25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Forum Tapanuli: Kita tak Boleh Ikut Campur

Polemik Nama untuk Bandara di Kualanamu

MEDAN-Forum Tapanuli Sumatera Utara, mendukung sepenuhnya aspirasi masyarakat di Kabupaten Deliserdang sebagai calon nama Bandar Udara (Bandara) Internasional yang berada di Kualanamu. Pernyataan tersebut dikatakan Ketua Dewan Pembina Forum Tapanuli Sumatera Utara Daulat Manurung pada wartawan Kamis (1/3) di Jalan SM Raja Medan.

“Kami dari Forum Tapanuli Sumut, mendukung sepenuhnya masyarakat di Kabupaten Deliserdang, untuk mencantumkan nama Bandara Kualanamu Deliserdang di bandara itu. Alasan kami mengingat lokasi ataupun areanya,” tegas Daulat.

Penabalan nama Bandara Kualanamu Deliserdang adalah kebanggaan masyarakat sekitar. Nama Bandara Kualanamu tersebut akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat. “Pemberian nama Kualanamu Deliserdang ini untuk menghindari efek-efek negatif, adanya ketidaksenangan dari yang mengajukan nama-nama bandara untuk kepentingan satu individu,” tegas Daulat.

Alasannya, ucap Daulat lagi, agar tidak timbulnya kesenjangan atas pemberian nama bandara itu kalau dibuat nama orang nama tokoh ataupun nama pahlawan. “Itu hak progratif masyarakat setempat untuk memberikan nama, kita tidak boleh ikut campur karena itu hak mereka karena itu bagian dari hak mereka,” tegas Daulat.

Sebelumnya, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumut pun buka suara. Bagi mereka, nama yang pas adalah nama pahlawan. “Menurut saya, pemberian nama Bandara Sultan Sulaiman untuk bandara dalam waktu dekat ini akan rampung sudah cocok. Nama itu memang sudah cocok karena Sultan Sulaiman itu merupakan sosok pahlawan di daerah Deliserdang dan Serdangbedagai (Sergai) karena beliaulah yang memperjuangkan daerah itu saat zaman penjajahan Belanda,” kata Muhammad TW, Kepala Biro Generasi Penerus Perjuangan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumut, Kamis (1/3) siang.

Muhammad TW menuturkan, pada massa penjajahan Belanda, beliau tak mau bekerja sama dengan Belanda dan memilih melawan penjajah itu. “Wajar saja jika masyarakat Deliserdang dan Sergai sekitarnya menginginkan nama itu karena nama itu merupakan sosok pahlawan bagi mereka,” jelasnya.
Disinggung mengenai pahlawan-pahlawan nasional lainnya, Muhammad TW mengaku, memang sempat ada sejumlah nama Pahlawan Nasional muncul di antaranya Raja Sisingamangaraja XII, Adam Malik, dan Tengku Amir Hamzah. “Sultan Sulaiman memang baru mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra, tapi menurut saya, nama beliau yang cocok sebagai nama bandara baru nanti,” ucapnya.

Disambung orang yang suka membedah-bedah buku dan tokoh-tokoh kepahlawanan ini, sosok Sultan Sulaiman pada massa penjajahan Belanda semasa hidupnya terkenal dengan sosok yang tak mau menyerah dan beliau berjuang penuh. “Pemberian gelar dan Bintang Mahaputra itu diberikan berdasarkan perjuangan beliau dalam mempertahankan daerah itu pada massa penjajah Belanda dengan penuh dan ikhlas. Ada nama tokoh-tokoh yang lain, tapi tak diberikan gelar dan Bintang Mahaputra karena dalam perjuangannya yang penuh dan tak berhenti,” pungkasnya. (rud/jon)

Polemik Nama untuk Bandara di Kualanamu

MEDAN-Forum Tapanuli Sumatera Utara, mendukung sepenuhnya aspirasi masyarakat di Kabupaten Deliserdang sebagai calon nama Bandar Udara (Bandara) Internasional yang berada di Kualanamu. Pernyataan tersebut dikatakan Ketua Dewan Pembina Forum Tapanuli Sumatera Utara Daulat Manurung pada wartawan Kamis (1/3) di Jalan SM Raja Medan.

“Kami dari Forum Tapanuli Sumut, mendukung sepenuhnya masyarakat di Kabupaten Deliserdang, untuk mencantumkan nama Bandara Kualanamu Deliserdang di bandara itu. Alasan kami mengingat lokasi ataupun areanya,” tegas Daulat.

Penabalan nama Bandara Kualanamu Deliserdang adalah kebanggaan masyarakat sekitar. Nama Bandara Kualanamu tersebut akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat. “Pemberian nama Kualanamu Deliserdang ini untuk menghindari efek-efek negatif, adanya ketidaksenangan dari yang mengajukan nama-nama bandara untuk kepentingan satu individu,” tegas Daulat.

Alasannya, ucap Daulat lagi, agar tidak timbulnya kesenjangan atas pemberian nama bandara itu kalau dibuat nama orang nama tokoh ataupun nama pahlawan. “Itu hak progratif masyarakat setempat untuk memberikan nama, kita tidak boleh ikut campur karena itu hak mereka karena itu bagian dari hak mereka,” tegas Daulat.

Sebelumnya, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumut pun buka suara. Bagi mereka, nama yang pas adalah nama pahlawan. “Menurut saya, pemberian nama Bandara Sultan Sulaiman untuk bandara dalam waktu dekat ini akan rampung sudah cocok. Nama itu memang sudah cocok karena Sultan Sulaiman itu merupakan sosok pahlawan di daerah Deliserdang dan Serdangbedagai (Sergai) karena beliaulah yang memperjuangkan daerah itu saat zaman penjajahan Belanda,” kata Muhammad TW, Kepala Biro Generasi Penerus Perjuangan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumut, Kamis (1/3) siang.

Muhammad TW menuturkan, pada massa penjajahan Belanda, beliau tak mau bekerja sama dengan Belanda dan memilih melawan penjajah itu. “Wajar saja jika masyarakat Deliserdang dan Sergai sekitarnya menginginkan nama itu karena nama itu merupakan sosok pahlawan bagi mereka,” jelasnya.
Disinggung mengenai pahlawan-pahlawan nasional lainnya, Muhammad TW mengaku, memang sempat ada sejumlah nama Pahlawan Nasional muncul di antaranya Raja Sisingamangaraja XII, Adam Malik, dan Tengku Amir Hamzah. “Sultan Sulaiman memang baru mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra, tapi menurut saya, nama beliau yang cocok sebagai nama bandara baru nanti,” ucapnya.

Disambung orang yang suka membedah-bedah buku dan tokoh-tokoh kepahlawanan ini, sosok Sultan Sulaiman pada massa penjajahan Belanda semasa hidupnya terkenal dengan sosok yang tak mau menyerah dan beliau berjuang penuh. “Pemberian gelar dan Bintang Mahaputra itu diberikan berdasarkan perjuangan beliau dalam mempertahankan daerah itu pada massa penjajah Belanda dengan penuh dan ikhlas. Ada nama tokoh-tokoh yang lain, tapi tak diberikan gelar dan Bintang Mahaputra karena dalam perjuangannya yang penuh dan tak berhenti,” pungkasnya. (rud/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/