DAIRI, SUMUTPOS.CO – Tanggul Sungai Lae Nuaha di Kabupaten Dairi jebol, beberapa waktu lalu. Atas hal ini, Ketua KNPI Kabupaten Dairi Alfriansyah Ujung, mendesak Pemkab Dairi segera memperbaikinya.
Desakan itu disampaikan Alfriansyah, saat berkunjung ke lokasi tanggul yang jebol, Jumat (24/11).
“Dampak jebolnya Tanggul Sungai Lae Nuaha itu, ratusan hektare areal persawahan di Desa Kalang, Hutarakyat, Hutaimbaru, Lae Nuaha, Sosorlontung, dan Kabanjulu, terancam gagal panen. Harus segera diperbaiki,” ungkap Alfriansyah.
Pasalnya, lanjut Alfriansyah, sungai tersebut merupakan sumber air untuk daerah irigasi (DI) Sikaleut, Hutaimbaru, dan Lau Luis Desa Kabanjulu. Selain mengancam kelangsungan tanaman padi, menurutnya, puluhan rumah warga Desa Kalang, tepatnya di Dusun 3, juga terancam terkena longsor.
Menurut Alfriansyah, saat ini tanaman padi para petani sedang bunting, yang sangat membutuhkan pasokan air yang cukup.
“Jika tanggul tak segera diperbaiki, sawah tidak akan terairi. Begitu juga dengan rumah para warga, terancam longsor. Karena lokasi longsor berada di belakang rumah. Tanah akan tergerus air sungai, sehingga lokasi longsor semakin melebar dan mengancam rumah warga,” jelasnya.
Sekretaris Desa Kalang, Kecamatan Sidikalang, Surialam Sianipar mengatakan, Tanggul Sungai Lae Nuaha jebol disebabkan pada sepekan terakhir intensitas hujan sangat tinggi di kawasan tersebut.
“Kami (pemerintah desa) telah melaporkan bencana ini ke Pemkab Dairi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Dairi, Surung Charles Bantjin, mengaku sudah mendapat informasi terkait bencana itu. Dia menyebutkan, sudah memerintahkan Dinas PUTR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera melakukan survei ke lokasi kejadian.
“Pemkab Dairi juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), karena penanganan Sungai Lae Nuaha merupakan kewenangan Pemprov Sumut,” pungkasnya. (rud/saz)