SUMUTPOS.CO – Seperti yang kita tahu daerah Tanah Karo mengalami bencana alam di mana Gunung Sinabung yang merupakan gunung berapi aktif kembali. Sejak akhir tahun 2013, Gunung Sinabung kerap erupsi yang berakibat beberapa hewan liar keluar dari hutan lindung. Salah satu hewan yang dimaksud itu adalah lalat buah.
“Hama lalat buah dapat menjadi masalah serius pada pertanian jeruk, karena mereka dapat merusak buah jeruk dan tentu saja menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani,” ujar B Sembiring yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Desa Saribu Jandi.
Tentu saja petani tidak tinggal diam, berikut beberapa cara dari petani jeruk asal simalungun yang juga tokoh masyarakat untuk mengantisipasi dan mengendalikan hama lalat buah :
1. Pertahankan kebersihan di sekitar kebun jeruk
Kebersihan menjadi hal yang utama untuk mengusir atau menghilangkan lalat buah. Oleh karena itu, buang dan bersihkan semua buah-buahan yang jatuh dari pohon karena lalat buah biasanya bertelur pada buah yang membusuk.
2. Pangkas pohon jeruk
Lakukan pemangkasan secara teratur untuk menghilangkan cabang dan ranting yang rusak atau mati, karena ini dapat menjadi tempat persembunyian bagi lalat buah.
3. Membuat perangkap hama
Petani di Simalungun banyak menggunakan mainan anak-anak berbentuk bola yang berwarna menyerupai jeruk. Kemudian membuat perangkap dengan melumuri bola tersebut dengan lemperekat hama.
4. Penggunaan insektisida (memakai racun pertanian)
Jika metode-metode di atas tidak memberikan hasil yang diharapkan, pertimbangkan penggunaan insektisida. Penting untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan sesuai dosis yang tepat.
5. Pemantauan rutin
Periksa secara rutin kebun jeruk untuk mengidentifikasi tanda-tanda kehadiran lalat buah. Perhatikan buah-buahan yang terinfeksi atau terlihat rusak.
“Semakin cepat kami menemukan dan mengatasi hama ini, semakin cepat juga penangannya untuk antisipasi kerugian,” pungkas Sembiring.(dat/ram)