KARO, SUMUTPOS.CO – Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Kelas 2B Kabanjahe, terus mengembangkan potensinya, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Pengoptimalan lahan kosong dalam budidaya berbagai jenis tanaman, gencar dilakukan. Satu di antaranya tanaman jagung pioner. Varietes ini tumbuh subur di lahan SAE dan sukses panen dengan hasil memuaskan, meski dengan lahan yang terbilang minim.
Rabu (10/5) pagi, Kepala Rutan Kelas 2B Kabanjahe, Chandra Syahputra Tarigan, ikut melakukan panen jagung di lahan SAE tersebut. Diikuti staf bimker dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) asimilasi. Panen tersebut, pun menghasilkan 300 kilogram jagung.
Terhadap hasil panen, Chandra mengapresiasi kerja keras WBP asimilasi, serta kinerja petugas dalam melakukan pembinaan dan pendampingan selama proses budidaya jagung.
“Ini merupakan kesekian kalinya SAE melakukan panen. Panen ini menunjukkan keberhasilan kegiatan pembinaan di SAE, dengan tujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada WBP sebelum mereka bebas. Sehingga dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat ketika bebas nanti,” ungkap Chandra.
Lebih lanjut, Chandra menuturkan, budidaya jagung merupakan wujud kontribusi Rutan Kabanjahe dalam mendukung ketahanan pangan nasional, melalui peningkatan produksi jagung.
Diketahui, sebanyak 5 WBP menjalani program pembinaan di SAE, dengan pengawasan dan pembinaan oleh petugas. Selain jagung, berbagai jenis tanaman dibudidayakan di SAE, seperti sawi pahit dan cabe. Selain itu, juga dibudidayakan ikan lele dengan metode bioflog. (deo/saz)