TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon SIK menyatakan kekagumannya dengan Kota Tebingtinggi. Karena, walau kota kecil tapi aktivitas dan tingkat keramaian serta perkembangan Kota Tebingtinggi sangat luar biasa.
Karena itu, harus ada komunikasi dan kordinasi yang intens antara Polres, Pemko, dan Forkopimda untuk membangun kekondusfian kota ini.
Menurut AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, awal dirinya menjabat sebagai Kapolres Tebingtinggi adalah awal Lebaran Idul Fitri tahun 2023, sehingga saat itu sangat terasa sekali tingkat mobilitas masyarakat dari luar Kota dan dalam Kota Tebingtinggi sangat tinggi. Tebingtinggi ini merupakan sebuah kota lintasan dan akan menjadi sebuah tempat pertemuan lalulintas baik menuju Medan dan sebaliknya menuju Kisaran yang melintasi Kota Tebingtinggi baik yang ingin berlibur dan pulang kampung.
“Jelas disitu sangat terasa bahwa Kota Tebingtinggi yang merupakan kota kecil, namun aktivitas mobilitas masyarakat baik masuk dan keluar dari Kota Tebingtinggi sangat tinggi, ini membuktikan Kota Tebingtinggi tidak pernah sepi dari mobilitas pergerakan masyarakat,” paparnya.
Diceritakan AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, terkait mobilitas tinggi ketika melaksanakan pengamanan Operasi Ketupat Toba 2023 semuanya berjalan sesuai yang direncanakan, sebelumnya, yaitu jauh hari pihak Polres Tebingtinggi tetap melakukan koordinasi dengan steakholder yang ada baik di wilayah Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai, dimana beberapa bagian masuk kedalam wilayah hukum Polres Tebingtinggi.
Kordinasi juga dilakukan dari pihak Jalan Tol dan Dinas terkait dalam perencanaan rekayasa lalulintas di wilayah Kota Tebingtinggi, ternyata jauh hari mulai dari Forkompinda tingkat Provinsi sudah melakukan kordinasi, dimana rapat awal yang mana beberapa jalan dan perlintasan itu melibatkan tiga Kabupaten dan jalan yang dipergunakan bercampur juga yang ada di pengawasan pembangunan tingkat Kota dan Kabupaten, ada jalan tingkat Provinsi serta jalan tingkat Nasional.
Jelas AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon sejauh ini langkah langkah yang sudah diambil Forkompinda tingkat Provinsi Sumatera Utara bersama Bapak Kapolda dan Gubernur Sumut berserta perangkatnya itu sangat efektif, berdasarkan data tahun 2022 dalam Operasi Ketupat tahun 2022 lalu, jumlah kejadian ada diatas angka 40 kasus, baik itu yang meninggal dunia, luka berat dan luka ringan dengan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah, namun di tahun 2023 sangat signifikan perbedaannya.
“Kita berbicara data, karena data yang kami himpun itu nol kasus kejadian di wilayah hukum Polres Tebingtinggi pada Operasi Ketupat tahun 2023 ini. Maka hasil inilah yang menjawab apa yang selama ini digelorakan dan hasilnya berdampak sangat signifikan, tetapi ada memang beberapa jalan masih dalam tahap percobaan, yaitu perlintasan dari tol exit Tebingtinggi menuju ke Inderapura maupun Tol Dolok Merawan keluar Sinasak. Tapi kedua jalur ini sangat efektif untuk memecah mobilitas peningkatan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah Kota Tebingtinggi,” ujar AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon diruangan kerjanya beberapa waktu lalu.
Diungkapkan beliau, jalan yang masih menjadi percobaan itu namun efeknya sangat membantu, dimana antrian biasa, jika dari data tahun lalu, antrian di Kota Tebingtinggi tingkat mobilitas masyarakat yang memasuki Kota Tebingtinggi sampai pukul 00.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB pagi, tetapi selama Operasi Ketupat tahun 2023 ini, tingkat mobilitas sampai pukul 11.00 WIB aktivitas kepadatan kenderaan sudah mencair dan kepadatan sudah terurai, artinya kita persiapan jauh hari sudah efektif.
Dalam pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 nanti, ungkap AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, bahwa agenda ini merupakan agenda nasional dan menjadi bagian utama di Polda Sumatera Utara, Bapak Kapolda selalu menekankan bahwa tahapan yang baik akan menghasilkan yang baik, persiapan yang dimaksud adalah persiapan awal terjalin kerjasama yang baik dari pihak penyelenggara dan pengawas, dimana kita sudah melakukan kordinasi yang sangat intens.
Mengingat ada perubahan dan penambahan beberapa Partai Politik (Parpol) peserta pemilu tahun 2024 yang sudah terverifikasi secara internal, tentunya kita ikut melakukan pengamanan dan kordinasi awal sehingga dari daftar yang bisa mengikuti pemilihan termasuk jumlah peserta yang sudah terverifikasi ini akan betul betul kita kawal sehingga nanti pada kegiatan pentas yang diawali di tahun 2024 maupun sampai berlangsung kepada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota Wakil Wali Kota serta Bupati Wakil Bupati bisa kita akomodir dengan baik.
Terkait program adalan Polres Tebingtinggi melalui Jumat Curhat, AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon menyatakan bahwa program jumat curhat ini tentunya tidak langsung ada, tetapi program ini sudah merupakan program Kapolri, karena sebelum adanya ketentuan endemik Covid-19 belum terlalu dilakukan, tetapi karena endemik sudah diputuskan oleh Pemerintah Pusat, maka Bapak Kapolri meminta untuk kembali melaksanakan di kota dan kabupaten setingkat Polres di wilayah hukumnya.
Dalam Jumat Curhat ada hal capaian yang signifikan bisa kita capai, khusunya di Kota Tebingtinggi, karena berdasarkan analisa dan evaluasi tingkat kejahatan yang terjadi ataupun kriminalitas di wilayah Kota Tebingtinggi yang merupakan wilayah perkotaan, saat ini sudah bergeser, dari yang tadinya ditingkat lingkungan seperti di jalan raya dan pertokoan, namun sesuai hasil anev Polres Tebingtinggi secara triwulan, terakhir ini menunjukan semua tingkat kejahatan ataupun kriminalitas baik itu pencurian dengan pemberatan, pencurian kenderaan bermotor maupun penganiayaan, perjudian maupun narkoba itu semua sudah bergeser ke wilayah perumahan yang langsung berdekatan dengan masyarakat.
“Berdasarkan hasil evaluasi itu, kita Polres Tebingtinggi melakukan evaluasi dengan melakukan jumat curat diwilayah perumahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, tentunya untuk mencapai hasil yang maksimal, Polres Tebingtinggi tidak bisa bekerja sendiri, jadi Polres Tebingtinggi akan banyak berkordinasi dengan perwakilan pemerintah Kota Tebingtinggi melalui pihak kecamatan, Kelurahan dan Kepala Lingkungan (Kepling) untuk mencoba mengakomodir apa sih yang menjadi kerinduan masyarakat,” bilangnya.
Beber AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, selama ini memang kerinduan itu menjadi momok kepada masyarakat masih disekitaran kasus narkoba, karena kita ketahui bersama bahwa Kota Tebingtinggi yang merupakan kota perlintasan banyak sekali orang orang yang mencari peluang untuk mendapatkan uang dengan tindakan yang melawan hukum. Terkait di wilayah Kota Tebingtinggi kasusnya sangat gampang, pelaku bebas keluar dan masuk Kota Tebingtinggi.
Dengan adanya kegiatan jumat curhat, beberapa kantong kantong tempat menjadi sarang pelaku kejahatan untuk kumpul melakukan aktivitas narkoba atupun perjudian ini bisa kita akomodir, karena tidak ada lagi filter mulai dari Kepling Lurah, Camat dan tokoh masyarakat untuk bisa melaporkan kepada pihak kepolisian Polres Tebingtinggi. Ini adalah merupakan bagian evaluasi dari program jumat curhat, memang dalam kegiatan jumat curhat, ada beberapa keluhan masyarakat yang ditujukan kepada pihak kepolisian walaupun hal itu bukan merupakan tanggungjawab pihak kepolisian.
Seperti adanya keluhan masalah lampu penerangan jalan sudah lama mati, permasalahan Orang Dalam Ganguan Jiwa (ODGJ) dengan adanya jumat curhat, Polres Tebingtinggi telah menjadi perantara bagi Pemerintah Kota Tebingtinggi dan kabupaten, maka untuk itu Polres Tebingtinggi bisa mengakomodir menjadi kebutuhan masyarakat.
“Masalah ODGJ ini sering menjadi permasalahan sosial di tengah masyarakat karena sering menganggu ketika sesudah menjadi keributan dan ini menjadi tanggungjawab pihak kepolisian, untuk menjaga suasana Kamtibmas,” tukasnya.
Terakhir, Polres Tebingtinggi merasa bersyukur kepada Pemerintah Kota Tebingtinggi karena sangat mendukung apa yang menjadi kegiatan jumat curhat, ditanggapi langsung ketika kami melakukan komunikasi dan kordinasi pihak pihak terkait. (ian/ram)