26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Penggunaan Gadget Berlebihan Rusak Generasi Muda

Sakit Tulang Belakang, Tangan Gemetar & Mudah Lelah

KEPALA Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provsu Ilyas S Sitorus mengingatkan pentingnya membatasi penggunaan gadget pada anak. Bukan hanya masalah psikologis, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan secara fisik.

Menurut Ilyas Sitorus, persaingan generasi muda saat ini dan kedepan semakin ketat. Sehingga bukan hanya keunggulan kecerdasan dan moral yang penting, tetapi juga keunggulan secara fisik.

”Dampaknya kalau kebablasan bukan hanya psiksis, tetapi juga kesehatan fisik. Kelamaan menggunakan gadget bisa pengaruhi kesehatan fisik,” kata Ilyas mewakili Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi pada acara pelantikan pengurus pusat Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Sabtu (12/8).

Generasi saat ini, menurut Ilyas, dipersiapkan untuk membangun Sumut. Terlebih saat Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang perlu dipersiapkan agar potensi ini maksimal.

“Kita orang tua saat ini perlu mempersiapkan mereka, anak-anak kita agar bonus demografi ini tidak menjadi bencana demografi, karena mereka lemah secara fisik,” kata Ilyas.

Pendiri GGSI Prof Ridha Dharmajaya, saat ini tidak sedikit terdapat kasus kelainan tulang leher pada anak-anak. Hal ini dikarenakan lamanya anak-anak menggunakan gadget tidak pada posisi yang baik.

”Berat otak kita itu sekitar 2 persen dari berat tubuh, ditambah tulang rahang, kulit dan lainnya 5 kg. Kalau kita membungkuk beratnya bertambah dan kalau itu lama akan mempengaruhi tulang leher,” kata Prof Ridha Dharmajaya.

Bila tidak diantisipasi bisa membuat saraf mati yang menyebabkan kelumpuhan. Hal ini yang ingin disampaikan GSGI kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan anak-anak.

“Sekarang anak usia dini sudah bisa menggunakan gadget, parahnya waktunya tidak dibatasi dengan posisi yang buruk. Ini bisa berdampak sangat buruk bagi anak kita sehingga sekarang sering kita temui anak-anak sudah sakit tulang belakang, tangan gemetar, mudah lelah dan lainnya,” katanya.

Ketua Umum GSGI Delyuzar usai dilantik mengatakan bahwa mereka segera memperkuat sosialisasi penggunaan gadget sehat. Salah satunya dengan bekerja sama dengan Ormas, sekolah dan komunitas. Kemudian melatih kader-kader untuk memberikan edukasi ke masyarakat.

”Kita perkuat sosialisasi menggunakan gadget yang sehat bekerja sama dengan Ormas, sekolah dan komunitas. Kemudian kita latih kader kita dari relawan untuk memperluas jangkauan,” kata Delyuzar.

Selain Delyuzar, juga dilantik pengurus lainnya termasuk Sekretaris Umum Elman Boy. Dalam kesempatan ini, Pemprovsu juga memberikan sepuluh tablet kepada GSGI untuk diberikan kepada peserta yang hadir.

”Tablet ini salah satu cara membenahi posisi kita menggunakan gadget. Dia lebih besar sehingga bisa diletakkan lebih jauh dan sejajar dengan mata. Kami sangat berterima kasih atas pemberian Pak Gubernur,” kata Delyuzar. (dmp)

KEPALA Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provsu Ilyas S Sitorus mengingatkan pentingnya membatasi penggunaan gadget pada anak. Bukan hanya masalah psikologis, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan secara fisik.

Menurut Ilyas Sitorus, persaingan generasi muda saat ini dan kedepan semakin ketat. Sehingga bukan hanya keunggulan kecerdasan dan moral yang penting, tetapi juga keunggulan secara fisik.

”Dampaknya kalau kebablasan bukan hanya psiksis, tetapi juga kesehatan fisik. Kelamaan menggunakan gadget bisa pengaruhi kesehatan fisik,” kata Ilyas mewakili Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi pada acara pelantikan pengurus pusat Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Sabtu (12/8).

Generasi saat ini, menurut Ilyas, dipersiapkan untuk membangun Sumut. Terlebih saat Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang perlu dipersiapkan agar potensi ini maksimal.

“Kita orang tua saat ini perlu mempersiapkan mereka, anak-anak kita agar bonus demografi ini tidak menjadi bencana demografi, karena mereka lemah secara fisik,” kata Ilyas.

Pendiri GGSI Prof Ridha Dharmajaya, saat ini tidak sedikit terdapat kasus kelainan tulang leher pada anak-anak. Hal ini dikarenakan lamanya anak-anak menggunakan gadget tidak pada posisi yang baik.

”Berat otak kita itu sekitar 2 persen dari berat tubuh, ditambah tulang rahang, kulit dan lainnya 5 kg. Kalau kita membungkuk beratnya bertambah dan kalau itu lama akan mempengaruhi tulang leher,” kata Prof Ridha Dharmajaya.

Bila tidak diantisipasi bisa membuat saraf mati yang menyebabkan kelumpuhan. Hal ini yang ingin disampaikan GSGI kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan anak-anak.

“Sekarang anak usia dini sudah bisa menggunakan gadget, parahnya waktunya tidak dibatasi dengan posisi yang buruk. Ini bisa berdampak sangat buruk bagi anak kita sehingga sekarang sering kita temui anak-anak sudah sakit tulang belakang, tangan gemetar, mudah lelah dan lainnya,” katanya.

Ketua Umum GSGI Delyuzar usai dilantik mengatakan bahwa mereka segera memperkuat sosialisasi penggunaan gadget sehat. Salah satunya dengan bekerja sama dengan Ormas, sekolah dan komunitas. Kemudian melatih kader-kader untuk memberikan edukasi ke masyarakat.

”Kita perkuat sosialisasi menggunakan gadget yang sehat bekerja sama dengan Ormas, sekolah dan komunitas. Kemudian kita latih kader kita dari relawan untuk memperluas jangkauan,” kata Delyuzar.

Selain Delyuzar, juga dilantik pengurus lainnya termasuk Sekretaris Umum Elman Boy. Dalam kesempatan ini, Pemprovsu juga memberikan sepuluh tablet kepada GSGI untuk diberikan kepada peserta yang hadir.

”Tablet ini salah satu cara membenahi posisi kita menggunakan gadget. Dia lebih besar sehingga bisa diletakkan lebih jauh dan sejajar dengan mata. Kami sangat berterima kasih atas pemberian Pak Gubernur,” kata Delyuzar. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/