28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Bobby Nasution Nilai Manajemen Keuangan Pelaku UMKM Belum Baik 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution menilai masalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bukanlah produk yang tidak berkualitas, melainkan manajemen keuangan yang belum baik.

 “Produk-produk UMKM Medan luar biasa, berkualitas. Masalah yang harus diselesaikan manajemen keuangan yang belum baik,” ucap Bobby Nasution dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Pemko Medan Dalam Mendukung Digitalisasi UMKM, di Tiara Convention Center, Rabu (18/10/2023).

 Di hadapan ratusan pelaku UMKM yang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman itu Bobby Nasution memberikan contoh belum baiknya manajemen keuangan UMKM akibat tidak dipisahkannya kas usaha dengan rumah tangga.

 “Bercampurnya uang usaha dengan dana kebutuhan rumah tangga ini membuat pelaku UMKM tidak bisa mengetahui secara pasti dan rinci keuntungan yang diperoleh,” ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri direksi PT Bank CIMB Tbk antara lain Noviady Wahyudi dan Trisna Lucia Mauliaty Siahaan itu.

 Bobby Nasution menyebutkan, yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM saat ini memenej keuangan dan merapikan pembukuan. Cara yang paling gampang memakai mesin otomatis dari penggunaan uang digital.

 Dengan pembayaran digital, lanjut Bobby Nasution, otomatis ada catatan keluar, masuk, maupun saldo, sehingga tidak perlu capek mencatatnya.

 “Kita memang harus beralih dari konvensional kepada digital. Dan ingat, konsumen UMKM bukan hanya masyarakat Medan, tapi juga masyarakat seluruh dunia,” kata Bobby Nasution.

  Karena itulah, lanjut Bobby Nasution, Pemko Medan menyambut baik nota kesepahaman yang mendukung digitalisasi UMKM ini. Menurutnya, literasi digitalisasi kepada pelaku UMKM memang harus terus dilakukan, di samping pemberian Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah dan tanpa agunan.

   Sebelumnya Kuasa Direksi PT Bank CIMB Niaga Tbk yang turut menandatangani nota kesepahaman itu, Noviady Wahyudi, menyatakan, pihaknya merasa terhormat dapat menjalin kerja sama Pemko Medan yang memiliki perhatian besar dalam pengembangan UMKM.

 Kerja sama ini, lanjutnya, sejalan dengan upaya  mendukung pemerintah dalam menyediakan fasilitas pembayaran secara digital, memperluas inklusi keuangan, dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian. CIMB Niaga percaya, kolaborasi kedua institusi ini akan memberikan manfaat besar untuk para pelaku UMKM.

  “Kami mendorong para pemilik merchant UMKM untuk menggunakan OCTO Merchant yang memiliki banyak keunggulan. Antara lain, aplikasi mudah digunakan, dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi uang elektronik/perbankan melalui QRIS, info promo yang lengkap, hingga menyediakan laporan penjualan terkini yang bisa dilihat secara real-time sehingga proses administrasi penjualan semakin mudah dan efisien,” kata Noviady. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution menilai masalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bukanlah produk yang tidak berkualitas, melainkan manajemen keuangan yang belum baik.

 “Produk-produk UMKM Medan luar biasa, berkualitas. Masalah yang harus diselesaikan manajemen keuangan yang belum baik,” ucap Bobby Nasution dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Pemko Medan Dalam Mendukung Digitalisasi UMKM, di Tiara Convention Center, Rabu (18/10/2023).

 Di hadapan ratusan pelaku UMKM yang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman itu Bobby Nasution memberikan contoh belum baiknya manajemen keuangan UMKM akibat tidak dipisahkannya kas usaha dengan rumah tangga.

 “Bercampurnya uang usaha dengan dana kebutuhan rumah tangga ini membuat pelaku UMKM tidak bisa mengetahui secara pasti dan rinci keuntungan yang diperoleh,” ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri direksi PT Bank CIMB Tbk antara lain Noviady Wahyudi dan Trisna Lucia Mauliaty Siahaan itu.

 Bobby Nasution menyebutkan, yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM saat ini memenej keuangan dan merapikan pembukuan. Cara yang paling gampang memakai mesin otomatis dari penggunaan uang digital.

 Dengan pembayaran digital, lanjut Bobby Nasution, otomatis ada catatan keluar, masuk, maupun saldo, sehingga tidak perlu capek mencatatnya.

 “Kita memang harus beralih dari konvensional kepada digital. Dan ingat, konsumen UMKM bukan hanya masyarakat Medan, tapi juga masyarakat seluruh dunia,” kata Bobby Nasution.

  Karena itulah, lanjut Bobby Nasution, Pemko Medan menyambut baik nota kesepahaman yang mendukung digitalisasi UMKM ini. Menurutnya, literasi digitalisasi kepada pelaku UMKM memang harus terus dilakukan, di samping pemberian Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah dan tanpa agunan.

   Sebelumnya Kuasa Direksi PT Bank CIMB Niaga Tbk yang turut menandatangani nota kesepahaman itu, Noviady Wahyudi, menyatakan, pihaknya merasa terhormat dapat menjalin kerja sama Pemko Medan yang memiliki perhatian besar dalam pengembangan UMKM.

 Kerja sama ini, lanjutnya, sejalan dengan upaya  mendukung pemerintah dalam menyediakan fasilitas pembayaran secara digital, memperluas inklusi keuangan, dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian. CIMB Niaga percaya, kolaborasi kedua institusi ini akan memberikan manfaat besar untuk para pelaku UMKM.

  “Kami mendorong para pemilik merchant UMKM untuk menggunakan OCTO Merchant yang memiliki banyak keunggulan. Antara lain, aplikasi mudah digunakan, dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi uang elektronik/perbankan melalui QRIS, info promo yang lengkap, hingga menyediakan laporan penjualan terkini yang bisa dilihat secara real-time sehingga proses administrasi penjualan semakin mudah dan efisien,” kata Noviady. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/