ROMA, SUMUTPOS.CO – Juara bertahan Inter Milan akan ditantang Fiorentina di final Coppa Italia, dini hari nanti. La Viola tengah on fire dan Inter harus menunjukkan respek.
Sulit membantah Inter Milan menjadi favorit di Olimpico Stadium. Selain kedalaman skuat, mereka juga dalam mood yang sangat bagus setelah lolos final Liga Champions dan hampir mengunci empat besar Serie A.
Kekalahan 1-3 di markas Napoli tidak akan berpengaruh apa-apa. Setidaknya, sejak kemarin setelah Juventus dipastikan mendapat penalti 10 poin di Serie A yang membuat anak asuh Simone Inzaghi sepenuhnya bisa fokus ke final nanti.
Perjalanan mereka ke partai puncak Coppa Italia juga menggaransi mereka sangat siap membawa pulang gelar kesembilan dari Roma. Di delapan besar dan babak semifinal, Nerazzurri menjungkalkan Atalanta serta Juventus.
Sebaliknya, Fiorentina dinaungi keberuntungan ketika Cremonense secara mengejutkan membersihkan jalur mereka menuju final dengan menyingkirkan Napoli serta AS Roma. Di semifinal, La Viola dengan enteng menghancurkan Cremonense setelah sebelumnya mereka juga mengalahkan Torino dan Sampdoria.
Akan tetapi, Inter harus menghormati mereka. Mesin La Viola saat ini sedang panas. Sama seperti Inter, pekan lalu mereka juga lolos ke final Liga Konferensi Eropa. Meski hanya kompetisi ketiga, itu akan memberikan kepercayaan diri lebih pada La Viola.
Inter Milan juga tidak boleh lagi membanggakan rekor head to head. Sebab, di pertemuan terakhir di San Siro, April lalu, Fiorentina mampu unggul 1-0 lewat gol Giacomo Bonaventura.
Kemenangan itu sekaligus mengakhiri rentetan 11 pertandingan beruntun tanpa kekalahan Si Ular Besar di Serie A melawan La Viola.
Alasan lain yang membuat pertandingan ini tidak akan berjalan mudah bagi Inter adalah ambisi Fiorentina untuk mengakhiri dahaga trofi mereka yang sudah berlangsung selama 22 tahun.
Dan dengan Vincenzo Italiano sudah menginstirahatkan sebagian besar pilarnya saat imbang 1-1 kontra Torino, mereka jelas sudah sepenuhnya siap bertarung menghadapi Inter. Meski demikian, Simone Inzaghi mengirimkan pesan optimis ke penggemar Inter. Menurutnya, ada empat balapan tersisa bagi mereka hingga akhir musim dan ia menginginkan hasil terbaik khususnya di dua final Nerazzurri. “Ini adalah jalur pertumbuhan karena di tahun kedua ini adalah final kelima bagi kami dan final ini sangat berguna untuk tim berkembang lebih lanjut,” kata Inzaghi di situs Inter.
Inzaghi juga menekankan bahwa mereka sepenuhnya terfokus pada Coppa Italia dan belum memikirkan final Liga Champions melawan Manchester City. “Pertama-tama kami harus memainkan dua pertandingan liga dan final Coppa Italia,” tegasnya.
Italiano sementara itu mengakui bahwa Inter akan diunggulkan di final ini. “Inter pasti memiliki sesuatu yang lebih dari kami,” kata sang allenatore di Tutto Sport.
Namun, ia memastikan anak asuhnya tidak akan mengalah begitu saja di Olimpico. “Kami akan mencoba untuk mendapatkan hasil maksimal dari itu dan kami akan melakukannya dengan kekuatan maksimal,” ujarnya.
Bagi Italiano, mereka sudah pernah mengalahkan Inter dan ia percaya apapun bisa terjadi. “Di liga, bagaimanapun, kami mengganggu mereka dan kami akan mencoba mempersiapkan laga ini dengan baik. Kita tidak boleh membuat kesalahan,” tegas Italiano.
Fiorentina yang sudah mengoleksi enam gelar Coppa Italia akan kembali memainkan Sofyan Amrabat, kapten tim Cristiano Biraghi dan pencetak gol terbanyak Arthur Cabral setelah mereka diistirahatkan melawan Torino.
Giacomo Bonaventura juga kembali dari skorsing Serie A dan akan tampil di lini tengah. Dengan demikian, La Viola hanya akan kehilangan Salvatore Sirigu yang mengalami cedera Achilles.
Sementara Inter, mereka dipastikan tanpa Milan Skriniar dan Henrikh Mkhitaryan karena cedera. Kiper utama, Andre Onana juga diprediksi akan berada di bench untuk memberi kesempatan kepada kapten tim, Samir Handanovic. Berbeda dari Italiano yang kerap mengutak-atik formasinya. Inzaghi hampir pasti akan bermain dengan pola 3-5-2. (amr/jpg)