SUMUTPOS.CO – Muncul usulan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto dari orang ekonomi. Kombinasi militer dan orang ekonomi dinilai akan menjadi duet maut.
Usulan agar pendamping Prabowo merupakan orang ekonomi disampaikan oleh pengusaha Jusuf Hamka. Jusuf Hamka menilai duet tokoh militer dan ekonom merupakan kombinasi yang pas.
“Jadi, selanjutnya pemimpin-pemimpin negara kita harapkan orang-orang yang tegas, militer seperti beliau (Prabowo) dan kombinasi orang-orang yang mengerti ekonomi. Karena apa? kalau stabilitas terjamin, ekonomi jalan, ini semuanya akan memberikan kesejahteraan buat masyarakat,” kata Jusuf Hamka.
Ditambah lagi menurutnya, Prabowo sudah memiliki pengalaman di pemerintahan. Dia menilai jika pendamping Prabowo adalah sosok yang paham ekonomi akan menjadi duet maut.
“Beliau sudah pernah megang kementerian, dan juga beliau megang organisasi-organisasi yang cukup banyak termasuk bidang hukum, tinggal ekonomi. Kombinasi yang bagus, jadi kalau Pak Prabowo dengan didampingi oleh orang yang paham dengan ekonomi, ini duet maut menurut saya. Dan ini pasti langsung jalan, dan kita menghadapi seratus tahun Indonesia, 2045, pasti kita goal dengan baik gitu, dan masyarakatnya sejahtera, rakyatnya juga makmur, negaranya juga berkah semua,” ujar Jusuf Hamka.
Lantas, siapa saja tokoh yang masuk bursa cawapres Prabowo sejauh ini?
Muhaimin Iskandar: Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin disebut masih menjadi kandidat terkuat jadi cawapres pendamping Prabowo.
Cak Imin memiliki pengalaman di legislatif sejak 1999 hingga saat ini menjadi Wakil Ketua DPR RI bidang kesejahteraan rakyat. Di tengah perjalanan itu, Cak Imin juga pernah menduduki posisi pemerintahan yakni sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 2009-2014. “Seperti yang disampaikan pimpinan Partai Gerindra, kandidat terkuat calon wakil presiden Pak Prabowo sampai saat ini, sampai malam ini kita bicara adalah Gus Muhaimin, sampai saat ini,” kata Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menjelaskan soal kandidat cawapres Prabowo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (2/7) malam.
Andre menuturkan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga berulang kali menyampaikan bahwa Cak Imin merupakan pemegang kunci cawapres Prabowo. Hal itu, lanjutnya, juga tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Gerindra dan PKB.
Airlangga Hartarto: Menteri Perekonomian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga masuk bursa cawapres Prabowo.
Airlangga Hartarto kini menjabat sebagai Menko Perekonomian. Dalam riwayat pendidikannya, Airlangga berlatar belakang bisnis manajemen. Airlangga juga berlatar pengusaha. Dia pun pernah menduduki kursi legislatif.
Diketahui, Golkar saat ini tengah menjajaki peluang bergabung mengusung Prabowo di 2024. Proposal yang dipegang Golkar pun jelas, mereka ingin ketua umumnya yakni Airlangga Hartarto menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Sikap Golkar masih bersikukuh. Karena ini adalah gabungan dua koalisi menjadi bangunan koalisi besar, maka menjadi ideal kalau Presiden dari KKIR dan Wapres dari KIB. Harapan kami, Presiden Prabowo dengan Wapresnya Airlangga Hartarto,” kata Nusron Wahid, Jumat (26/5). “Prabowo dari Gerindra sebagai representasi kekuatan terbesar dari KKIR. Airlangga Hartarto, Ketum Golkar, representasi terbesar dari KIB. Maka sudah klop dan wajar,” sambungnya.
Erick Thohir: Menteri BUMN Erick Thohir juga muncul di usulan cawapres Prabowo. Erick Thohir merupakan tokoh berlatar pengusaha.
Sebelum menjabat Menteri BUMN, Erick Thohir mengawali kariernya sebagai pebisnis. Pada Pilpres 2019, Erick menjadi ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin.
Erick diusulkan oleh PAN yang dikabarkan akan berlabuh ke KKIR. PAN juga mengaku pihaknya terus mematangkan usulan Erick sebagai bacawapres Prabowo, terlebih keduanya baru-baru ini dekat dalam momen laga timnas Indonesia melawan Argentina.
“Bagi PAN, saya bilang, Ganjar atau Prabowo, yang penting wakil presidennya Erick. Kalau itu menunjukkan tanda-tanda ya tentu kami mengamini dan bersyukur, kalau memang itu tanda-tanda,” kata Waketum PAN Yandri Susanto saat dihubungi, Selasa (20/6).
“Tapi kan sampai sekarang baik Gerindra dan PAN, PKB, dan Golkar yang sampai sekarang belum menyampaikan siapa capres dan cawapres dan koalisinya bagaimana kan belum diputuskan,” imbuhnya. (jpc/dtk/azw)