26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tim Pengabdian Masyarakat Skema Profesor Mengabdi USU

Bantu Masyarakat Buat Bumbu, Arsik Mandailing Serbuk Kemasan Sachet

MADINA, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Skema Profesor Mengabdi Universitas Sumatera Utara (USU), membantu masyarakat menghasilkan produk bumbu arsik khas Mandailing, yang dibuat dalam bentuk sediaan serbuk kemasan sachet.

Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai Prof Jansen Silalahi (Fakultas Farmasi), dengan anggota Prof Khairina Nasution (Fakultas Ilmu Budaya), dan dibantu 5 mahasiswa USU ini, dilaksanakan di Rumah Makan Roma Riski, Jalan Dalan Lidang, Simpang Titi Kuning, Kelurahan Aek Galoga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada 15 September 2023 lalu.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah inovasi dalam membuat produk khas Mandailing, sehingga dapat menjadi produk andalan. Yakni oleh-oleh bagi perantau yang tetap masih ingin mencicipi masakan ikan arsik khas Mandailing di tempat perantauannya. Dengan adanya kegiatan ini pula, dapat menambah UMKM di Indonesia, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Aek Galoga,” ungkap Jansen.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan untuk membuat bumbu arsik dalam sediaan serbuk kemasan sachet dengan cara demonstrasi. Pemilik dan karyawan Rumah Makan Roma Riski, pun mengaku sangat senang dengan kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat USU, karena mendapatkan inovasi baru dalam pembuatan bumbu arsik dalam sediaan serbuk kemasan sachet.

“Peserta yang ikut adalah pemilik dan karyawan Rumah Makan Roma Riski. Ada juga masyarakat sekitar yang hadir, karena penasaran pada kegiatan pengabdian tersebut,” tutur Jansen.

Dalam pembuatan sediaan serbuk kemasan sachet, lanjut Jansen, mula-mula semua bahan giling yang akan dipakai, dikeringkan, sehingga menjadi simplisia. “Lalu dihaluskan menjadi serbuk. Setelah itu, bahan disatukan sesuai dengan porsinya masing-masing,” katanya.

Dalam membuat cita rasa dalam bumbu, menurutnya, banyak peran dari pemilik rumah makan untuk membuatnya menjadi khas Mandailing. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan menjadi satu inovasi tambahan dan produk baru bagi masyarakat Aek Galoga, untuk menambah produk oleh-oleh dari Panyabungan,” kata Jansen lagi.

Dengan adanya produk bumbu arsik dalam bentuk sachet, maka didapatkan beberapa keuntungan, yakni kemudahan dalam penggunaan. “Kemasan bumbu sachet membuat proses memasak jadi lebih mudah dan cepat. Sehingga hanya perlu membuka sachet dan menuangkan bumbu ke dalam masakan, tanpa harus mengukur atau mencampur berbagai bumbu secara terpisah,” jelas Jansen.

Keuntungan berikutnya, lanjut Jansen, kualitas rasa yang konsisten. Bumbu dalam sachet, menurut Jansen, biasanya dihasilkan dengan proses yang konsisten dan berkualitas tinggi. “Artinya, rasa masakan bumbu arsik akan lebih konsisten setiap kali menggunakan bumbu tersebut, tanpa khawatir tentang perbedaan dalam komposisi bumbu. Menggunakan bumbu arsik dalam sachet, juga menghemat waktu, yang biasanya dibutuhkan untuk menyiapkan bumbu sendiri. Hal ini sangat berguna bagi orang yang memiliki jadwal padat atau ingin memasak cepat. Bumbu dalam sachet sering kali dikemas dengan baik untuk menjaga kesegaran dan umur simpannya, sehingga bumbu tersebut lebih tahan lama,” pungkas Jansen. (rel/saz)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Skema Profesor Mengabdi Universitas Sumatera Utara (USU), membantu masyarakat menghasilkan produk bumbu arsik khas Mandailing, yang dibuat dalam bentuk sediaan serbuk kemasan sachet.

Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai Prof Jansen Silalahi (Fakultas Farmasi), dengan anggota Prof Khairina Nasution (Fakultas Ilmu Budaya), dan dibantu 5 mahasiswa USU ini, dilaksanakan di Rumah Makan Roma Riski, Jalan Dalan Lidang, Simpang Titi Kuning, Kelurahan Aek Galoga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada 15 September 2023 lalu.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah inovasi dalam membuat produk khas Mandailing, sehingga dapat menjadi produk andalan. Yakni oleh-oleh bagi perantau yang tetap masih ingin mencicipi masakan ikan arsik khas Mandailing di tempat perantauannya. Dengan adanya kegiatan ini pula, dapat menambah UMKM di Indonesia, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Aek Galoga,” ungkap Jansen.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan untuk membuat bumbu arsik dalam sediaan serbuk kemasan sachet dengan cara demonstrasi. Pemilik dan karyawan Rumah Makan Roma Riski, pun mengaku sangat senang dengan kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat USU, karena mendapatkan inovasi baru dalam pembuatan bumbu arsik dalam sediaan serbuk kemasan sachet.

“Peserta yang ikut adalah pemilik dan karyawan Rumah Makan Roma Riski. Ada juga masyarakat sekitar yang hadir, karena penasaran pada kegiatan pengabdian tersebut,” tutur Jansen.

Dalam pembuatan sediaan serbuk kemasan sachet, lanjut Jansen, mula-mula semua bahan giling yang akan dipakai, dikeringkan, sehingga menjadi simplisia. “Lalu dihaluskan menjadi serbuk. Setelah itu, bahan disatukan sesuai dengan porsinya masing-masing,” katanya.

Dalam membuat cita rasa dalam bumbu, menurutnya, banyak peran dari pemilik rumah makan untuk membuatnya menjadi khas Mandailing. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan menjadi satu inovasi tambahan dan produk baru bagi masyarakat Aek Galoga, untuk menambah produk oleh-oleh dari Panyabungan,” kata Jansen lagi.

Dengan adanya produk bumbu arsik dalam bentuk sachet, maka didapatkan beberapa keuntungan, yakni kemudahan dalam penggunaan. “Kemasan bumbu sachet membuat proses memasak jadi lebih mudah dan cepat. Sehingga hanya perlu membuka sachet dan menuangkan bumbu ke dalam masakan, tanpa harus mengukur atau mencampur berbagai bumbu secara terpisah,” jelas Jansen.

Keuntungan berikutnya, lanjut Jansen, kualitas rasa yang konsisten. Bumbu dalam sachet, menurut Jansen, biasanya dihasilkan dengan proses yang konsisten dan berkualitas tinggi. “Artinya, rasa masakan bumbu arsik akan lebih konsisten setiap kali menggunakan bumbu tersebut, tanpa khawatir tentang perbedaan dalam komposisi bumbu. Menggunakan bumbu arsik dalam sachet, juga menghemat waktu, yang biasanya dibutuhkan untuk menyiapkan bumbu sendiri. Hal ini sangat berguna bagi orang yang memiliki jadwal padat atau ingin memasak cepat. Bumbu dalam sachet sering kali dikemas dengan baik untuk menjaga kesegaran dan umur simpannya, sehingga bumbu tersebut lebih tahan lama,” pungkas Jansen. (rel/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/