WAKIL Presiden AC Milan Adriano Galliani berulang kali bilang jika timnya pakai kostum warna hitam, maka timnya bermain buruk. Kostum nomor tiga itu pun dibuang tak dipakai lagi. Lalu ketika menjamu Barcelona dini hari kemarin, Milan kenakan kostum putih. Apakah itu juga pertanda sial?
Jawabannya sudah ada. Ya, mereka tak menang di kandang sendiri. Dan kenapa di kandang mereka tak mengenakan kostum kebanggaan mereka, merah-hitam. Biasanya kostum putih dipakai saat tandang saja.
Dari julukannya saja, Milan itu Rossoneri yang berarti merah-hitam. Muncul sejumlah dugaan atas pilihan kostum Milan tersebut. Salah satunya adalah untuk memberikan efek psikologis kepada Barca.
Di kompetisi domestik, Barca saat ini tengah tertinggal dari rival sejatinya, Real Madrid. Nah, El Real sesuai julukannya, si putih, juga memiliki kostum utama berwarna putih.
Entah memang itu maksudnya atau bukan, tapi ada juga dugaan lain yang dilatarbelakangi oleh unsur sejarah dan takhayul. Nah yang terakhir ini tampaknya sangat dipercayai Galliani.
Ingat waktu dia memerintahkan agar skuad Milan tak lagi pakai kostum hitam? “Saya sudah mengusahakan segalanya agar kami tidak perlu mengenakan seragam hitam itu lawan Arsenal. Tapi alternatif lainnya adalah bermain telanjang,” tutur Wakil Presiden Milan Adriano Galliani di Football Italia.
“Itu akan menjadi kali terakhir kami mengenakannya. Kami juga memiliki seragam kuning dan kami akan kembali ke warna tersebut,” tegas Galliani usai timnya dihajar Arsenal 3-0 di leg kedua perdelapan final Champions lalu.
Apakah kostum putih juga akan diberangusnya? Galliani tak menjawab spesifik, tapi dia yakin timnya sial. “Saya pikir kami tidak beruntung dengan hasil ini, tapi Barca pun bisa bilang hal yang sama,” katanya.
Kalau diingat-ingat, toh Milan pernah berjaya dengan kostum warna putih. Tepatnya terjadi di final Liga Champions 1994. Saat itu Rossoneri menghantam Barcelona 4-0 di Olympic Stadium, Athena. (bbs)