25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Kemenag Gelar Sidang Isbat 20 April, Pantau Hilal di 123 Titik

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan sidang isbat penetapan 1 Syawal atau lebaran digelar pada 20 April pekan depan. Total ada 123 titik pemantauan atau rukyat hilal di seluruh Indonesia. Tahun ini 1 Syawal hampir dipastikan mengalami perbedaan.

Seperti diketahui Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 21 April. Acuannya adalah, berdasarkan hasil hisab dinyatakan pada 20 April posisi hilal sudah ada di atas ufuk. Sementara itu NU dan ormas keagamaan lain yang mengacu pada rukyatul hilal, kemungkinan besar bakal berlebaran pada 22 April.

Metode rukyatul hilal berlebaran belakangan karena tinggi hilal saat 20 April nanti masih rendah, meskipun sudah di atas ufuk. Berdasarkan hitungan hisab, tinggi hilal saat 20 April nanti 0 derajat 45 penit. Karena masih rendah, kecil kemungkinan hilal bisa dirukyat.

Persiapan pelaksanaan Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin. Kemenag berharap masyarakat tetap menunggu hasil sidang isbat. Kalaupun ada perbedaan, tidak perlu menjadi polemik. Karena sebelumnya juga pernah terjadi perbedaan penetapan awal puasa maupun lebaran.

“Seperti biasanya sidang isbat digelar tertutup,” kata Kamaruddin di Jakarta kemarin (13/4). Sebelumnya digelar seminar paparan posisi hilal berdasarkan hisab. Setelah pelaksaan sidang isbat, Menag Yaqut Cholil Qoumas akan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat umum melalui forum konferensi pers.

Kamaruddin mengatakan untuk melengkapi sidang isbat itu, Kemenag menetapkan 123 titik pemantauan hilal. Titik tersebut tersebsr di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya para perukyat akan melaporkan hasil pemantauannya. Apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

Diantara titik rukyat ada di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. Kemudian di Pantai Srau, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, dan di Bukit Banyu Urip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Untuk wilayah Jakarta, ada di Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Masjid Hasim Asyari Jakarta Barat, Ponpes Hidayatullah Jakarta Barat, dan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.

Jadi sidang isbat nanti akan membahas hasil hisab dan hasil rukyat. “Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” ujar Kamaruddin. Dia menegaskan hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka oleh Menag Yaqut.

Kamaruddin menjelaskan sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan sejumlah pihak. Diantaranya Komisi VIII DPR, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag. (wan/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan sidang isbat penetapan 1 Syawal atau lebaran digelar pada 20 April pekan depan. Total ada 123 titik pemantauan atau rukyat hilal di seluruh Indonesia. Tahun ini 1 Syawal hampir dipastikan mengalami perbedaan.

Seperti diketahui Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 21 April. Acuannya adalah, berdasarkan hasil hisab dinyatakan pada 20 April posisi hilal sudah ada di atas ufuk. Sementara itu NU dan ormas keagamaan lain yang mengacu pada rukyatul hilal, kemungkinan besar bakal berlebaran pada 22 April.

Metode rukyatul hilal berlebaran belakangan karena tinggi hilal saat 20 April nanti masih rendah, meskipun sudah di atas ufuk. Berdasarkan hitungan hisab, tinggi hilal saat 20 April nanti 0 derajat 45 penit. Karena masih rendah, kecil kemungkinan hilal bisa dirukyat.

Persiapan pelaksanaan Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin. Kemenag berharap masyarakat tetap menunggu hasil sidang isbat. Kalaupun ada perbedaan, tidak perlu menjadi polemik. Karena sebelumnya juga pernah terjadi perbedaan penetapan awal puasa maupun lebaran.

“Seperti biasanya sidang isbat digelar tertutup,” kata Kamaruddin di Jakarta kemarin (13/4). Sebelumnya digelar seminar paparan posisi hilal berdasarkan hisab. Setelah pelaksaan sidang isbat, Menag Yaqut Cholil Qoumas akan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat umum melalui forum konferensi pers.

Kamaruddin mengatakan untuk melengkapi sidang isbat itu, Kemenag menetapkan 123 titik pemantauan hilal. Titik tersebut tersebsr di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya para perukyat akan melaporkan hasil pemantauannya. Apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

Diantara titik rukyat ada di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. Kemudian di Pantai Srau, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, dan di Bukit Banyu Urip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Untuk wilayah Jakarta, ada di Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Masjid Hasim Asyari Jakarta Barat, Ponpes Hidayatullah Jakarta Barat, dan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.

Jadi sidang isbat nanti akan membahas hasil hisab dan hasil rukyat. “Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” ujar Kamaruddin. Dia menegaskan hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka oleh Menag Yaqut.

Kamaruddin menjelaskan sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan sejumlah pihak. Diantaranya Komisi VIII DPR, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag. (wan/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/