SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) dan Pelindo membagikan ratusan tempat sampah di Kabupaten Samosir pada Kamis (16/2). Pembagian tempat sampah tersebut sebagai bentuk kepedulian KSI dan Pelindo dalam mengkampanyekan Samosir Bebas Sampah.
Sebagai bentuk kepedulian, selama dua hari Pelindo sebagai pendukung utama dan KSI sebagai inisiator dan eksekutor bergerak bersama mengkampanyekan Samosir bebas sampah dengan 2 kegiatan yang dilaksanakan di 2 hari berturut-turut.
Kegiatan diawali dengan Sosialisasi Pilah Sampah dalam bentuk talk show yang berlangsung di Ballroom Samosir Cottage, Kamis (16/2) yang diisi sejumlah pembicara yakni Edison Pasaribu(Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir), Teti Naibaho (Kadis Pariwisata), Dina Siti Rachma (Pelindo) dan Dewi Natadiningrat (KSI).
Kegiatan dihadiri lebih dari 100 peserta yang berstatus sebagai pelaku pariwisata (hotel, homestay, cafe/resto dan desa wisata). Yang unik dari kegiatan kali ini, souvenir yang diberikan oleh KSI dan Pelindo adalah tempat sampah eksklusif yang merupakan recycle product dari drum plastik bekas. Sehingga para peserta membawa pulang souvenir yang ukurannya lumayan besar.
Kegiatan itu pun berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari para pelaku pariwisata. “Kita apresiasi acara seperti ini, berharap ini ada lanjutannya sehingga cita-cita menciptakan Samosir Bebas Sampah bisa terealisasi,” ujar Marco dari Tao Toba Hotel, salah satu peserta yang hadir.
Kampanye KSI dan Pelindo tak berhenti di situ, Jumat (17/2) kegiatan berlanjut dengan agenda Ayo Lihat Sampah Ambil (LiSA) dan penyerahan ratusan tempat sampah dari Pelindo dan KSI kepada stake holder Kabupaten Samosir. Dalam hal ini Camat Pangururan sebagai penerima secara simbolis yang di saksikan langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Samosir.
Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang menyambut baik kehadiran KSI dan Pelindo di daerahnya. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Samosir, Saya menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya program Samosir Bebas Sampah oleh Khadijah Saraswaty Indonesia dan PT. Pelindo,” katanya.
“Kami harapkan semoga bantuan ini mampu memacu semangat dan memberikan motivasi terhadap masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya melanjutkan.
Dirinya juga mengingatkan bahwa lingkungan di sekitar sudah seharusnya bisa mencerminkan budaya yang menjunjung kenyamanan.
“Tempat sampah tentunya disediakan agar kita selalu membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang bersih akan mencegah kita dari sumber penyakit. Karena itulah gerakan kebersihan selalu digalakkan oleh pemerintah, organisasi masyarakat dan lembaga-lembaga lain. Kebersihan adalah hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap orang yang tinggal di dalam lingkungan hidup,” ucapnya lagi.
Masih menurut Martua, kesadaran masyarakat akan kebersihan masih sangat kurang, akibatnya banyak hal negatif yang timbul akibat permasalahan kebersihan.
“Oleh karena itu kami harapkan agar setiap masyarakat mengerti pentingnya kebersihan lingkungan sehingga perlu kita tingkatkan kembali demi kebaikan bersama,” tuturnya.
Regional Head 1, Yarham Harid melalui Fadillah Haryono selaku Department Head Hukum, Humas & TJSL PT Pelindo mengatakan, Pelindo untuk program TJSL-nya memiliki tiga pilar yaitu Bidang Pendidikan, Bidang UMKM dan Bidang Lingkungan.
“Dalam bidang lingkungan, khususnya untuk permasalahan sampah, sampai saat ini kami masih terus bekerjasama dengan KSI. Hal tersebut merupakan konsep yang bersinergi dg program pemerintah, karena sampah masih menjadi issue permasalahan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu Founder KSI, Dewi Natadiningrat mengaku tak pernah puas untuk terus menebar kebaikan. Baginya, berbagi cinta lewat kegiatan positif demi menciptkan lingkungan bersih, indah dan nyaman adalah mimpi bagi semua orang di negeri ini.
“Ya, kita tak pernah puas untuk menebar kebaikan. Karena pada prinsipnya apa yang dilakukan untuk lingkungan tidak bisa dinikmati langsung hari ini, tapi akan dinikmati generasi kita berikutnya. Setidaknya ini akan menjadi amalan jariyah yang akan terus tertinggal dan tentunya akan tetap dikenang sepanjang masa,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan membagikan tempat sampah kepada masyarakat di pusat kota Pangururan dan penempatannya di tiga pelabuhan penyeberangan Samosir, dua pelabuhan ASDP di Simanindo dan Ambarita serta satu pelabuhan swasta Tao Toba di Tomok. (rel/ram)