalir, ya tergenanglah, banyak nyamuk. Lokasinya di Gang Ikhlas dan Gang Gereja. Tolong disampaikan ke Dinas PU (sekarang Dinas SDABMBK) supaya cepat dibaguskan paritnya itu,” ungkap Suryani, warga Gang Ikhlas.
Senada dengan Suryani, warga Gang Gereja, Sinaga juga mengeluhkan hal sama kepada Rizki, yang merupakan Anggota Komisi 4 n
(membidangi masalah infrastruktur) itu. Bahkan tak cuma masalah drainase yang menggenang karena tak mampu mengalirkan air, pria parobaya itu, juga mengeluhkan kondisi jalan di Gang Gereja yang kupak kapik.
“Sudahlah aliran paritnya tak jalan (mengalir), kondisi jalannya pun bergelombang. Sudah lama ini terjadi, sejak tahun-tahun lalu. Sudah kami sampaikan juga ke Dinas PU, mereka pun sudah datang foto-foto lokasi. Tapi tak diperbaiki juga, cuma foto-foto aja. Tolong dibantu Pak,” harapnya.
Menanggapi keluhan warga, Rizki mengatakan, dia segera meminta Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) yang dulunya Dinas PU Kota Medan, melalui UPT-nya, untuk segera melihat kembali kondisi yang disebutkan warga di lapangan.
“Saya akan surati (Dinas SDABMBK) supaya datang sekali lagi. Nanti saya minta supaya ketika datang jangan hanya foto-foto, tapi harus ada tindakan selanjutnya,” tegas Rizki.
Pada kesempatan itu, Rizki juga menjelaskan, akan pentingnya Perda No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan. Menurutnya, saat ini Pemko Medan sudah sangat berusaha untuk mengurangi sampah yang ada di setiap lingkungan masyarakat. Satu di antaranya, dengan menyerahkan tugas pengangkutan sampah ke pihak kecamatan.
“Saat ini Pemko dan DPRD juga sedang giat melakukan studi banding, agar sampah bisa dikelola menjadi benda-benda yang bersifat ekonomis, satu di antaranya dengan mendirikan bank sampah. Jadi mohon, mari kita kelola sampah dengan baik, mari kita dirikan bank sampah. Yang paling penting, jangan lagi ada yang membuang sampah sembarangan,” imbaunya.
Pada kesempatan itu, dia membuka kesempatan kepada warga lainnya untuk menyampaikan berbagai aspirasi. Selain masalah darainase dan jalan, Rizki juga mendapati keluhan warga terkait kurangnya armada dan petugas pengangkut sampah, serta keinginan warga untuk dibangunkan bronjong di bantaran sungai yang tak jauh dari pemukiman warga. Atas berbagai keluhan itu, dia mengaku akan menindaklanjutinya dengan berkoordinasi ke pihak-pihak terkait. (map/saz)