Guna menghindari aksi anarkis yang terjadi Senin sore lalu, pihak TNI dan Polri memblokir (menutup) Jalan Imam Bonjol Medan menuju pintu gerbang Polonia Medan. Hal ini dilakukan mencegah kembali terjadi aksi anarkis yang merusak fasilitas umum yang ada di sekitar bandara dan Petronas yang rawan menjadi sasaran massa aksi.
Tidak tanggung-tanggung, persiapan aparat tampak lengkap. Buktinya terlihat mobil pengangkut kawat berduri, anjing pelacak, personel lengkap dengan alat anti hura-hura, dan water canon. Pengamanan pun bergeser 100 meter dari lokasin bentrok Senin lalu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol R Heru Prakoso Heru menjelaskan, digeserkan lokasi aksi dari lokasi tersebut karena banyak fasilitas umum. “Di situ ada SPBU yang rawan terbakar, makanya kita geser tempat untuk aksinya,” ujarnya.
Akibatnya sejumlah ruas jalan yang ditutup diahlikan ke ruas jalan lainnya. Misalnya, Jalan Imam Bonjol yang ditutup petugas dialihkan ke Jalan Juanda Medan, Jalan Mustang, dan Jalan Avros Medan. Penutupan jalan ini membuat penumpang yang hendak memasuki Bandara Polonia Medan harus berjalan kaki sambil menenteng tas besar.
Amatan Sumut Pos, kemarin pagi, penutupan akses utama ke bandara dengan pengamanan empat lapis. Lapis pertama kawat berduri dan personel dari Sat Samapta dan personel Pamobvit, lapis kedua personel Sat Brimob Polda Sumut, lapis ketiga personel TNI AD dan lapis terakhir personel TNI AU. Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus usai mengikuti rapat tertutup di VIP mengatakan, personel TNI dalam hal tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “TNI tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam pengamanan di dalam dan luar Bandara Polonia Medan. Jumlah personel tetap ada penambahan sesuai dengan penyesuaian,” sebutnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Kolonel PNB Bram Bharoto mengatakan, akses menuju dan keluar dari Bandara Polonia Medan menggunakan akses dari Jalan Mustang simpang Jalan Perhubungan. “Jika pendemo ada yang melakukan aksi hari dan menutup akses tersebut, maka penumpang kita alihkan dari akses ketiga, masuk dan keluar dari Kompleks Perumahan Angkasa Puri yang tembus ke Jalan Mongonsidi melaluis Jalan Polonia Medan,” sebutnya.
Hal senada juga diucapkan Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Djamal dan Andi Mulyono. “Jika akses ketiga juga ditutup, kita tetap mempunyai akses keempat tapi itu masih rahasia,” tegasnya.
Kemarin, rapat tertutup di VIP bandara dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu A Sastro, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, Pangkosek Hanudnas III Medan TNI AU Kolonel (Pnb) Yuyu S, Danlanud Medan Kolonel (Pnb) A Rasyid, GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Kolonel (Pnb) Bram Bharoto, Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang, dan Perwakilan Pemprov Sumut.
Jadi Ajang Foto-foto
Sementara itu, di sisi lain di Bandara Polonia, petugas dari TNI-Polri yang bertugas malah jadi tontonan warga sekitar. Bahkan, pengguna jalan ada yang khusus berhenti untuk melihat persiapan dan penjaga dilakukan oleh pihak keamanan ini.
Uniknya lagi, warga tidak segan-segan foto bersama di dekat barisan petugas TNI-Polri yang standby di lokasi dengan menggunakan kamera ponsel. “Iya bang, habis keren deh petugas ini dengan atribut perlengkapnya, fotonya bisa jadi untuk profil di FB,” ujar salah seorang siswa SMA di lokasi.
Tak hanya itu, beberapa penumpang yang baru tiba di Bandara Polonia tak ketinggalan ikut foto-foto bersama petugas anti huru hara “Untuk kenang-kenangan saja, bahwa saya pernah ke Medan, habis keren berfoto dengan mereka,” kata Rosa, seorang penumpang yang hendak bertolak ke Batam. (jon/gus)