Everton vs Tottenham
LIVERPOOL – Aplaus diberikan publik Goodison Park kepada David Moyes sesaat setelah berakhirnya laga di Goodison Park kemarin. Dari tribun VIP, Chairman Everton Bill Kenwright ikut mengacungkan jempol atas suksesnya perayaan satu dekade Moyes sebagai pelatih The Toffees- sebutan Everton.
Di momen spesialnya, pelatih 48 tahun berkebangsaan Skotlandia itu mencatat kemenangan 1-0 atas Tottenham Hotspur. Moyes harus berterima kasih kepada Nikica Jelavic, striker internasional Kroasia yang baru datang dari Glasgow Rangers pada Januari lalu.
Jelavic mencetak gol semata wayang pada menit ke-22. Itu sekaligus gol pertama Jelavic yang juga kali pertama turun sebagai starter di laga ketiganya membela Everton. “Gol itu untuk pelatih karena dia telah memberi kepercayaan kepada saya,” kata Jelavic di Liverpool Echo.
“Tidak mudah bagi seseorang melewati masa hingga sepuluh tahun di sebuah klub Premier League,” sambung striker 26 tahun tersebut.
Dengan durasi tersebut, Moyes hanya kalah dari Sir Alex Ferguson yang membesut Manchester United 26 tahun terakhir dan pelatih Arsenal Arsene Wenger (16 tahun). Moyes pun beruntung karena Everton bukan klub yang memiliki ambisi besar demi gelar.
Lihat saja Everton di bawah kendali Moyes. Tidak satu pun trofi juara bersemayam di Goodison Park. Prestasi terbaik Moyes adalah meloloskan Everton ke Liga Champions 2005-2006 setelah di musim sebelumnya finis keempat di Premier League.
Beredar rumor bahwa Moyes bakal hengkang ke Spurs musim depan seandainya Harry Redknapp ditunjuk sebagai pelatih timnas Inggris. Moyes kerap mengeluhkan minimnya dana sebagai penyebab sulitnya Everton bersaing dengan klub raksasa.
“Jika David jenuh, dia sudah meninggalkan Everton sejak dulu. Yang jelas, dia masih memiliki kontrak dengan kami sampai musim depan,” kata Kenwright.
Di sisi lain, kekalahan di Goodison Park membuat berang Redknapp. Bagaimana tidak, itu adalah kekalahan ketiga beruntun di liga atau setelah keok 2-5 dari Arsenal (26/2) dan 1-3 dari United (4/3). Alhasil, posisi Spurs di peringkat ketiga (53 angka, 28 laga) tidak bisa dikatakan aman. “Kami percaya bakal finis ketiga, tapi kami tidak bisa terlalu santai,” tutur Redknapp. (dns/jpnn)