JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabar reshuffle sejumlah menteri terus mengelinding. Bahkan, kian santer menjelang Rabu Pon. Maklum, dalam beberapa kali reshuffle, Presiden Joko Widodo bersamaan dengan momen hari pasaran Jawa tersebut.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, wacana reshuffle itu sudah lama mengemuka. Kerap diperbincangkan. “Sudah sebulan lebih, tapi sampai sekarang belum ada perombakan kabinet,” katanya di sela-sela acara sarasehan menyongsong Satu Abad NU di Grand Sahid Hotel, Jakarta, kemarin (30/1)n
Jazil pun merasa kasihan dengan menteri yang selalu mendengar isu reshuffle tersebut. Tentu, mereka menunggu kepastian. Wacana itu bisa menganggu kosentrasi para menteri dalam bekerja. Karena itu, legislator PKB itu berharap, jika memang Presiden ingin melakukan perombakan kabinet, maka sebaiknya disegerakan. “Sehingga menteri bisa mendapatkan kepastian, apakah mereka diganti atau tidak. Agar tidak menjadi bagi para menteri,” tutur wakil ketua umum DPP PKB kelahiran Gresik, Jawa Timur, itu.
Jika wacana itu terus ramai dan tidak ada kepastian, lanjut Jazil, akan selalu membayangi-bayangi. Bahkan, berpotensi menganggu kinerja para menteri. Namun, tentu saja kebijakan itu kembali berpulang pada Presiden. “Reshuffle kan menjadi hak prerogatif Presiden,” ungkapnya.
Disinggung sola nasib menteri-menteri dari PKB, Jazil menegaskan bahwa selama ini kinerja mereka baik. Tidak ada persoalan dengan tiga menteri dari partainya. Namun demikian, lagi-lagi pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Yang pasti, para menteri dari PKB akan terus bekerja keras dalam melaksanakan tugasnya. Membantu Presiden sebaik-baiknya.
Bagaimana dengan kebiasaan Presiden melakukan perombakan pada Rabu Pon atau 1 Februari, besok? Jazil mengatakan, pihaknya kurang yakin. “Rabu Pon kan memang kebiasaan Pak Jokowi. Kalau Rabu Pon 1 Februari, menurut saya belum, karena cuaca masih buruk,” selorohnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perombakan kabinet menjadi kewenangan Presiden Jokowi. “Reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden dan itu kewenangan Bapak Presiden,” tuturnya.
Meski begitu, sebagai partai pendukung pemerintah, PDIP memang telah memberikan berbagai masukan kepada presiden. Namun, PDIP belum bisa mengungkapkannya. “Ada aspek-aspek teknis. Ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan,” ujar Hasto.
Terkait momentum, Hasto menyatakan, Rabu Pon memang sering mengandung sesuatu yang istimewa. Yaitu, muncul kesadaran batin dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan pilihan waktu tersebut. “Jadi, ya kita tunggu saja apakah akan terjadi reshuffle atau tidak. Kita tunggu saja keputusan presiden,” tuturnya.
Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie sebelumnya mengatakan, pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi merupakan cara menyambung silaturahmi.
Sementara itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin mengatakan, kabar reshuffle itu muncul setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon Presiden. Sejak saat itu, dia menilai hubungan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi mulai merenggang.
Namun, lanjut dia, Surya Paloh sudah bertemu dengan Jokowi. Menurut Ujang, pertemuan itu tentu membahas sejumlah hal. Kemungkinan besar juga menyangkut langkah politik Nasdem dan nasib tiga menteri Nasdem di kabinet. Mereka adalah Menteri Kominfo Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyatakan, ada dua kemungkinan dalam reshuffle yang menyasar menteri dari Nasdem. Pertama, jika Nasdem tetap kukuh mengusung Anies, maka kemungkinan menteri Nasdem akan dicopot.
Kedua, jika Surya Paloh mau berkompromi dan urung mengusung Anies pada Pilpres 2024, bisa saja reshuffle urung dilakukan Presiden Jokowi. “Dua kemungkinan itu yang akan terjadi,” beber Ujang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta publik menunggu benar tidaknya rencana perombakan kabinet tersebut. Ditemui setelah meresmikan keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Jakarta kemarin (29/1), Jokowi ditodong pertanyaan perihal reshuffle akan dilakukan besok, Rabu (1/2). Kebetulan bertepatan dengan Rabu Pon sesuai dengan kalender Jawa.
Seperti diketahui, sering kali kebijakan strategis diambil pada hari tersebut. “Ya nanti tunggu aja,” kata mantan wali kota Solo itu. Jokowi juga tidak membeberkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Kamis (26/1) lalu. Menurut dia, itu hanya pertemuan biasa. Ditanya soal pertemuan yang menyinggung nasib menteri-menteri asal Nasdem, Jokowi hanya menjawab, “Mau tau aja.” (lum/hud)