Sumbang 28 Unit Sepeda Motor dan Cut Engine
Sejumlah SMK yang menerima bantuan tersebut yakni SMK Negeri 2 Rantau Prapat berupa 4 unit sepedamotor, SMKN 2 Tebingtinggi (4 unit sepedamotor), SMK Putra Jaya Stabat ( 4 unit sepedamotor dan 3 unit cut engine), SMKN 2 Medan (3 unit cut engine), SMK 2 Batubara (3 unit cut engine), SMK 2 Kisaran (3 unit cut engine), dan SMKN I Percut Sei Tuan (4 unit sepedamotor).
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Vice President PT Yamaha Indonesia, Hendri Gani dan diterima oleh kepala sekolah masing-masing.
“Bergulirnya kegiatan ini karena Yamaha melihat SMK memiliki potensi yang sangat besar bagi kemajuan industri di Indonesia termasuk di otomotif. Hal ini mengingat lulusan dari SMK ini telah dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan teknis yang lebih terarah bagi kepentingan industry,” kata Hendri Gani yang didampingi M Siahaan, Hendra Winata, serta Hendri Harta Prawira dari PT Alfa Scorpii.
Sementara itu Kepala SMKN I Percut Sei Tuan, Drs Kasdi mengatakan, pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada PT Alfa Scorpii yang telah memberikan bantuan berupa empat unit sepedamotor kepada sekolah yang dipimpinnya. “Tentu saja bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan murid kami,” katanya.
Service Manajer PT Yamaha Alpha Scorpii, Zainal Arifin SH mengatakan, pemberian bantuan sepeda motor dan cut engine tersebut merupakan kegiatan sebagai bentuk kepedulian Yamaha terhadap dunia pendidikan, dengan menyerahkan cut engine, yakni mesin spedamotor Yamaha jenis matik dan sport yang telah dipotong untuk bahan praktek murid SMK jurusan otomotif di sekolah tersebut.
“Selain mengenalkan Yamaha Safety Riding Sign (YSRS), sekalian kita mengenalkan keunggulan teknologi Yamaha, terutama yang bertipe matic, seperti Mio J, Xeon dan Lexam,” ujar Zainal.
Dipilihnya SMK jurusan otomotif, dikarenakan para muridnya saat usai studi diharapkan sudah siap terjun ke dunia kerja. Karena sejak awal siswa SMK telah mendapatkan basic pengetahuan yang telah diajarkan di sekolah. “Lulusan SMK sudah mengetahui dasar, jadi kita tinggal menyediakan sarana, seperti mesin yang telah terpotong tersebut untuk mereka pelajari,” tutur Zainal. (*)