30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jokowi Bocorkan Kriteria Penggantinya di Musra, Ada Tiga Nama Capres Disodorkan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Musawarah Rakyat (Musra) kembali digelar ke-29 kali. Kemarin (14/5), acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali membocorkan kriteria presiden penggantinya.

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan apresiasi atas acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut tepat untuk mencari aspirasi rakyat terkait calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). “Negara ini adalah negara yang besarn

Rakyat butuh pemimpin yang tepat. Yang paham hati rakyat,” kata Jokowi.

Selain itu, menurutnya pemimpin Indonesia harus tahu kebutuhan rakyat, pemberani, dan paham memajukan negara. “Mampu memanfaatkan peluang. Bukan rutinitas, bukan hanya duduk di istana,” imbuhnya.

Dengan kondisi global, menurut Jokowi, Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti cara membangun dan memahami politik yang ada. Termasuk berhadapan dan berkompetisi dengan negara lain. ”Peluang kita menjadi negara maju ada di 13 tahun kedepan,” kata Jokowi.

Ini karena adanya bonus demografi. Sehingga pemimpin yang baru tak boleh salah langkah. Apalagi Indonesia punya sumberdaya alam yang melimpah. Jokowi menyarankan agar penggantinya memiliki langkah yang sama untuk industrialisasi bahan mentah yang dimiliki Indonesia.

Dia menceritakan bagaimana reaksi beberapa negara yang memprotes stop ekspor nikel tapi pemerintahannya tetap bergeming. “Negaraitu yang penting dapat pajak. Kalau mentahan (yang diekspor) negara akan dapat apa?” ungkapnya.

Dari alasan itu, menurutnya Pemilu 2024 sangat krusial. Menurutnya, rakyat harus tepat dan benar memilih. Tidak boleh buru-buru. Jokowi menyebut dirinya tidak bisa langsung menunjuk calon mana. Sebab itu kewenangan partai. Dia juga tak ingin buru-buru menetapkan akan mendukung siapa. Meski ada tiga nama dalam amplop yang sudah disodorkan di mejanya. “Yang sekarang koalisinya belum selesai. Kalau saya ngomong sekarang untuk apa?” tuturnya. Namun Jokowi akan memberikan dorongan kepada partai.

Usai acara tersebut, Jokowi menegaskan, mempersilakan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) pada Pemilihan Umum 2024 mendatang. Namun harus  tetap fokus. “Kalau dari saya yang penting tidak mengganggu tugas-tugas keseharian,” ucap Kepala Negara.

Jokowi menjelaskan bahwa secara aturan, apabila seorang menteri akan maju sebagai caleg, diperbolehkan. Dia menegaskan akan selalu mengevaluasi tugas dan kinerja para menteri. ”Kalau memang mengganggu, ya ganti bisa,” ucapnya. (lyn/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Musawarah Rakyat (Musra) kembali digelar ke-29 kali. Kemarin (14/5), acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali membocorkan kriteria presiden penggantinya.

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan apresiasi atas acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut tepat untuk mencari aspirasi rakyat terkait calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). “Negara ini adalah negara yang besarn

Rakyat butuh pemimpin yang tepat. Yang paham hati rakyat,” kata Jokowi.

Selain itu, menurutnya pemimpin Indonesia harus tahu kebutuhan rakyat, pemberani, dan paham memajukan negara. “Mampu memanfaatkan peluang. Bukan rutinitas, bukan hanya duduk di istana,” imbuhnya.

Dengan kondisi global, menurut Jokowi, Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti cara membangun dan memahami politik yang ada. Termasuk berhadapan dan berkompetisi dengan negara lain. ”Peluang kita menjadi negara maju ada di 13 tahun kedepan,” kata Jokowi.

Ini karena adanya bonus demografi. Sehingga pemimpin yang baru tak boleh salah langkah. Apalagi Indonesia punya sumberdaya alam yang melimpah. Jokowi menyarankan agar penggantinya memiliki langkah yang sama untuk industrialisasi bahan mentah yang dimiliki Indonesia.

Dia menceritakan bagaimana reaksi beberapa negara yang memprotes stop ekspor nikel tapi pemerintahannya tetap bergeming. “Negaraitu yang penting dapat pajak. Kalau mentahan (yang diekspor) negara akan dapat apa?” ungkapnya.

Dari alasan itu, menurutnya Pemilu 2024 sangat krusial. Menurutnya, rakyat harus tepat dan benar memilih. Tidak boleh buru-buru. Jokowi menyebut dirinya tidak bisa langsung menunjuk calon mana. Sebab itu kewenangan partai. Dia juga tak ingin buru-buru menetapkan akan mendukung siapa. Meski ada tiga nama dalam amplop yang sudah disodorkan di mejanya. “Yang sekarang koalisinya belum selesai. Kalau saya ngomong sekarang untuk apa?” tuturnya. Namun Jokowi akan memberikan dorongan kepada partai.

Usai acara tersebut, Jokowi menegaskan, mempersilakan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) pada Pemilihan Umum 2024 mendatang. Namun harus  tetap fokus. “Kalau dari saya yang penting tidak mengganggu tugas-tugas keseharian,” ucap Kepala Negara.

Jokowi menjelaskan bahwa secara aturan, apabila seorang menteri akan maju sebagai caleg, diperbolehkan. Dia menegaskan akan selalu mengevaluasi tugas dan kinerja para menteri. ”Kalau memang mengganggu, ya ganti bisa,” ucapnya. (lyn/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/