26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bobby Awasi Lurah per Tiga Bulan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan akan mengurangi dana kelurahan bagi setiap Kelurahan yang tidak mencapai target realisasi serapan anggaran Dana Kelurahan per triwulan. Hal ini diungkapkan Bobby, saat dirinya memimpin rapat perencanaan anggaran Dana Kelurahan di Hotel Le Polonia Medan, Rabu (8/12).

Dikatakan Bobby, nantinya setiap kelurahan akan diberi target yang akan diawasi per tiga bulan. “Kemarin kita sudah diskusi dengan BAPPEDA, BPKAD, dan Pak Sekda. Kita sudah diskusi, nanti akan kita keluarkan target-target per tiga bulan, kita lihat persentase berapa capaian yang harus dilaksanakan oleh lurah-lurah dalam menggunakan dana kelurahannya,” ucap Bobby.

Ditegaskan Bobby, pihaknya akan melakukan koreksi bagi kelurahan yang tidak mampu mencapai target, seperti mengevaluasi penyebab rendahnya capaian realisasi anggaran di kelurahan tersebut. “Kalau target tersebut tidak terpenuhi, ini yang menjadi koreksi bagi kami. Pertama, kita melihat kendalanya karena apa. Apa karena kendala lapangan terlalu sulit atai segala macam,” ujarnya.

Namun kata Bobby, jika capaian realisasi dana kelurahan tidak sesuai target tanpa alasan yang dapat diterima, maka kelurahan itu dinilai tidak mampu melakukan inovasi dalam memaksimalkan dana kelurahan yang telah dianggarkan. “Kalau target ini tidak terpenuhi terus, ini yang menjadi kami koreksi dana kelurahannya. Berarti di kelurahan tersebut tidak punya inovasi, dianggap tidak tahu permasalahan karena dana kelurahan itu untuk menyelesaikan permasalahan di kewilayahan. Baik itu semua sudah tercantum dalam aturannya, seperti manusia dan segala macam termasuk permasalahan di bidang fisiknya, maupun infrastruktur itu ada semua penjabarannya,” katanya.

Untuk itu, kata Bobby, akan ada evaluasi mendalam bagi lurah yang tidak mampu mencapai target hingga Februari 2022. “Jadi kalau nggak bisa digunain dananya, ya sudah, kita potong dananya, kita jadikan koreksi untuk lurahnya. Jadi penilaiannya kalau enggak tercapai bulan 2, nanti kita buat perubahannya, kita kurangi dananya. Orangnya kita catat betul namanya, kita koreksi, kita evaluasi,” jelasnya.

Bobby pun meminta seluruh kelurahan di Kota Medan untuk dapat memaksimalkan dana yang sudah dianggarkan. “Tentunya kan pasti melihat dari kemampuan anggaran kita, pendapatan per triwulan kita. Yang pasti kita pengennya triwulan 1, triwulan 2, itu harus dikebut dulu. Jadi jangan waktu akhir tahun nanti baru dikerjain semua,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution SH MH, mengaku mendukung penuh langkah dan sikap tegas Bobby Nasution yang akan memberikan target dan mengevaluasi kinerja Lurah dalam menyerap dan memaksimalkan Dana Kelurahan di wilayahnya masing-masing.

“Saya rasa ketegasan itu memang sangat diperlukan. Kalau tidak begitu, tidak akan ada motivasi dan pendorong mereka (lurah-lurah) ini dalam memaksimalkan serapan Dana Kelurahan,” ucap Mulia kepada Sumut Pos, Selasa (18/1).

Sebab kata Mulia, setiap lurah memang harus dapat memetakan apa saja yang menjadi masalah di wilayahnya lewat perangkatnya di lingkungan. Dengan terstrukturnya masalah yang ada, maka setiap kelurahan akan dapat memaksimalkan Dana Kelurahan yang diberikan. “Sebaliknya kalau tidak dapat memaksimalkan dana kelurahan, maka dapat dipastikan bahwa lurah tersebut tidak menguasai dan memetakan masalah yang ada di wilayahnya. Padahal dana kelurahan ini, tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di kelurahan yang tidak tercover oleh anggaran OPD-OPD di Pemko Medan,” ujarnya.

Namun, sambung Mulia, akan lebih baik bila yang dievaluasi adalah kinerja lurah itu sendiri, bukan justru mengevaluasi atau mengurangi dana kelurahan yang bersangkutan. “Kalau lurahnya yang tidak bisa bekerja, ya sebaiknya lurahnya yang di evaluasi, bukan anggaran dana kelurahannya yang dikurangi. Saya rasa kasihan warganya kalau anggaran dana kelurahannya yang dikurangi. Jangan karena lurahnya yang tidak bisa bekerja, warganya yang harus mengalami lambatnya pembangunan. Yang harus dilakukan justru mengevaluasi lurahnya, agar bisa bekerja lebih maksimal atau diganti dengan lurah yang lebih baik,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan akan mengurangi dana kelurahan bagi setiap Kelurahan yang tidak mencapai target realisasi serapan anggaran Dana Kelurahan per triwulan. Hal ini diungkapkan Bobby, saat dirinya memimpin rapat perencanaan anggaran Dana Kelurahan di Hotel Le Polonia Medan, Rabu (8/12).

Dikatakan Bobby, nantinya setiap kelurahan akan diberi target yang akan diawasi per tiga bulan. “Kemarin kita sudah diskusi dengan BAPPEDA, BPKAD, dan Pak Sekda. Kita sudah diskusi, nanti akan kita keluarkan target-target per tiga bulan, kita lihat persentase berapa capaian yang harus dilaksanakan oleh lurah-lurah dalam menggunakan dana kelurahannya,” ucap Bobby.

Ditegaskan Bobby, pihaknya akan melakukan koreksi bagi kelurahan yang tidak mampu mencapai target, seperti mengevaluasi penyebab rendahnya capaian realisasi anggaran di kelurahan tersebut. “Kalau target tersebut tidak terpenuhi, ini yang menjadi koreksi bagi kami. Pertama, kita melihat kendalanya karena apa. Apa karena kendala lapangan terlalu sulit atai segala macam,” ujarnya.

Namun kata Bobby, jika capaian realisasi dana kelurahan tidak sesuai target tanpa alasan yang dapat diterima, maka kelurahan itu dinilai tidak mampu melakukan inovasi dalam memaksimalkan dana kelurahan yang telah dianggarkan. “Kalau target ini tidak terpenuhi terus, ini yang menjadi kami koreksi dana kelurahannya. Berarti di kelurahan tersebut tidak punya inovasi, dianggap tidak tahu permasalahan karena dana kelurahan itu untuk menyelesaikan permasalahan di kewilayahan. Baik itu semua sudah tercantum dalam aturannya, seperti manusia dan segala macam termasuk permasalahan di bidang fisiknya, maupun infrastruktur itu ada semua penjabarannya,” katanya.

Untuk itu, kata Bobby, akan ada evaluasi mendalam bagi lurah yang tidak mampu mencapai target hingga Februari 2022. “Jadi kalau nggak bisa digunain dananya, ya sudah, kita potong dananya, kita jadikan koreksi untuk lurahnya. Jadi penilaiannya kalau enggak tercapai bulan 2, nanti kita buat perubahannya, kita kurangi dananya. Orangnya kita catat betul namanya, kita koreksi, kita evaluasi,” jelasnya.

Bobby pun meminta seluruh kelurahan di Kota Medan untuk dapat memaksimalkan dana yang sudah dianggarkan. “Tentunya kan pasti melihat dari kemampuan anggaran kita, pendapatan per triwulan kita. Yang pasti kita pengennya triwulan 1, triwulan 2, itu harus dikebut dulu. Jadi jangan waktu akhir tahun nanti baru dikerjain semua,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution SH MH, mengaku mendukung penuh langkah dan sikap tegas Bobby Nasution yang akan memberikan target dan mengevaluasi kinerja Lurah dalam menyerap dan memaksimalkan Dana Kelurahan di wilayahnya masing-masing.

“Saya rasa ketegasan itu memang sangat diperlukan. Kalau tidak begitu, tidak akan ada motivasi dan pendorong mereka (lurah-lurah) ini dalam memaksimalkan serapan Dana Kelurahan,” ucap Mulia kepada Sumut Pos, Selasa (18/1).

Sebab kata Mulia, setiap lurah memang harus dapat memetakan apa saja yang menjadi masalah di wilayahnya lewat perangkatnya di lingkungan. Dengan terstrukturnya masalah yang ada, maka setiap kelurahan akan dapat memaksimalkan Dana Kelurahan yang diberikan. “Sebaliknya kalau tidak dapat memaksimalkan dana kelurahan, maka dapat dipastikan bahwa lurah tersebut tidak menguasai dan memetakan masalah yang ada di wilayahnya. Padahal dana kelurahan ini, tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di kelurahan yang tidak tercover oleh anggaran OPD-OPD di Pemko Medan,” ujarnya.

Namun, sambung Mulia, akan lebih baik bila yang dievaluasi adalah kinerja lurah itu sendiri, bukan justru mengevaluasi atau mengurangi dana kelurahan yang bersangkutan. “Kalau lurahnya yang tidak bisa bekerja, ya sebaiknya lurahnya yang di evaluasi, bukan anggaran dana kelurahannya yang dikurangi. Saya rasa kasihan warganya kalau anggaran dana kelurahannya yang dikurangi. Jangan karena lurahnya yang tidak bisa bekerja, warganya yang harus mengalami lambatnya pembangunan. Yang harus dilakukan justru mengevaluasi lurahnya, agar bisa bekerja lebih maksimal atau diganti dengan lurah yang lebih baik,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/