26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Edy-Ijeck Dapat Tiket Pilgubsu 2018

Foto: Kombinasi
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pembina Partai (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto memilih Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumut yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Dia menyebut Prabowo Subianto dalam memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon gubernur tentu mendengarkan masukan banyak pihak, di antaranya tokoh agama, dewan pimpinan cabang (DPC), dan suara rakyat di Sumut.

Usai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Letjen TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah alias Ijeck sebagai calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, giliran Partai Gerindra menetapkan Edy sebagai calon Cagub Sumut. Dengan adanya koalisi Gerindra-PKS, Edy dan Ijeck memenuhi tiket untuk melaju sebagai Cagubsu dan Cawagubsu periode 2018-2023.

Kata dia, Prabowo mendengarkan suara
dari DPC yang ada di Sumut agar Partai Gerindra mengusung kader sendiri untuk
maju di Pilgubsu 2018. Namun, keputusan memilih Edy Rahmayadi diakuinya juga
berdasarkan pertimbangan matang khususnya dalam rangka menghadapi agenda pemilu dan Pimilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Disebutkannya, Provinsi Sumut memiliki
keanekaragaman budaya, suku, agama, ras.

Sehingga, Partai Gerindra menjadikan Sumut sebagai miniatur Indonesia. Dia yakin, ketika Partai Gerindra berhasil menang di Sumut, maka kemenangan di daerah lain akan menyusul.

Selain itu, dia bilang, ada keterbatasan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
oleh Partai Gerindra. Ia lantas menyebut
bahwa ada 73 jumlah anggota DPR RI dari
Fraksi Partai Gerindra. Di mana, tiga di
antaranya merupakan Ketua Komisi.

“Ada Komisi IV, Komisi VII dan V. Gus Irawan itu salah satu kader terbaik Gerindra. Biar dia fokus dengan jabatan yang ada, Pak Prabowo juga meminta agar Gus fokus menjaga gawang di DPR,” sebut Ahmad Muzani di hadapan ratusan kader Partai Gerindra saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut di The Tiara Convention
Hall, Sabtu (18/11).

Saat Prabowo Subianto memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi, dirinya dan Gus Irawan dipanggil menghadap ke Hambalang. “Pak Prabowo minta Gus fokus ke tingkat nasional. Diibaratkan Gus itu sebagai bek dalam permainan sepak bola, mainnya sudah bagus, jadi tidak mungkin diganti. Jadi ini soal keputusan membagi tugas. Keputusan memilih Edy juga berdasarkan banyak pertimbangan,” akunya.

Disebutkannya, Sumut membutuhkan pemimpin yang tegas, jujur dan bersih. Oleh
karena itu, dia berharap seluruh masyarakat
di Sumut dapat menerima keputusan Partai
Gerindra dan juga bisa mengakhiri spekulasi yang berkembang.

“Insya Allah pilihan ini tidak salah. Saya minta maaf kalau keputusan ini terlalu lama. Minta maaf juga kalau tidak sesuai harapan, karena dalam politik kadang-kadang kita harus mengalah untuk kepentingan yang lebih besar. Percayalah keputusan Pak Prabowo untuk yang lebih besar,” katanya sembari menyemangati seluruh kader Gerindra yang hadir.

Dia pun meminta agar seluruh kader dan
simpatisan Partai Gerindra membantu memenangkan Letjen TNI Edy Rahmayadi.

Mengenai siapa yang akan menjadi Calon
Wakil Gubernur, dia belum bisa memberikan kepastian.

“Calon wakil itu kan harus dibicarakan
dengan sesama parpol pengusung. Kita
berharap Golkar dan PDIP mau turut serta
bergabung memenangkan Edy Rahmayadi,” ujarnya.

Foto: Kombinasi
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pembina Partai (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto memilih Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumut yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Dia menyebut Prabowo Subianto dalam memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon gubernur tentu mendengarkan masukan banyak pihak, di antaranya tokoh agama, dewan pimpinan cabang (DPC), dan suara rakyat di Sumut.

Usai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Letjen TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah alias Ijeck sebagai calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, giliran Partai Gerindra menetapkan Edy sebagai calon Cagub Sumut. Dengan adanya koalisi Gerindra-PKS, Edy dan Ijeck memenuhi tiket untuk melaju sebagai Cagubsu dan Cawagubsu periode 2018-2023.

Kata dia, Prabowo mendengarkan suara
dari DPC yang ada di Sumut agar Partai Gerindra mengusung kader sendiri untuk
maju di Pilgubsu 2018. Namun, keputusan memilih Edy Rahmayadi diakuinya juga
berdasarkan pertimbangan matang khususnya dalam rangka menghadapi agenda pemilu dan Pimilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Disebutkannya, Provinsi Sumut memiliki
keanekaragaman budaya, suku, agama, ras.

Sehingga, Partai Gerindra menjadikan Sumut sebagai miniatur Indonesia. Dia yakin, ketika Partai Gerindra berhasil menang di Sumut, maka kemenangan di daerah lain akan menyusul.

Selain itu, dia bilang, ada keterbatasan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
oleh Partai Gerindra. Ia lantas menyebut
bahwa ada 73 jumlah anggota DPR RI dari
Fraksi Partai Gerindra. Di mana, tiga di
antaranya merupakan Ketua Komisi.

“Ada Komisi IV, Komisi VII dan V. Gus Irawan itu salah satu kader terbaik Gerindra. Biar dia fokus dengan jabatan yang ada, Pak Prabowo juga meminta agar Gus fokus menjaga gawang di DPR,” sebut Ahmad Muzani di hadapan ratusan kader Partai Gerindra saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut di The Tiara Convention
Hall, Sabtu (18/11).

Saat Prabowo Subianto memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi, dirinya dan Gus Irawan dipanggil menghadap ke Hambalang. “Pak Prabowo minta Gus fokus ke tingkat nasional. Diibaratkan Gus itu sebagai bek dalam permainan sepak bola, mainnya sudah bagus, jadi tidak mungkin diganti. Jadi ini soal keputusan membagi tugas. Keputusan memilih Edy juga berdasarkan banyak pertimbangan,” akunya.

Disebutkannya, Sumut membutuhkan pemimpin yang tegas, jujur dan bersih. Oleh
karena itu, dia berharap seluruh masyarakat
di Sumut dapat menerima keputusan Partai
Gerindra dan juga bisa mengakhiri spekulasi yang berkembang.

“Insya Allah pilihan ini tidak salah. Saya minta maaf kalau keputusan ini terlalu lama. Minta maaf juga kalau tidak sesuai harapan, karena dalam politik kadang-kadang kita harus mengalah untuk kepentingan yang lebih besar. Percayalah keputusan Pak Prabowo untuk yang lebih besar,” katanya sembari menyemangati seluruh kader Gerindra yang hadir.

Dia pun meminta agar seluruh kader dan
simpatisan Partai Gerindra membantu memenangkan Letjen TNI Edy Rahmayadi.

Mengenai siapa yang akan menjadi Calon
Wakil Gubernur, dia belum bisa memberikan kepastian.

“Calon wakil itu kan harus dibicarakan
dengan sesama parpol pengusung. Kita
berharap Golkar dan PDIP mau turut serta
bergabung memenangkan Edy Rahmayadi,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/