MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sosok Rahudman Harahap tak asing lagi bagi masyarakat Sumatera Utara (Sumut), khususnya warga Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Medan. Pasalnya, Rahudman pernah menjabat sebagai Sekda Pemkab Tapsel, dan Wali Kota Medan. Meski memiliki perawakan tegas dan keras, ternyata Rahudman penikmat telur ceplok saat bersantap sahur.
SETELAH vakum selama 3 tahun karena pandemi Covid-19, Sumut Pos kembali menggelar program sahur bersama tokoh. Membuka edisi Ramadan tahun ini, Tim Sahur Sumut Pos mendapat kehormatan bersantap sahur bersama Wali Kota Medan ke-15 Rahudman Harahap di rumahnya, Kompleks Taman Setia Budi Indah (Tasbi) Blok A Medan, Selasa (28/3) dini hari.
Saat Tim Sahur Sumut Pos tiba di depan rumahnya, seorang pria langsung membukakan pintu gerbang dan mempersilakan Tim Sahur Sumut Pos masuk dan memarkirkan mobil. Begitu tim turun dari mobil, terlihat Rahudman berjalan kaki, keluar dari dalam rumah dan langsung menyambut dengan hangat.
Tanpa basa-basi, Rahudman mengajak kami berjalan menuju sebuah musala berbentuk pendopo yang biasa digunakan sebagai tempat salat berjamaah. Di samping pendopo itu, ada sebuah meja dan kursi panjang, berkuran lebih kurang 4 meter.
Sembari menunggu bersantap sahur, perbincangan ringan dan hangat mengalir begitu saja. Menurut Rahudman, pada Ramadan tahun ini kegiatannya tak terlalu padat meski dirinya sudah memastikan akan maju sebagai calon anggota legislatif untuk DPR RI dari daerah pemilihan Sumut 1 meliputi Kota Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, dan Kota Tebingtinggi. “Makanya saya dengan senang hati menerima kedatangan tim Sumut Pos untuk sahur bersama. Begitu dapat telpon kemarin, langsung saya oke-kan,” ujar pria kelahiran Gunungtua pada 21 Januari 1959 ini.
Diakuinya, saat ini dirinya tengah fokus pada Pemilu 2024, khususnya pencalegan dirinya. “Ya, saya mulai ikut politik lagi. Untuk awal-awal ini, saya kejar DPR RI dulu,” ungkap Rahudman.
Rahudman pun tak memungkiri, untuk mendapatkan suara di Dapil Sumut 1 meliputi 4 kabupaten/kota yakni Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, dan Tebingtinggi, pasti tidak mudah. Namun dia bertekad, bakal berjuang untuk mendapatkan tambahan kursi untuk Partai NasDem “Begitu banyaknya masyarakat Sumut, masak saya tak bisa mendapatkan suara untuk lolos ke DPD RI? Menurut saya, dengan bekerja keras saya akan mendapatkan hati masyarakat,” katanya.
Mantan Sekda Tapsel ini juga mengakui, peran media masa sangat besar dalam menentukan kesuksesan seseorang. Apalagi saat ini, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sudah jauh menurun. “Dengan banyaknya masyarakat yang tidak percaya lagi terhadap partai politik. Kita harus kuat secara mental untuk menghadapinya. Syukurnya, saat ini masyarakat memandang sosok seseorang itu masih objektif. Dan media punya peran penting untuk itu,” jelasnya.
Bicara tentang kepemimpinan, Rahudman mengatakan, integritas seorang pemimpin sangat diperlukan. “Jika integritas seorang pemimpin rendah, peluang korupsi di satu daerah akan sangat tinggi. Bukan saya sombong, saat saya memimpin, Medan menjadi kota terbaik kedua se-Indonesia soal integritas kepemimpinan,” sebut Rahudman.
Dia pun mengaku, pernah memberikan masukan kepada Bobby Nasution terkait langkah-langkah dalam memimpin Kota Medan. “Pernah Bobby datang ke mari (rumah Rahudman), saya sampaikan banyak wejangan sebagai pegangan dan langkah-langkah dalam memimpin Medan. Saya katakan, saat seperti ini, saat kamu punya kekuasaan, saya harap kamu dapat membenahi Kota Medan ini dengan baik, agar menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Diketahui, Rahudman menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 22 Juli 2009. Lima bulan setelah dilantik menjadi wali kota, dia sudah menunjukkan kinerjanya. Dia membenahi jalan di Medan, untuk mengembalikan fungsi vitalnya.
Keseriusan melakukan pembenahan infrastruktur juga diwujudkan Rahudman dengan melahirkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan No. 9/2009 tentang larangan mendirikan bangunan di atas drainase. Atas kerja inilah Pemerintahan Kota Medan dianugerahi oleh Kementrian PU Republik Indonesia sebagai predikat terbaik dalam perbaikan dan perawatan infrastruktur.
Asyik berbincang, tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 04.30 WIB, dan menyisakan 30 menit menjelang waktu imsak. Rahudman pun mengajak tim untuk santap sahur, bersama-sama dengan keluarganya.
Di sela bersantap sahur, sang istri Rita Wizni menyebutkan kalau menu wajib setiap makan, Rahudman selalu minta disediakan telur ceplok alias telur mata sapi. “Kalau makan, wajib ada telur ceplok. Walaupun ada lauk yang lain, seperti gulai ayam dan lainnya, pokoknya telur ceplok harus ada,” ungkapnya.
Selain itu, Rahudman juga penggemar sayur rebung. “Kebetulan ada sayur rebung baru dibawa dari kampung. Masih dalam bentuk batang bambu muda gitu dibawa kemari,” ujar Rita sembari menunjuk hidangan gulai rebung plus kacang panjang yang terhidang di meja makan.
Dan yang tak kalah menarik, ternyata Rahudman juga memiliki kebiasaan menyantap makanan dengan cepat. “Beliau ini kalau makan cepat sekali, jangan diikuti. Paling lama beliau makan 5 menit. Kalau kita makan santai saja ya, nikmati makanan yang ada. Jadi jangan heran kalau beliau cepat makannya,” ungkap Rita sambil tersenyum.
Saat ditanya langsung ke Rahudman, tak ada alasan yang spesifik tentang menu wajib telur ceplok. “Tak ada yang istimewa. Tapi ya seperti itulah, kalau makan harus ada telur ceplok,” jelasnya.
Dia juga mengakui kalau dirinya selalu cepat jika menyantap makanan. “Ya, bisa dibilang, makan tercepat di dunia,” ujarnya sambil tertawa.
Sementara itu, Rita mengaku, selama Bulan Ramadan ini dirinya selalu meminum air kurma untuk menambah daya tahan tubuh. “Cara buatnya, tinggal seduh saja buah kurma dengan air panas. Sambil disaring boleh, ikut daging kurmanya juga boleh. Karena kurma kaya akan serat, yang baik untuk pencernaan. Kalau sudah mengonsumsi air kurma ini, kita gak bakal sembelit,” ujar Rita.
Dia menyarankan, air kurma ini sebaiknya diminum setelah makan. Karena kalau diminum sebelum makan, bisa-bisa tidak selera makan lagi. “Karena minum air kurma ini bikin perut terasa kenyang. Jadi kalau diminum sebelum makan, kita sudah kenyang duluan. Air kurma ini memang sangat efektif untuk menunda atau menahan lapar saat kita berpuasa,” imbuhnya.
Dia pun menjelaskan, mengonsumsi kurma merupakan sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. “Karena itu, apa yang sudah dilakukan Rasul, tak perlu diuji coba atau dipertanyakan lagi. Karena sudah pasti bermanfaat,” beber Rita.
Tak berselang lama, azan Salat Subuh pun berkumandang. Rahudman bersama keluarga dan Tim Sahur Sumut Pos pun melaksanakan Salat Subuh berjamaah. Usai salat, tim pun meminta izin untuk undur diri, sekaligus mengucapkan banyak terima kasih, karena telah disambut hangat pada waktu sahur di kediamannya. (*)