26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lambat Buru Skuad

MEDAN-Penampilan buruk PSMS IPL diyakini karena minimnya skuad berpengalaman. Di saat kondisi mendesak, manajemen terkesan lambat mendatangkan skuad tambahan.

Dua pemain eks Arema Indonesia Ronny Firmansyah dan Asep Munandar yang disebutkan bakal merapat, hingga kemarin (21/3) belum bergabung.  Namun, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat, mengaku pihaknya serius mendatangkan pemain.

Soal belum hadirnya dua pemain eks Arema tersebut hanya persoalan pengesahan dari PT LPIS. Dia memastikan, keduanya akan bergabung segera, namun belum bisa dipastikan kapan. “Mereka tidak ada masalah. Mereka pasti bergabung. Sekarang kami hanya menunggu surat pengesahan dari PT LPIS. Kalau dari klub saya rasa tidak masalah karena PSMS dan Arema sama-sama bermain di IPL, satu atap,” katanya.

Menutup putaran pertama sebagai juru kunci, PSMS menargetkan hasil yang lebih baik di putaran kedua. Dengan kemajuan yang dimiliki sekarang, harapan tersebut boleh saja diusung, tapi pembuktiannya bisa saja berbeda.

Skuad berjuluk Ayam Kinantan ini punya rekor buruk di putaran pertama, terutama di lima laga tandang awal karena selalu kalah. Tapi PSMS menutup putaran pertama dengan hasil yang lumayan. Dengan tiga hasil seri, dua di laga tandang dan satu pada pertandingan terakhir menghadapi Semen Padang FC di Stadion Teladan.

Hasil seri menghadapi Semen Padang juga dinilai bukan menjadi pembuktian kekuatan PSMS sebenarnya. Ya, kendati buruk di babak pertama sehingga Elie Aiboy berhasil memanfaatkan kesalahan Fadli Hariri untuk mencetak gol cepat.
PSMS harus berbenah.

Dengan kekuatan yang dimiliki sekarang, sinyal perubahan kuat terasa. Beberapa pemain juga optimis, kendati butuh waktu untuk berubah, perubahan cukup signifikan telah dirasakan. “Awal saya bergabung, saya tak bisa membayangkan beginilah rupanya tim yang saya bela. Seolah tanpa progres. Tapi dari beberapa pertandingan terakhir, saya melihat, tim ini sebagai tim yang bakal menjadi mimpi buruk bagi tim-tim lain,” ungkap stopper PSMS asal Makedonia Goran Gancev.

Mantan pemain klub Korasia Inter Zapresic itu mengaku cukup puas dengan kinerja rekan-rekannya terutama pemain lokal yang meski berasal dari pemain-pemain yang tidak diperhitungkan. Dan beberapa tim papan atas seperti Semen Padang mampu ‘dijinakkan.’ “Strategi pelatih dan motivasi pemain membuat semuanya lebih baik sekarang. Saya juga berani mengatakan, tim ini bakal masuk ke papan atas di akhir kompetisi,” ujarnya. (saz)

MEDAN-Penampilan buruk PSMS IPL diyakini karena minimnya skuad berpengalaman. Di saat kondisi mendesak, manajemen terkesan lambat mendatangkan skuad tambahan.

Dua pemain eks Arema Indonesia Ronny Firmansyah dan Asep Munandar yang disebutkan bakal merapat, hingga kemarin (21/3) belum bergabung.  Namun, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat, mengaku pihaknya serius mendatangkan pemain.

Soal belum hadirnya dua pemain eks Arema tersebut hanya persoalan pengesahan dari PT LPIS. Dia memastikan, keduanya akan bergabung segera, namun belum bisa dipastikan kapan. “Mereka tidak ada masalah. Mereka pasti bergabung. Sekarang kami hanya menunggu surat pengesahan dari PT LPIS. Kalau dari klub saya rasa tidak masalah karena PSMS dan Arema sama-sama bermain di IPL, satu atap,” katanya.

Menutup putaran pertama sebagai juru kunci, PSMS menargetkan hasil yang lebih baik di putaran kedua. Dengan kemajuan yang dimiliki sekarang, harapan tersebut boleh saja diusung, tapi pembuktiannya bisa saja berbeda.

Skuad berjuluk Ayam Kinantan ini punya rekor buruk di putaran pertama, terutama di lima laga tandang awal karena selalu kalah. Tapi PSMS menutup putaran pertama dengan hasil yang lumayan. Dengan tiga hasil seri, dua di laga tandang dan satu pada pertandingan terakhir menghadapi Semen Padang FC di Stadion Teladan.

Hasil seri menghadapi Semen Padang juga dinilai bukan menjadi pembuktian kekuatan PSMS sebenarnya. Ya, kendati buruk di babak pertama sehingga Elie Aiboy berhasil memanfaatkan kesalahan Fadli Hariri untuk mencetak gol cepat.
PSMS harus berbenah.

Dengan kekuatan yang dimiliki sekarang, sinyal perubahan kuat terasa. Beberapa pemain juga optimis, kendati butuh waktu untuk berubah, perubahan cukup signifikan telah dirasakan. “Awal saya bergabung, saya tak bisa membayangkan beginilah rupanya tim yang saya bela. Seolah tanpa progres. Tapi dari beberapa pertandingan terakhir, saya melihat, tim ini sebagai tim yang bakal menjadi mimpi buruk bagi tim-tim lain,” ungkap stopper PSMS asal Makedonia Goran Gancev.

Mantan pemain klub Korasia Inter Zapresic itu mengaku cukup puas dengan kinerja rekan-rekannya terutama pemain lokal yang meski berasal dari pemain-pemain yang tidak diperhitungkan. Dan beberapa tim papan atas seperti Semen Padang mampu ‘dijinakkan.’ “Strategi pelatih dan motivasi pemain membuat semuanya lebih baik sekarang. Saya juga berani mengatakan, tim ini bakal masuk ke papan atas di akhir kompetisi,” ujarnya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/