30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Stand Jawa Pos Bikin Penasaran

Dari Publish Asia 2012 WAN IFRA di Bali

Bagaimana cara The Times of India mengikat pembaca hingga koran asal India itu menjadi koran berbahasa Inggris dengan sirkulasi terbesar di dunia? Bagaimana pula The Toronto Star bertransformasi dari sebuah surat kabar tradisional menjadi produk multimedia terintegrasi yang ternama di Kanada? Atau apa saja inovasi berani Jawa Pos yang membuatnya meraih penghargaan prestisius World Young Reader Prize 2011 dari WAN-IFRA (asosiasi koran sedunia)?

Beragam kunci sukses publisher media di dunia itulah yang di-share dalam CEO Conference yang merupakan bagian dari Publish Asia 2012, ajang yang dihelat oleh WAN-IFRA di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali. CEO Conference akan berlangsung dua hari, 11-12 April dan dibagi ke dalam tujuh sesi dengan masing-masing sesi mengusung tema berbeda.

Selain dari The Times of India, The Toronto Star, dan Jawa Pos, hadir pula sebagai pemateri para petinggi dari berbagai publisher ternama di dunia. Di antaranya, Jack Matthews, CEO Fairfax Metro, Australia; Pelle Mattisson, CEO Stampen Media Partner, Swedia; Ross Dunkley, CEO Myanmar Times & Phnom Penh Post, Myanmar; dan Pichai Chuensuksawadi, Editor-in-Chief Post Publishing, Thailand.

Dari Indonesia, selain Azrul Ananda, Direktur Utama PT Jawa Pos Koran, yang juga bakal tampil sebagai narasumber dalam CEO Conference adalah Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia Indonesia. Seperti diberitakan sebelumnya, di even bergengsi yang bakal dibuka resmi Wakil Presiden Boediono besok itu, Jawa Pos dan Kompas menjadi tuan rumah gala dinner sekaligus host acara penting dari rangkaian konferensi, yaitu Asian Media Awards.

“Inti dari presentasi saya nantinya adalah bagaimana koran itu harus terbiasa beradaptasi dan tidak pernah takut berubah,” ujar Azrul yang akan tampil di hari kedua sesi kelima CEO Conference.

Selain CEO Conference, Publish Asia 2012 juga akan menghelat Newsroom Summit Day, Advertising Summit Day, dan Printing Summit Day. Seperti halnya CEO Conference, masing-masing even tersebut juga bakal berlangsung dua hari (11-12 April) dan di-break down dalam tujuh sesi.

Di Newsroom Summit Day, berbagai tema menarik terkait jurnalisme kontemporer bakal dibahas. Misalnya tentang jurnalisme investigasi, pengelolaan newsroom dalam era socmed (social media) seperti sekarang ini, dan cara merangkul pembaca baru. Hadir sebagai penyaji materi di antaranya Cliff Buddle, Special Projects Editor The South China Morning Post; Michael Chalhoub, Founder dan CEO Sport 360 di Dubai, Uni Emirat Arab; dan Roh Sung-hwan, Director for Media Industry Korea Press Foundation.

Jawa Pos Group – perusahaan media dengan jaringan koran terbesar di Indonesia – bakal menjadi peserta dengan jumlah delegasi terbanyak di ajang Publish Asia 2012 ini. Dari 206 media mulai Aceh hingga Papua di bawah Jawa Pos Group, masing-masing akan mengirimkan perwakilan ke acara bergengsi tersebut.

Nah, perhelatan akbar itu secara resmi dibuka pagi ini oleh wakil presiden Boediono. Namun, sejak kemarin stand Jawa Pos sudah menarik perhatian pengunjung. Dalam even yang dihadiri 800 an praktisi media internasional ini, Jawa Pos membuat stand expo secara elegan. “Kita tampilkan banner dua edisi kita yang disainnya unik,” kata Khoiron Fadil, bussines development manager Jawa Pos.

Edisi itu adalah cover page tentang ketua KPK yang baru Abraham Samad dan halaman depan edisi tentang runtuhnya jembatan Tenggarong, Kalimantan Timur. Replika award sebagai pemenang World Young Reader Prize WAN IFRA 2011 juga dipajang secara mencolok. “So this is the prize, is this the actual size?” tanya Roberto Coloma, perwakilan Agence France Press (AFP) yang juga membuka stand di dekat Jawa Pos.

Tak hanya Roberto yang penasaran, rata rata pengunjung bertanya tentang penghargaan yang diberikan di Wina, Austria tahun lalu itu. Bahkan, banyak yang berfoto di bawahnya.

Stand Jawa Pos kemarin juga diperiksa secara khusus oleh tim aju (advance) Paspampres karena akan ditinjau Wapres Boediono siang ini.
Tadi malam, delegasi disambut hangat oleh Bali Post di Gedung Pers Bali Ketut Nadha. Delegasi disuguhi santap malam beraneka ragam masakan khas Pulau Dewata. Suguhan tarian adat juga makin menyemarakkan malam.

Direktur Bali Post Group Satria Naradha mengaku bangga telah diberi kehormatan menyambut para delegasi Publish Asia 2012. Ia berharap even internasional tersebut bisa meningkatan mutu penerbitan surat kabar di tanah air.

“Semoga penyelenggaraan di Bali ini bisa memberi inspirasi kita untuk terus bergerak, bergerak, dan bergerak,” kata Satria. (sof/rdl)

Dari Publish Asia 2012 WAN IFRA di Bali

Bagaimana cara The Times of India mengikat pembaca hingga koran asal India itu menjadi koran berbahasa Inggris dengan sirkulasi terbesar di dunia? Bagaimana pula The Toronto Star bertransformasi dari sebuah surat kabar tradisional menjadi produk multimedia terintegrasi yang ternama di Kanada? Atau apa saja inovasi berani Jawa Pos yang membuatnya meraih penghargaan prestisius World Young Reader Prize 2011 dari WAN-IFRA (asosiasi koran sedunia)?

Beragam kunci sukses publisher media di dunia itulah yang di-share dalam CEO Conference yang merupakan bagian dari Publish Asia 2012, ajang yang dihelat oleh WAN-IFRA di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali. CEO Conference akan berlangsung dua hari, 11-12 April dan dibagi ke dalam tujuh sesi dengan masing-masing sesi mengusung tema berbeda.

Selain dari The Times of India, The Toronto Star, dan Jawa Pos, hadir pula sebagai pemateri para petinggi dari berbagai publisher ternama di dunia. Di antaranya, Jack Matthews, CEO Fairfax Metro, Australia; Pelle Mattisson, CEO Stampen Media Partner, Swedia; Ross Dunkley, CEO Myanmar Times & Phnom Penh Post, Myanmar; dan Pichai Chuensuksawadi, Editor-in-Chief Post Publishing, Thailand.

Dari Indonesia, selain Azrul Ananda, Direktur Utama PT Jawa Pos Koran, yang juga bakal tampil sebagai narasumber dalam CEO Conference adalah Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia Indonesia. Seperti diberitakan sebelumnya, di even bergengsi yang bakal dibuka resmi Wakil Presiden Boediono besok itu, Jawa Pos dan Kompas menjadi tuan rumah gala dinner sekaligus host acara penting dari rangkaian konferensi, yaitu Asian Media Awards.

“Inti dari presentasi saya nantinya adalah bagaimana koran itu harus terbiasa beradaptasi dan tidak pernah takut berubah,” ujar Azrul yang akan tampil di hari kedua sesi kelima CEO Conference.

Selain CEO Conference, Publish Asia 2012 juga akan menghelat Newsroom Summit Day, Advertising Summit Day, dan Printing Summit Day. Seperti halnya CEO Conference, masing-masing even tersebut juga bakal berlangsung dua hari (11-12 April) dan di-break down dalam tujuh sesi.

Di Newsroom Summit Day, berbagai tema menarik terkait jurnalisme kontemporer bakal dibahas. Misalnya tentang jurnalisme investigasi, pengelolaan newsroom dalam era socmed (social media) seperti sekarang ini, dan cara merangkul pembaca baru. Hadir sebagai penyaji materi di antaranya Cliff Buddle, Special Projects Editor The South China Morning Post; Michael Chalhoub, Founder dan CEO Sport 360 di Dubai, Uni Emirat Arab; dan Roh Sung-hwan, Director for Media Industry Korea Press Foundation.

Jawa Pos Group – perusahaan media dengan jaringan koran terbesar di Indonesia – bakal menjadi peserta dengan jumlah delegasi terbanyak di ajang Publish Asia 2012 ini. Dari 206 media mulai Aceh hingga Papua di bawah Jawa Pos Group, masing-masing akan mengirimkan perwakilan ke acara bergengsi tersebut.

Nah, perhelatan akbar itu secara resmi dibuka pagi ini oleh wakil presiden Boediono. Namun, sejak kemarin stand Jawa Pos sudah menarik perhatian pengunjung. Dalam even yang dihadiri 800 an praktisi media internasional ini, Jawa Pos membuat stand expo secara elegan. “Kita tampilkan banner dua edisi kita yang disainnya unik,” kata Khoiron Fadil, bussines development manager Jawa Pos.

Edisi itu adalah cover page tentang ketua KPK yang baru Abraham Samad dan halaman depan edisi tentang runtuhnya jembatan Tenggarong, Kalimantan Timur. Replika award sebagai pemenang World Young Reader Prize WAN IFRA 2011 juga dipajang secara mencolok. “So this is the prize, is this the actual size?” tanya Roberto Coloma, perwakilan Agence France Press (AFP) yang juga membuka stand di dekat Jawa Pos.

Tak hanya Roberto yang penasaran, rata rata pengunjung bertanya tentang penghargaan yang diberikan di Wina, Austria tahun lalu itu. Bahkan, banyak yang berfoto di bawahnya.

Stand Jawa Pos kemarin juga diperiksa secara khusus oleh tim aju (advance) Paspampres karena akan ditinjau Wapres Boediono siang ini.
Tadi malam, delegasi disambut hangat oleh Bali Post di Gedung Pers Bali Ketut Nadha. Delegasi disuguhi santap malam beraneka ragam masakan khas Pulau Dewata. Suguhan tarian adat juga makin menyemarakkan malam.

Direktur Bali Post Group Satria Naradha mengaku bangga telah diberi kehormatan menyambut para delegasi Publish Asia 2012. Ia berharap even internasional tersebut bisa meningkatan mutu penerbitan surat kabar di tanah air.

“Semoga penyelenggaraan di Bali ini bisa memberi inspirasi kita untuk terus bergerak, bergerak, dan bergerak,” kata Satria. (sof/rdl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/