26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dokter Gigi Gadungan Bebas Praktik Empat Tahun

MEDAN-Aksi Sampriadi (40) yang berpraktik sebagai dokter gigi palsu terpaksa berakhir di sel penjara. Pasalnya, aksi yang diduga sudah dilakukannya selama 4 tahun lalu terendus polisi.

Dia pun dibekukĀ  Reskrim Mapolresta Medan, melalui Tim Reserse Ekonomi dari tempat praktiknya sehari-hari yang diberi nama Praktek Spesialis Gigi Bersama Purnama di Jalan SM Raja Medan No 318,Ā  tidak jauh Kampus UISU pada Jumat (16/3) lalu.

Berdasarkan keterangan Panit Ekonomi Polresta Medan Iptu Alex, awalnya tersangka Sampriadi adalah sales alat-alat kesehatan. Sebelum menjadi dokter gigi palsu di tempat itu, tersangka menekuni pekerjaan sales alat kesehatan selama 6 tahun. ā€œSaat menjadi sales, tersangka selalu memasok alat kesehatan kepada pasangan suami istri yang merupakan dokter gigi, drg Mirion dan suaminya drg Robert,ā€ ujar Iptu Alex.

Dipaparkannya, pasangan suami istri itulah pemilik Praktik Spesialis Gigi Bersama Purnama di Jalan SM Raja tersebut. Kedekatan tersangka dan pasangan suami istri itulah membuka peluang bagi tersangka untuk belajar ilmu praktik kesehatan gigi. ā€œBahkan, diduga, tersangka menjadi ā€˜asuhanā€™ pasangan suami istri itu untuk bisa menjadi dokter gigi palsu yang andal,ā€ tuturnya.

Tepat pada 2010, pasangan suami istri yang berprofesi sebagai dokter gigipun akhirnya pindah ke Bandung. Di kota itu, pasangan suami istri tersebut pindah praktik kerja di salah satu RSU terkenal di sana.

Karena pasangan suami istri tersebut pindah, tersangkapun lalu mengontrak kediaman mereka. Apalagi, tersangka dinilai sudah ā€˜lulus praktikā€™ oleh mereka. Dengan mengandalkan papan nama Praktik Spesialis Gigi Bersama Purnama, tersangka semakin mulus menjalankan aksinya. Dengan perbekalan alat-alat kesehatan yang selama itu diperjual belikan dan sedikit keahlian meracik obat, Sampriadi pun sangat mudah menerima dan mengobati pasien-pasien yang mengalami jenis penyakit pada mulut dan gigi.

Apalagi, warga banyak yang sudah mengenal drg Merion dan suaminya sebagai dokter profesional. ā€œItulah membuat Sampriadi semakin mudah meraup untung sebagai dokter gigi palsu. Ketika pasien menanyakan keberadaan drg Mirion dan suaminya drg Robert, Sampriadi selalu mengatakan bahwa pemilik praktik sedang liburan keluar kota, dan dirinyalah yang meneruskan pekerjaan drg Mirion dan suaminya, karena dirinya juga mengaku seorang dokter gigi profesional,ā€ bilangnya.

Hingga Minggu (18/3), Sampriadi masih dilakukan pemeriksaan di Mapolresta Medan. ā€œDari pengakuan tersangka, drg Robert dan drg Mirion mendapat 40 persen pembagian.Ā  Sedangkan 60 persennya keuntungan untuk Sampriadi sendiri. Kita masih terus mendalami pemeriksaan karena pengakuan tersangka, dia ini terus komunikasi sama dokter Robert dan istrinya di Bandung dan uangnya disetorkan ke pasangan dokter suami istri itu,ā€ ujar Iptu Alex.(mag-5)

MEDAN-Aksi Sampriadi (40) yang berpraktik sebagai dokter gigi palsu terpaksa berakhir di sel penjara. Pasalnya, aksi yang diduga sudah dilakukannya selama 4 tahun lalu terendus polisi.

Dia pun dibekukĀ  Reskrim Mapolresta Medan, melalui Tim Reserse Ekonomi dari tempat praktiknya sehari-hari yang diberi nama Praktek Spesialis Gigi Bersama Purnama di Jalan SM Raja Medan No 318,Ā  tidak jauh Kampus UISU pada Jumat (16/3) lalu.

Berdasarkan keterangan Panit Ekonomi Polresta Medan Iptu Alex, awalnya tersangka Sampriadi adalah sales alat-alat kesehatan. Sebelum menjadi dokter gigi palsu di tempat itu, tersangka menekuni pekerjaan sales alat kesehatan selama 6 tahun. ā€œSaat menjadi sales, tersangka selalu memasok alat kesehatan kepada pasangan suami istri yang merupakan dokter gigi, drg Mirion dan suaminya drg Robert,ā€ ujar Iptu Alex.

Dipaparkannya, pasangan suami istri itulah pemilik Praktik Spesialis Gigi Bersama Purnama di Jalan SM Raja tersebut. Kedekatan tersangka dan pasangan suami istri itulah membuka peluang bagi tersangka untuk belajar ilmu praktik kesehatan gigi. ā€œBahkan, diduga, tersangka menjadi ā€˜asuhanā€™ pasangan suami istri itu untuk bisa menjadi dokter gigi palsu yang andal,ā€ tuturnya.

Tepat pada 2010, pasangan suami istri yang berprofesi sebagai dokter gigipun akhirnya pindah ke Bandung. Di kota itu, pasangan suami istri tersebut pindah praktik kerja di salah satu RSU terkenal di sana.

Karena pasangan suami istri tersebut pindah, tersangkapun lalu mengontrak kediaman mereka. Apalagi, tersangka dinilai sudah ā€˜lulus praktikā€™ oleh mereka. Dengan mengandalkan papan nama Praktik Spesialis Gigi Bersama Purnama, tersangka semakin mulus menjalankan aksinya. Dengan perbekalan alat-alat kesehatan yang selama itu diperjual belikan dan sedikit keahlian meracik obat, Sampriadi pun sangat mudah menerima dan mengobati pasien-pasien yang mengalami jenis penyakit pada mulut dan gigi.

Apalagi, warga banyak yang sudah mengenal drg Merion dan suaminya sebagai dokter profesional. ā€œItulah membuat Sampriadi semakin mudah meraup untung sebagai dokter gigi palsu. Ketika pasien menanyakan keberadaan drg Mirion dan suaminya drg Robert, Sampriadi selalu mengatakan bahwa pemilik praktik sedang liburan keluar kota, dan dirinyalah yang meneruskan pekerjaan drg Mirion dan suaminya, karena dirinya juga mengaku seorang dokter gigi profesional,ā€ bilangnya.

Hingga Minggu (18/3), Sampriadi masih dilakukan pemeriksaan di Mapolresta Medan. ā€œDari pengakuan tersangka, drg Robert dan drg Mirion mendapat 40 persen pembagian.Ā  Sedangkan 60 persennya keuntungan untuk Sampriadi sendiri. Kita masih terus mendalami pemeriksaan karena pengakuan tersangka, dia ini terus komunikasi sama dokter Robert dan istrinya di Bandung dan uangnya disetorkan ke pasangan dokter suami istri itu,ā€ ujar Iptu Alex.(mag-5)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/