25 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Edy Berharap Sistem Pembinaan Diperbaiki

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dan Zainudin Amalia menjabat Wakil Ketua Umum I PSSI merupakan angin segar. Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi berharap di bawah kepempimpinan Menteri BUMN itu, dunia sepakbola tanah air maju dan berprestasi di internasional.

“Mudah-mudahan Pak Erik Thohir, Zainudin Amalia bisa melakukan pembinaan 277 juta penduduk kita. Bisa mendapat atlet-atlet terbaik. Karena PSSI adalah perekat anak bangsa,” Edy Rahmayadi di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Jendral Sudirman, Medan, Senin (20/2) siang.

Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Ketua Umum PSSI mengaku memahami kondisi di tubuh PSSI. Karena, lebih mudah mengatur atlet, ketimbang pengurus PSSI. Sehingga kepengurusan itu, harus dilakukan pembinaan yang baik.

“Jadi di PSSI ini, lebih susah mengatur pembinanya dari pada atletnya. Nah ini pembinanya angin segar dan mayoritas orang-orang baru. Kenapa saya bilang begitu?. Karena saya pernah menjadi ketua PSSI,” ucap Gubernur Sumut tersebut.

Mantan Pangkostrad itu, mengaku ada kesulitan untuk memimpin PSSI ini. Namun begitu, ia meminta media dan wartawan untuk mendukung kepemimpinan Erick Thohir di PSSI. Demi kemajuan dunia sepakbola Indonesia kedepannya.

“Ada kesulitan pasti, pasti kesulitan karena menyesuaikan kemauan atlet dan pembinaan secara utuh. Ini artinya, statuta yang diatur oleh FIFA,” terangnya.

Edy terus mendorong PSSI melakukan pembinaan atlet sepakbola dengan tetap menggelar kompetisi secara berjenjang dari Liga 3, Liga 2 dan Liga 1, yang dilakukan secara profesional.

“Wajib hukumnya Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 diputar. Bukan karena PSMS. Mentang-mentang si Edy yang megang saham PSMS, maunya Liga 2 diputar, oh tidak!. Dengan Liga 3 dan Liga 2 diputar akan menambah kuantitas pemain sepak bola kita,” terangnya.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengungkapkan untuk kualitas pesepakbola Indonesia masih kalah dari dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Kita masih kalah jauh dari Malaysia yang penduduknya jauh lebih sedikit dari kita. Kalah dari Thailand, dan Singapura yang penduduknya lebih sedikit dari Sumatera Utara. Itu harus kita pikirkan,” paparnya.

Edy juga mendorong PSSI untuk memperbaikinya sistem pembinaan atlet sepakbola di Tanah Air, agar lebih baik secara kualitas pemainnya. “Sistem pembinaannya harus diperbaiki. Pembinanya benar, benar semuanya ini,” pungkasnya. (gus/dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dan Zainudin Amalia menjabat Wakil Ketua Umum I PSSI merupakan angin segar. Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi berharap di bawah kepempimpinan Menteri BUMN itu, dunia sepakbola tanah air maju dan berprestasi di internasional.

“Mudah-mudahan Pak Erik Thohir, Zainudin Amalia bisa melakukan pembinaan 277 juta penduduk kita. Bisa mendapat atlet-atlet terbaik. Karena PSSI adalah perekat anak bangsa,” Edy Rahmayadi di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Jendral Sudirman, Medan, Senin (20/2) siang.

Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Ketua Umum PSSI mengaku memahami kondisi di tubuh PSSI. Karena, lebih mudah mengatur atlet, ketimbang pengurus PSSI. Sehingga kepengurusan itu, harus dilakukan pembinaan yang baik.

“Jadi di PSSI ini, lebih susah mengatur pembinanya dari pada atletnya. Nah ini pembinanya angin segar dan mayoritas orang-orang baru. Kenapa saya bilang begitu?. Karena saya pernah menjadi ketua PSSI,” ucap Gubernur Sumut tersebut.

Mantan Pangkostrad itu, mengaku ada kesulitan untuk memimpin PSSI ini. Namun begitu, ia meminta media dan wartawan untuk mendukung kepemimpinan Erick Thohir di PSSI. Demi kemajuan dunia sepakbola Indonesia kedepannya.

“Ada kesulitan pasti, pasti kesulitan karena menyesuaikan kemauan atlet dan pembinaan secara utuh. Ini artinya, statuta yang diatur oleh FIFA,” terangnya.

Edy terus mendorong PSSI melakukan pembinaan atlet sepakbola dengan tetap menggelar kompetisi secara berjenjang dari Liga 3, Liga 2 dan Liga 1, yang dilakukan secara profesional.

“Wajib hukumnya Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 diputar. Bukan karena PSMS. Mentang-mentang si Edy yang megang saham PSMS, maunya Liga 2 diputar, oh tidak!. Dengan Liga 3 dan Liga 2 diputar akan menambah kuantitas pemain sepak bola kita,” terangnya.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengungkapkan untuk kualitas pesepakbola Indonesia masih kalah dari dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Kita masih kalah jauh dari Malaysia yang penduduknya jauh lebih sedikit dari kita. Kalah dari Thailand, dan Singapura yang penduduknya lebih sedikit dari Sumatera Utara. Itu harus kita pikirkan,” paparnya.

Edy juga mendorong PSSI untuk memperbaikinya sistem pembinaan atlet sepakbola di Tanah Air, agar lebih baik secara kualitas pemainnya. “Sistem pembinaannya harus diperbaiki. Pembinanya benar, benar semuanya ini,” pungkasnya. (gus/dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/