MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumut Meryl Rouli Saragih, membagikan 1.000 paket beras untuk masyarakat Kota Medan yang membutuhkan. Pembagian paket beras ini dilakukan Meryl sebagai wujud kepeduliannya atas dampak meroketnya harga beras yang dirasakan masyarakat kecil.
“Melambungnya harga beras, sangat besar dampaknya bagi masyarakat. Pasalnya, beras merupakan salah satu bahan pokok utama kebutuhan masyarakat. Saya menyisihkan gaji dan tunjangan saya untuk membantu masyarakat saat ini,” kata Meryl kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Panan Strategis Nasional (PIHPSN) per 14 September 2023, harga beras kualitas bawah I di harga Rp11.650 per kilogram, beras kualitas bawah II di kisaran harga Rp12.300 per kilogram, beras kualitas medium I dan II diharga Rp13.200 per kiogram dan Rp13.450 per kilogram serta beras kualitas super I dan II dikisaran harga Rp14.000 per kilogram dan Rp14.400 per kilogram.
Menurut Meryl, tingginya harga beras tersebut akan semakin membuat masyarakat kesulitan. “Saya prihatin. Sebagai wakil rakyat saya ikut merasakannya. Sehingga saya berharap beras-beras yang dibagikan ini dapat membantu masyarakat,” ujar Ketua Bapemperda DPRD Sumatera Utara ini.
Saat ini, lanjut Meryl, pihaknya sudah membagikan ke masyarakat wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Selayang. “Nantinya akan bergulir di bulan ini di beberapa kecamatan di Kota Medan,” sebutnya.
Diketahui, ada upaya pemerintah dalam hal mengatasi lonjakan harga beras ini. Salah satunya melalui Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara pada awal pekan ini sudah menyalurkan bantuan sosial pangan berupa beras tahap kedua tahun 2023 kepada 926.507 keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 9.260 ton per bulan selama tiga bulan yakni September, Oktober dan November 2023.
Sementara Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan sosial beras tahap kedua kepada 21,35 juta KPM, di mana masing-masing KPM mendapatkan 10 kg beras per bulannya. Beras bansos itu bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
Meski ada upaya pemerintah, dalam mengendalikan dan menekan harga beras dengan mendistribusikan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif, Meryl berharap pemerintah khususnya di Sumatera Utara harus mengintervensi dan mencari solusi untuk mengatasi harga beras tersebut.
“Berharap dengan kondisi ini ada intervensi pemerintah agar bisa menekan dan mencari solusi untuk mengatasi harga beras yang melonjak. Saya berharap kenaikan harga beras ini tidak dibarengi dengan kenaikan harga-harga bahan pokok dan komoditi lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang menerima bantuan beras dari Meryl Saragih, Rohimah, mengaku bersyukur mendapat bantuan beras. “Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Meryl, yang sudah membantu kami masyarakat ini karena harga beras ini sangat berpengaruh dengan penghasilan kami yang pas-pasan,” ucap perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga ini.
Ia pun berharap pemerintah bisa menurunkan harga kebutuhan bahan pokok. “Semoga cepat turun harga beras ini. Jangan juga ada kenaikan harga bahan pokok lain,” harapnya. (adz)