WHO mendefenisikan bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat . Menurut Brook (2015), kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat dimana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan.
Memasuki usia senja, semakin banyak penyakit yang menyerang para lansia. Bahkan bisa dua atau lebih penyakit sekaligus. Semakin bertambah usia, fungsi tubuh semakin menurun sehingga rentan terhadap penyakit.
Beberapa penyakit pada lansia seperti malnutrisi, gangguan pendengaran, kesehatan gigi, katarak, degenerasi makula, arthritis, osteoporosis, infeksi saluran kencing, inkontinensia urine, ginjal kronis, hipertensi, jantung, kolesterol tinggi, stroke, paru, diabetes, pneumonia, kanker, depresi, alzheimer dan demensia serta parkinson. Kita tidak boleh menganggap hal biasa tentang keadaan.
Untuk membantu para lansia, diadakan pemeriksaaan kesehatan dan edukasi tentang obat. Pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, kolesterol, diabetes, asam urat, gigi dan penyakit yang lain sesuai dengan keluhan lansia. Pemeriksaan gigi juga dilakukan untuk anak usia sekolah.
Kondisi fisik lansia yang menurun menyebabkan gangguan pendengaran, penglihatan, pencernaan, jantung, ginjal dan sistem imun tubuh.
Selain itu, lansia lebih rentan terhadap infeksi seperti infeksi paru, saluran kemih dan pencernaan. Radang paru-paru merupakan infeksi yang memberi gejala seperti demam, tubuh menggigil, nyeri dada saat bernapas, batuk dan sesak napas.
Terkadang gejala seperti ini tidak muncul. Penderita hanya merasa lemas dan cepat letih. Kegagalan tubuh (paru-paru) untuk menghirup oksigen dapat memicu pula kegagalan organ lain seperti jantung dan paru.
Infeksi yang fatal ini bukan saja disebabkan kuman yang kuat (patogen). Namun juga karena penurunan imunitas dan cadangan fungsi tubuh yang terbatas. Sehingga pemulihan yang lambat, dapat meningkatkan risiko infeksi berulang.
Pengabdian masyarakat ini digelar pada 13 Mei 2023 Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia dengan melibatkan aparat pemerintah dan warga setempat. Tenaga medis terdiri dokter, dokter gigi dan apoteker. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan terdiri dari ketua: apt Khairani Fitri SSi MKes (0102017001) dengan anggota Tetty Noverita Khairani S SSi MSi (0104117101), Dian Sari Harefa (2001011108) dan Yusfir Nandi (2001011151). (dmp)