JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani menyampaikan, sejumlah capaian pembinaan guru dari beragam aspek. Dari aspek status kepegawaian, misalnya, saat ini lebih dari setengah juta guru honorer telah diangkat menjadi ASN PPPK.
Nunuk menjelaskan, pembinaan guru merupakan bagian dari ekosistem pendidikan dalam program Merdeka Belajar yang sudah masuk episode ke-26. ’’Kami ingin profesi guru menjadi lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan,’’ katanya dalam forum Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) XV secara virtual kemarin (18/11).
Dia menjelaskan, ada beberapa pendekatan untuk mewujudkan guru sebagai profesi yang bermartabat, terhormat, dan membanggakan. Antara lain, terkait dengan status kepegawaiannya. Nunuk mengatakan, saat ini lebih dari 500 ribu guru honorer sudah diangkat menjadi ASN PPPK. Pengangkatan itu akan terus berlanjut sesuai dengan dibukanya formasi rekrutmen ASN oleh Kementerian PAN-RB.
Menurut dia, saat ini adalah momen menyambut Hari Guru yang diperingati setiap 25 November. Nunuk menjelaskan, upaya lain yang mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas guru dalam ekosistem Merdeka Belajar adalah lewat pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan. PPG atau sertifikasi guru tidak hanya diperuntukkan guru yang sudah mengajar atau disebut PPG dalam jabatan. Tetapi, juga untuk mahasiswa atau calon guru. Mereka akan dididik selama setahun atau 12 bulan.
Selama mengikuti proses PPG prajabatan itu, calon guru tidak hanya mendapatkan materi soal pengajaran. Tetapi, juga ada materi kepemimpinan dan pendampingan oleh mentor. ’’Harapannya, setelah lulus, mereka siap menjadi guru sekaligus teladan dalam proses pembelajaran di kelas,’’ paparnya. Nunuk mengatakan, saat ini ada sekitar 15 ribu calon guru yang mengikuti PPG prajabatan.
Dia menjelaskan, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah upaya mencetak anak-anak menjadi manusia yang berbeda. ’’Di antaranya adalah manusia yang mampu hidup secara mandiri lahir dan batin,’’ katanya. Melalui Merdeka Belajar, pemerintah menciptakan ekosistem pendidikan yang mencetak anak-anak jadi warga yang baik.
Dia menegaskan, program Merdeka Belajar tidak hanya memikirkan masa sekarang. Lebih dari itu, anak-anak yang kelak menjadi penentu arah masa depan bangsa Indonesia. Dia terus mengajak kepada generasi muda yang memiliki panggilan jiwa untuk menjadi guru ikut bergabung ambil bagian tersebut. (wan/c6/oni)