26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dewan Sumut Soroti DBH Sawit Kurang Adil

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyoroti dan singgung soal Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor pajak perkebunan sawit. Bila disalurkan dengan adil, Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Bisa menggunakan anggaran itu, untuk memperbaiki jalan yang rusak.

“Sebenarnya kan, dari dulu kita mintak pajak sawit ini. Kita minta jangan lah segitu. Minimal 30 persen lah kita dapatkan, kalau itu terjadi di Sumut jalan sudah rusak cepat diperbaiki,” ucap Baskami kepada wartawan, di Kota Medan, Jumat (19/5).

Untuk diketahui, jalan rusak di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, tidak terlepas dengan aktivitas kenderaan bermotor bermuatan berlebihan atau berton-ton dengan melakukan pengangkut sawit, yang mengakibatkan jalan jadi hancur dan berkubang serta berlumpur.

Seharusnya, menurut Baskami DBH dari sektor pajak perkebunan sawit dengan sesuai 30 persen. Politisi senior PDI Perjuangan itu, mengatakan DBH dibagikan Pemerintah Pusat dengan adil kepada daerah, yang memiliki luas lahan sawit banyak seperti di Sumut. Sehingga jalan rusak Pemerintah daerah memiliki anggaran dan cepat melakukan perbaikan jalan.

“Mohon maaf, sampai kamar mandi kita sudah di (di Aspal) hotmix. Mampu provinsi, semua kalau bisa jalan Kabupaten/Kota, kita edukasi supaya di hotmix,” jelas Baskami.

Meski tidak jelas berapa persen DBH dari pajak sektor perkebunan sawit diberikan Pemerintah Indonesia ke Pemprov Sumut. Namun, Baskami mengatakan tidak banyak diterima dari DBH tersebut. Sedangkan, jalan rusak didominasi di sekitar dan kawasan perkebunan sawit.

“Tapi nyatanya, berapa persen kita dapat, semua dibawak ke pusat, uang kita. Karena begitu banyaknya sawit yang kita produksi,” sebut Baskami.

Baskami tidak bisa menyalahkan Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak melakukan perbaikan jalan rusak. Karena, tidak memiliki anggaran maksimal untuk perbaikan jalan dalam pembangunan infrastruktur dimasing-masing daerah.

Baskami mencontohkan perbaikan jalan dilakukan Pemprov Sumut, harus menggunakan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun secara multiyears atau dicicil beberapa tahun dari APBD Sumut. Hal itu, karena tidak memiliki anggaran besar untuk perbaikan infrastruktur.

“Jumlah yang Rp 2,7 triliun ini aja. Kita bikin multiyears, sampai sekarang belum selesai,” tutur Baskami.

Baskami mengungkapkan keinginan masyarakat cuma dua sekarang, yakni jalan bagus serta baik dan kesehatan. Hal ini, cukup mudah dipenuhi, bila dilakukan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar.

“Kita terus dorong itu, karena kalau misalnya jalan itu bagus. Pertama jalan dan kedua kesehatan, itu rakyat sudah senang, gak banyak banyak permintaan mereka kok. Dari pendidikan saya lihat, yang mampu dia sekolah yang tinggi, kalau gak mampu di negeri,” ucap Ketua DPRD Sumut.

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo akan kucurkan anggaran sebesar Rp 800 miliar, untuk perbaikan jalan di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Perbaikan jalan akan dimulai Juli 2023 ini.

Hal itu, disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau jalan rusak di Desa Sialang Taji, Kecamatan Waluh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, Rabu pagi, 17 Mei 2023.

“Bukan hanya di Labura ini saja ya. Banyak juga di kabupaten lainnya. Kita tidak ingin jalur-jalur logistik terhambat. Jangan sampai jalan ini menganggu. Dan untuk Sumut anggaran yang kita kuncurkan Rp800 miliar untuk di seluruh kabupaten/kota,” ucap Jokowi didampingi oleh Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.

Bukan hanya di Kabupaten Labura, ia juga menyebutkan bahwa banyak juga jalan rusak di kabupaten/kota lainnya yang juga akan diperbaiki pemerintah pusat.

Pemerintah Pusat, membantu memperbaiki jalan rusak ini karena kabupaten/kota dan provinsi meminta bantuan untuk memperbaiki.

“Jalan Kabupaten ini, banyak yang rusak. Dari 33 ribu kilometer (Jalan Kabupaten/Kota) di Sumut, yang rusak kira- kira 13 Ribu kilometer. Salah satunya, yang ini kita lihat di Labura,” ucap Jokowi.

Presiden Jokowi melihat jalan rusak dalam kondisi seperti kubangan. Sehingga dalam waktu dekat, Kementerian PUPR RI, akan turun melakukan perbaikan jalan tersebut.

“Ya ini, kita di Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Yang kita lihat, di Provinsi Sumut ini. Jalan nasional ada 2.600 km, yang rusak kira-kira 260 km. Ini jalan nasional,” sebut Jokowi.

Yang kedua, mantan Gubernur DKI itu, mengatakan jalan Provinsi di Sumut, ada 3.005 kilometer.”Yang rusak kira-kira 340 kilometer,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan itu, mantan Walikota Solo itu, berjanji akan melakukan perbaikan jalan rusak di Sumut dimulai pada Juli 2023, mendatang.

“Yang ini, ada 13 kilometer, kemudian yang menuju ke Sei Ledong atau Tanjung Ledong itu, ada 17 kilometer itu. Dalam keadaan yang lebih kurang sama seperti ini. Ini yang segera kita perbaiki. Nanti kita mulai perbaikan di lapangannya paling lambat Juli (2023),” sebut Jokowi.(gus/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyoroti dan singgung soal Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor pajak perkebunan sawit. Bila disalurkan dengan adil, Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Bisa menggunakan anggaran itu, untuk memperbaiki jalan yang rusak.

“Sebenarnya kan, dari dulu kita mintak pajak sawit ini. Kita minta jangan lah segitu. Minimal 30 persen lah kita dapatkan, kalau itu terjadi di Sumut jalan sudah rusak cepat diperbaiki,” ucap Baskami kepada wartawan, di Kota Medan, Jumat (19/5).

Untuk diketahui, jalan rusak di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, tidak terlepas dengan aktivitas kenderaan bermotor bermuatan berlebihan atau berton-ton dengan melakukan pengangkut sawit, yang mengakibatkan jalan jadi hancur dan berkubang serta berlumpur.

Seharusnya, menurut Baskami DBH dari sektor pajak perkebunan sawit dengan sesuai 30 persen. Politisi senior PDI Perjuangan itu, mengatakan DBH dibagikan Pemerintah Pusat dengan adil kepada daerah, yang memiliki luas lahan sawit banyak seperti di Sumut. Sehingga jalan rusak Pemerintah daerah memiliki anggaran dan cepat melakukan perbaikan jalan.

“Mohon maaf, sampai kamar mandi kita sudah di (di Aspal) hotmix. Mampu provinsi, semua kalau bisa jalan Kabupaten/Kota, kita edukasi supaya di hotmix,” jelas Baskami.

Meski tidak jelas berapa persen DBH dari pajak sektor perkebunan sawit diberikan Pemerintah Indonesia ke Pemprov Sumut. Namun, Baskami mengatakan tidak banyak diterima dari DBH tersebut. Sedangkan, jalan rusak didominasi di sekitar dan kawasan perkebunan sawit.

“Tapi nyatanya, berapa persen kita dapat, semua dibawak ke pusat, uang kita. Karena begitu banyaknya sawit yang kita produksi,” sebut Baskami.

Baskami tidak bisa menyalahkan Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak melakukan perbaikan jalan rusak. Karena, tidak memiliki anggaran maksimal untuk perbaikan jalan dalam pembangunan infrastruktur dimasing-masing daerah.

Baskami mencontohkan perbaikan jalan dilakukan Pemprov Sumut, harus menggunakan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun secara multiyears atau dicicil beberapa tahun dari APBD Sumut. Hal itu, karena tidak memiliki anggaran besar untuk perbaikan infrastruktur.

“Jumlah yang Rp 2,7 triliun ini aja. Kita bikin multiyears, sampai sekarang belum selesai,” tutur Baskami.

Baskami mengungkapkan keinginan masyarakat cuma dua sekarang, yakni jalan bagus serta baik dan kesehatan. Hal ini, cukup mudah dipenuhi, bila dilakukan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar.

“Kita terus dorong itu, karena kalau misalnya jalan itu bagus. Pertama jalan dan kedua kesehatan, itu rakyat sudah senang, gak banyak banyak permintaan mereka kok. Dari pendidikan saya lihat, yang mampu dia sekolah yang tinggi, kalau gak mampu di negeri,” ucap Ketua DPRD Sumut.

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo akan kucurkan anggaran sebesar Rp 800 miliar, untuk perbaikan jalan di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Perbaikan jalan akan dimulai Juli 2023 ini.

Hal itu, disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau jalan rusak di Desa Sialang Taji, Kecamatan Waluh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, Rabu pagi, 17 Mei 2023.

“Bukan hanya di Labura ini saja ya. Banyak juga di kabupaten lainnya. Kita tidak ingin jalur-jalur logistik terhambat. Jangan sampai jalan ini menganggu. Dan untuk Sumut anggaran yang kita kuncurkan Rp800 miliar untuk di seluruh kabupaten/kota,” ucap Jokowi didampingi oleh Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.

Bukan hanya di Kabupaten Labura, ia juga menyebutkan bahwa banyak juga jalan rusak di kabupaten/kota lainnya yang juga akan diperbaiki pemerintah pusat.

Pemerintah Pusat, membantu memperbaiki jalan rusak ini karena kabupaten/kota dan provinsi meminta bantuan untuk memperbaiki.

“Jalan Kabupaten ini, banyak yang rusak. Dari 33 ribu kilometer (Jalan Kabupaten/Kota) di Sumut, yang rusak kira- kira 13 Ribu kilometer. Salah satunya, yang ini kita lihat di Labura,” ucap Jokowi.

Presiden Jokowi melihat jalan rusak dalam kondisi seperti kubangan. Sehingga dalam waktu dekat, Kementerian PUPR RI, akan turun melakukan perbaikan jalan tersebut.

“Ya ini, kita di Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Yang kita lihat, di Provinsi Sumut ini. Jalan nasional ada 2.600 km, yang rusak kira-kira 260 km. Ini jalan nasional,” sebut Jokowi.

Yang kedua, mantan Gubernur DKI itu, mengatakan jalan Provinsi di Sumut, ada 3.005 kilometer.”Yang rusak kira-kira 340 kilometer,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan itu, mantan Walikota Solo itu, berjanji akan melakukan perbaikan jalan rusak di Sumut dimulai pada Juli 2023, mendatang.

“Yang ini, ada 13 kilometer, kemudian yang menuju ke Sei Ledong atau Tanjung Ledong itu, ada 17 kilometer itu. Dalam keadaan yang lebih kurang sama seperti ini. Ini yang segera kita perbaiki. Nanti kita mulai perbaikan di lapangannya paling lambat Juli (2023),” sebut Jokowi.(gus/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/