MEDAN- Pengcab PSSI Medan yang selayaknya berperan sebagai wadah pembinaan klub-klub sepakbola amatir Medan maupun sekolah-sekolah sepakbola kini terkesan vakum. Hal itu terjadi pasca lowongnya kursi Ketua Pengcab PSSI Medan.
Pasca Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) PSSI Sumut September lalu, Darwin Syamsul Samah naik pangkat menjadi Ketua PSSI Sumut. Sesuai statuta Darwin yang telah dilantik PSSI tentu harus menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk memilih ketua yang baru, sehingga tidak terjadi rangkap jabatan. Apalagi beberapa pengurus Pengcab PSSI Medan sebelumnya kini ikut masuk struktur kepengurusan Darwin.
Dari pantauan Sumut Pos, gedung ruko berlantai tiga yang selama ini menjadi kantor Pengcab PSSI Medan di Jalan Timor Medan terlihat tutup. Tak terlihat lagi ada plang nama Pengcab PSSI Medan. Akibatnya para pengurus SSB atau klub yang berkepentingan terhadap PSSI Medan kesulitan mendapat akses.
Contohnya perwakilan SSB Bintang Raya Medan Denai yang sempat mendatangi Sekretariat PSSI Medan dalam rangka mengurus keabsahan SSB tersebut harus kebingungan. Mendapati kantor Pengcab PSSI Medan tutup ia lantas mendatangi KONI Medan.
Saat dikonfirmasi hal itu Darwin Syamsul membantah vakumnya PSSI Medan. Diakuinya PSSI Medan tak lagi berkantor di gedung sebelumnya dan segala urusan dialihkan ke Sekretariat PSSI Sumut, Jalan Sekip Baru Medan.
“Memang tidak disitu lagi. Itu kan dulu kantor pribadi saya yang kita jadikan sekretariat PSSI Medan. Kini saya berkantor di Pengprov PSSI Sumut. Jadi segala urusan SSB atau klub di sana semua. Program-program kita juga masih jalan,” ujarnya saat ditemui di Stadion TD Pardede, Jumat (9/3) lalu.
Apakah terjadi tumpang tindih program Pengcab dan Pengprov? Namun Darwin membantah karena masing-masing memiliki program yang berbeda.
“SSB dan klub-klub di Medan urusannya tetap dibawah Pengcab PSSI Medan. Hanya saja pengurusannya dilakukan di Sekretariat PSSI Sumut. Tidak tumpang tindih. toh pada akhirnya urusan di Pengcab harus mendapat persetujuan Pengprov PSSI Sumut sebagai badan tertinggi sepakbola Sumut,” kilahnya.
Sebenarnya Darwin sadar betul statuta melarang adanya rangkap jabatan pengurus olahraga. Soal Muscablub ia sudah berniat menggelarnya. Hanya saja belum mendapatkan waktu.
“Kalau sesuka hati saya bisa saja tidak mau buat Muscablub. Saya ketuanya kok. Tapi kan peraturan tidak memperbolehkan rangkap jabatan. Nantilah kita pikirkan setelah kongres tahunan PSSI. Apalagi saat ini kita masih disibukkan dengan beberapa program Pengprov PSSI Sumut seperti Suratin dan Divisi III PSSI,” pungkasnya. (mag-18)