29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PKS Tepis Keraguan, Sah Dukung Anies-Cak Imin

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menetapkan dukungan ke pasangan Amin alias Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. PKS juga menegaskan dukungan itu diberikan tanpa meminta syarat apa pun. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut keputusan itu murni hasil kajian majelis syuro partai dengan mempertimbangkan situasi.

“Ini semua tidak ada syarat apa segala macem kita minta. Soal pembagian tugas dan sebagainya akan dibicarakan dalam kesempatan selanjutnya,” katanya di Kantor DPP PKS, Jakarta, kemarin (15/9)

Keputusan mendukung Anies sebagai calon presiden dan Cak Imin sebagai calon wakil presiden itu diambil Majelis Syuro PKS dalam musyawarah IX di kantor DPP PKS kemarin. Keputusan tersebut, kata Syaikhu, sekaligus menepis berbagai spekulasi. “ Jadi ini sekaligus menepis berbagai keraguan masyarakat dengan adanya hasil ini,” tegas Syaikhu.

Syaikhu pun menginstruksikan kepada seluruh pengurus, anggota, dan keluarga besar PKS untuk bekerja keras memenangkan Anies-Cak Imin sebagai pada Pilpres 2024. “Dengan pencalonan pasangan bapak Anies-Bapak Muhaimin sebagai bakal capres-cawapres, PKS optimis dapat mengokohkan kemenangan yang didasari semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, kebangsaan, dan ukhuwah insaniah,” pungkas Syaikhu.

Sementara itu, Cak Imin mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PKS. “(Dukungan dari PKS) ini adalah kepercayaan yang luar biasa,’’ ujar ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Bagi Cak Imin, kebersamaan PKB dengan PKS bukan hal baru. Sebelumnya, sudah banyak kerja sama antar kedua partai, baik di tataran legislatif maupun eksekutif. Termasuk saat bersama-sama di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Cak Imin yakin, kebersamaan kali ini dapat menguatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyah, dan ukhuwah basariah. Anies juga menyampaikan hal yang sama. “Bersyukur Koalisi Perubahan makin solid,’’ jelasnya.

Bagi Anies, amanat PKS sebagai beban yang besar. Tapi, sekaligus menjadi penyemangat untuk membawa misi perubahan sebagaimana yang dicanangkan. “Misi yang kami bawa membuat Indonesia menjadi negeri yang memberikan sebuah keadilan,” ungkapnya.

Soal teknis pemenangan, Anies mengaku saat ini prosesnya sedang berlangsung. Dia optimistis itu akan berjalan baik mengingat kolaborasi yang berjalan menunjukkan kekompakan.

Visi Prabowo Mengacu Capaian Jokowi

Meski belum menetapkan nama cawapres, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai merumuskan platform visi-misi sekaligus tim pemenangan. Hal itu menjadi agenda utama dalam pertemuan para ketua umum partai KIM di DPP Golkar pada Kamis malam.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden koalisi itu mengatakan, tim pemenangan mulai disusun. Hanya, belum bisa diputuskan dalam rapat perdana. Oleh karena itu, akan ada pembicaraan lanjutan. “Kita sudah sepakat bahwa kita akan ketemu lagi, tapi tentang tim pemenangan kita sedang susun ketua timnya,” ujarnya.

Dia menyebut, masih dibutuhkan komunikasi dengan beberapa tokoh yang dinilai cocok dan bersedia untuk membantu. ’’Kami tentunya akan sowan ke beberapa tokoh dan kami akan minta kesediaannya,’’ imbuhnya.

Sementara terkait visi, Prabowo mengaku sudah menawarkan agenda yang diusung ke depan kepada anggota koalisi. Visi tersebut akan digodok bersama oleh para pakar dari masing-masing partai untuk didetailkan dalam program. “Supaya temen-temen koalisi paham bener ujungnya dan nanti bisa sampai ke pimpinannya, tawarkan ke rakyat,’’ ujarnya.

Secara prinsip, visi itu berpatokan pada landasan yang sudah dicapai oleh pemerintah Jokowi. Capaian yang sudah baik, kata Prabowo, akan dipertahankan untuk meneruskan pembangunan bangsa.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan, setidaknya ada 12 fokus kebijakan. Namun, karena belum final, dia tidak bisa membeberkan lebih jauh. Hanya, Zulhas membocorkan salah satu fokus yang disasar adalah pemberantasan kemiskinan. “Lima tahun saja kemiskinan habis. Selesai sama Pak Prabowo, insya Allah. Kesejahteraan yang baik akan menjadi dasar untuk mencapai target negara maju di 2045,” katanya.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menambahkan, selain urusan ekonomi dan pendidikan, dirinya mengusulkan pembenahan sistem politik, sistem pemerintahan, dan sistem hukum. “Khususnya pasca amandemen terjadi kesimpangsiuran jalannya negara kita, ini yang memang perlu kita bahas,” ujarnya.

Kemudian, pembangunan di bidang hukum untuk menjamin adanya kepastian bagi investasi. Selain itu, dia juga menyinggung penyelesaian permasalahan di Papua. Sebab, pihaknya khawatir, persoalan itu berkembang sebagai isu hak asasi manusia dan dimanfaatkan kekuatan internasional tertentu untuk memecah belah bangsa.

Ridwan Kamil Disiapkan untuk Pilkada

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membeberkan kekuatan KIM berpotensi bertambah. Sebab, ada partai yang akan bergabung dalam waktu dekat. “Kita tunggu ada satu partai lagi dulu,” tuturnya.

Meski tidak menyebut siapanya, dia memberi petunjuk bahwa warna partai baru sama dengan salah satu warna partai yang ada di internal. Saat ini ada sejumlah partai yang belum menetapkan pilihannya. Yakni, Partai Demokrat, PKN, PSI, dan Partai Buruh.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengomentari sosok Ridwan Kamil yang kian didekati banyak tokoh. Dia menegaskan, RK sudah diplot untuk maju dalam Pilkada 2024. “Pak RK posisinya sebagai gubernur ya, oke,” kata dia.

Untuk wilayahnya, nanti RK yang menentukan apakah di Jawa Barat atau DKI Jakarta. Namun, Airlangga menengarai RK akan ditempatkan di Jawa Barat.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, dukungan PKS kepada Amin wajar. Sejauh ini memang potensinya hanya mendukung Anies-Muhaimin Iskandar.

Yang menarik, lanjut dia, sebenarnya soal Airlangga Hartanto yang memastikan Ridwan Kamil dipersiapkan untuk calon gubernur, bukan sebagai bacawapres. “Golkar jelas tidak mendukung RK,” paparnya.

Meski begitu, tetap saja di kubu bakal calon presiden Ganjar Pranowo, nama RK masih mengemuka. Bersama nama lain seperti Mahfud MD, Andhika Perkasa, Yenny Wahid, dan Tuan Guru Bajang. “Masih ada potensi lah,” ujarnya.

Begitu juga dengan kubu Prabowo yang nama-nama bacawapres masih berkutat di RK, Erick Tohir, Airlangga, Yenny Wahid, dan Gibran Rakabuming Raka. “Saya kira semua masih bisa terjadi,” katanya. (far/idr/c6/ttg/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menetapkan dukungan ke pasangan Amin alias Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. PKS juga menegaskan dukungan itu diberikan tanpa meminta syarat apa pun. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut keputusan itu murni hasil kajian majelis syuro partai dengan mempertimbangkan situasi.

“Ini semua tidak ada syarat apa segala macem kita minta. Soal pembagian tugas dan sebagainya akan dibicarakan dalam kesempatan selanjutnya,” katanya di Kantor DPP PKS, Jakarta, kemarin (15/9)

Keputusan mendukung Anies sebagai calon presiden dan Cak Imin sebagai calon wakil presiden itu diambil Majelis Syuro PKS dalam musyawarah IX di kantor DPP PKS kemarin. Keputusan tersebut, kata Syaikhu, sekaligus menepis berbagai spekulasi. “ Jadi ini sekaligus menepis berbagai keraguan masyarakat dengan adanya hasil ini,” tegas Syaikhu.

Syaikhu pun menginstruksikan kepada seluruh pengurus, anggota, dan keluarga besar PKS untuk bekerja keras memenangkan Anies-Cak Imin sebagai pada Pilpres 2024. “Dengan pencalonan pasangan bapak Anies-Bapak Muhaimin sebagai bakal capres-cawapres, PKS optimis dapat mengokohkan kemenangan yang didasari semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, kebangsaan, dan ukhuwah insaniah,” pungkas Syaikhu.

Sementara itu, Cak Imin mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PKS. “(Dukungan dari PKS) ini adalah kepercayaan yang luar biasa,’’ ujar ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Bagi Cak Imin, kebersamaan PKB dengan PKS bukan hal baru. Sebelumnya, sudah banyak kerja sama antar kedua partai, baik di tataran legislatif maupun eksekutif. Termasuk saat bersama-sama di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Cak Imin yakin, kebersamaan kali ini dapat menguatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyah, dan ukhuwah basariah. Anies juga menyampaikan hal yang sama. “Bersyukur Koalisi Perubahan makin solid,’’ jelasnya.

Bagi Anies, amanat PKS sebagai beban yang besar. Tapi, sekaligus menjadi penyemangat untuk membawa misi perubahan sebagaimana yang dicanangkan. “Misi yang kami bawa membuat Indonesia menjadi negeri yang memberikan sebuah keadilan,” ungkapnya.

Soal teknis pemenangan, Anies mengaku saat ini prosesnya sedang berlangsung. Dia optimistis itu akan berjalan baik mengingat kolaborasi yang berjalan menunjukkan kekompakan.

Visi Prabowo Mengacu Capaian Jokowi

Meski belum menetapkan nama cawapres, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai merumuskan platform visi-misi sekaligus tim pemenangan. Hal itu menjadi agenda utama dalam pertemuan para ketua umum partai KIM di DPP Golkar pada Kamis malam.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden koalisi itu mengatakan, tim pemenangan mulai disusun. Hanya, belum bisa diputuskan dalam rapat perdana. Oleh karena itu, akan ada pembicaraan lanjutan. “Kita sudah sepakat bahwa kita akan ketemu lagi, tapi tentang tim pemenangan kita sedang susun ketua timnya,” ujarnya.

Dia menyebut, masih dibutuhkan komunikasi dengan beberapa tokoh yang dinilai cocok dan bersedia untuk membantu. ’’Kami tentunya akan sowan ke beberapa tokoh dan kami akan minta kesediaannya,’’ imbuhnya.

Sementara terkait visi, Prabowo mengaku sudah menawarkan agenda yang diusung ke depan kepada anggota koalisi. Visi tersebut akan digodok bersama oleh para pakar dari masing-masing partai untuk didetailkan dalam program. “Supaya temen-temen koalisi paham bener ujungnya dan nanti bisa sampai ke pimpinannya, tawarkan ke rakyat,’’ ujarnya.

Secara prinsip, visi itu berpatokan pada landasan yang sudah dicapai oleh pemerintah Jokowi. Capaian yang sudah baik, kata Prabowo, akan dipertahankan untuk meneruskan pembangunan bangsa.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan, setidaknya ada 12 fokus kebijakan. Namun, karena belum final, dia tidak bisa membeberkan lebih jauh. Hanya, Zulhas membocorkan salah satu fokus yang disasar adalah pemberantasan kemiskinan. “Lima tahun saja kemiskinan habis. Selesai sama Pak Prabowo, insya Allah. Kesejahteraan yang baik akan menjadi dasar untuk mencapai target negara maju di 2045,” katanya.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menambahkan, selain urusan ekonomi dan pendidikan, dirinya mengusulkan pembenahan sistem politik, sistem pemerintahan, dan sistem hukum. “Khususnya pasca amandemen terjadi kesimpangsiuran jalannya negara kita, ini yang memang perlu kita bahas,” ujarnya.

Kemudian, pembangunan di bidang hukum untuk menjamin adanya kepastian bagi investasi. Selain itu, dia juga menyinggung penyelesaian permasalahan di Papua. Sebab, pihaknya khawatir, persoalan itu berkembang sebagai isu hak asasi manusia dan dimanfaatkan kekuatan internasional tertentu untuk memecah belah bangsa.

Ridwan Kamil Disiapkan untuk Pilkada

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membeberkan kekuatan KIM berpotensi bertambah. Sebab, ada partai yang akan bergabung dalam waktu dekat. “Kita tunggu ada satu partai lagi dulu,” tuturnya.

Meski tidak menyebut siapanya, dia memberi petunjuk bahwa warna partai baru sama dengan salah satu warna partai yang ada di internal. Saat ini ada sejumlah partai yang belum menetapkan pilihannya. Yakni, Partai Demokrat, PKN, PSI, dan Partai Buruh.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengomentari sosok Ridwan Kamil yang kian didekati banyak tokoh. Dia menegaskan, RK sudah diplot untuk maju dalam Pilkada 2024. “Pak RK posisinya sebagai gubernur ya, oke,” kata dia.

Untuk wilayahnya, nanti RK yang menentukan apakah di Jawa Barat atau DKI Jakarta. Namun, Airlangga menengarai RK akan ditempatkan di Jawa Barat.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, dukungan PKS kepada Amin wajar. Sejauh ini memang potensinya hanya mendukung Anies-Muhaimin Iskandar.

Yang menarik, lanjut dia, sebenarnya soal Airlangga Hartanto yang memastikan Ridwan Kamil dipersiapkan untuk calon gubernur, bukan sebagai bacawapres. “Golkar jelas tidak mendukung RK,” paparnya.

Meski begitu, tetap saja di kubu bakal calon presiden Ganjar Pranowo, nama RK masih mengemuka. Bersama nama lain seperti Mahfud MD, Andhika Perkasa, Yenny Wahid, dan Tuan Guru Bajang. “Masih ada potensi lah,” ujarnya.

Begitu juga dengan kubu Prabowo yang nama-nama bacawapres masih berkutat di RK, Erick Tohir, Airlangga, Yenny Wahid, dan Gibran Rakabuming Raka. “Saya kira semua masih bisa terjadi,” katanya. (far/idr/c6/ttg/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/