25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Markus Bakal Didepak

MEDAN- Manajemen PSMS Medan akan menentukan nasib kiper utama Markus Haris Maulana hari ini, Rabu (18/4). Namun begitu, CEO PSMS Medan Idris sudah memberikan sinyal kuat kalau mantan kiper tim nasional tersebut akan didepak dari Ayam Kinantan.

“Markus kan sudah bilang kalau dia sudah tak nyaman lagi di sini (PSMS). Itu kan keinginanya pribadi, kita tak mungkin memaksakan dia bertahan di tim. Tapi agar objektif, saya tetap menunggu hasil rapat manajer tim dan pelatih. Besok (hari ini, Red) sudah akan diputuskan,” kata Idris, Selasa (17/4).
Senada dengan Idris, Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan, keputusan mendepak atau mempertahankan Markus akan dilputuskan setelah pertemuan tertutup tadi malam. “Pada prinsipnya kita tak menahan atau tak menyuruh dia keluar. Jika memang dia tak bisa memahami kondisi tim, barangkali dia harus pergi. Kita lihat saja nanti, karena belum final,” ujarnya.

Begitu pula caretaker coach PSMS Suharto AD yang sudah siap jika harus kehilangan Markus. “Kalau dia memang tak ingin lagi bersama tim, ya keluar saja. Kita tak akan menahan, kita juga tak akan mengusirnya. Pemain yang sudah tak memiliki motivasi akan sangat membahayakan tim, khususnya bagi pelatih,” ujarnya.

“Karena keputusan menggunakan pemain ada di tangan pelatih. Jika dia tetap di plot dan akhirnya bermain buruk, maka yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah pelatih,” tegas Suharto lagi.

Mengenai kesiapan jelang laga kontra Deltras FC, Suharto sudah menyerahkan kepercayaan kepada Eddy Kurnia untuk menggantikan Markus. “Eddy juga sudah cukup bagus. Untuk sementara kita akan plot Eddy di bawah mistar gawang. Namun, tak menutup kemungkinan jika ada yang lebih bagus akan kita rekrut juga,” kata Suharto.

Namun, pernyataan mengejutkan kembali dilontarkan Markus Haris Maulana. Ia mengaku memang sudah menerima apa yang disampaikan pelatih. “Ya, saya profesional. Apapun keputusan manajemen saya terima. Yang penting selama putaran pertama, saya sudah berjuang menjaga gawang PSMS. Dan ini keputusan menejemen, bukan dari kemauan saya,” katanya.

Ia juga menampik soal melakukan blunder dengan komentarnya di media terkait kesulitan keuangan karena belum gajian. “Lah, sekarang aku salah apa? Wajar dong aku pinjam uang buat bayar kredit mobil juga buat kebutuhan yang lain, itu kan hak pemain. Kalau masalah kualitas di pertandingan, semua bisa lihat sendiri. Wajar kan aku cuma minta hak sebagai pemain,” beber Markus.

Markus juga mengeluhkan mengenai motivasi dari manajemen. “Untuk bonus kepada pemain saat menang atau seri tak ada. Wajar kan, kalau gaji belum turun kita meminjam ntar dipotong gaji. Tapi karena manajemen tak ada, ya aku sendiri usaha cari pinjaman,” ujarnya.

Mengenai hal ini, ia juga tak menyalahkan tim pelatih. “Khusus untuk pelatih. Saya berterima kasih kepada mereka. Karena mereka banyak memberi saran dan ilmu. Buat rekan-rekan pemain, aku mohon maaf, kalau ada salah kata dan laku,” tuturnya.

Pelatih kiper PSMS Sugiar juga mengaku sudah memberi tahu Markus mengenai hal ini. “Saya sudah sampaikan ke dia secara pribadi. Walau saya merasa tidak enak juga. Namun, Markus bisa menerima. Secara umum, kami tidak ingin memaksakan pemain yang sudah tidak nyaman di tim,” katanya. (saz)

MEDAN- Manajemen PSMS Medan akan menentukan nasib kiper utama Markus Haris Maulana hari ini, Rabu (18/4). Namun begitu, CEO PSMS Medan Idris sudah memberikan sinyal kuat kalau mantan kiper tim nasional tersebut akan didepak dari Ayam Kinantan.

“Markus kan sudah bilang kalau dia sudah tak nyaman lagi di sini (PSMS). Itu kan keinginanya pribadi, kita tak mungkin memaksakan dia bertahan di tim. Tapi agar objektif, saya tetap menunggu hasil rapat manajer tim dan pelatih. Besok (hari ini, Red) sudah akan diputuskan,” kata Idris, Selasa (17/4).
Senada dengan Idris, Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan, keputusan mendepak atau mempertahankan Markus akan dilputuskan setelah pertemuan tertutup tadi malam. “Pada prinsipnya kita tak menahan atau tak menyuruh dia keluar. Jika memang dia tak bisa memahami kondisi tim, barangkali dia harus pergi. Kita lihat saja nanti, karena belum final,” ujarnya.

Begitu pula caretaker coach PSMS Suharto AD yang sudah siap jika harus kehilangan Markus. “Kalau dia memang tak ingin lagi bersama tim, ya keluar saja. Kita tak akan menahan, kita juga tak akan mengusirnya. Pemain yang sudah tak memiliki motivasi akan sangat membahayakan tim, khususnya bagi pelatih,” ujarnya.

“Karena keputusan menggunakan pemain ada di tangan pelatih. Jika dia tetap di plot dan akhirnya bermain buruk, maka yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah pelatih,” tegas Suharto lagi.

Mengenai kesiapan jelang laga kontra Deltras FC, Suharto sudah menyerahkan kepercayaan kepada Eddy Kurnia untuk menggantikan Markus. “Eddy juga sudah cukup bagus. Untuk sementara kita akan plot Eddy di bawah mistar gawang. Namun, tak menutup kemungkinan jika ada yang lebih bagus akan kita rekrut juga,” kata Suharto.

Namun, pernyataan mengejutkan kembali dilontarkan Markus Haris Maulana. Ia mengaku memang sudah menerima apa yang disampaikan pelatih. “Ya, saya profesional. Apapun keputusan manajemen saya terima. Yang penting selama putaran pertama, saya sudah berjuang menjaga gawang PSMS. Dan ini keputusan menejemen, bukan dari kemauan saya,” katanya.

Ia juga menampik soal melakukan blunder dengan komentarnya di media terkait kesulitan keuangan karena belum gajian. “Lah, sekarang aku salah apa? Wajar dong aku pinjam uang buat bayar kredit mobil juga buat kebutuhan yang lain, itu kan hak pemain. Kalau masalah kualitas di pertandingan, semua bisa lihat sendiri. Wajar kan aku cuma minta hak sebagai pemain,” beber Markus.

Markus juga mengeluhkan mengenai motivasi dari manajemen. “Untuk bonus kepada pemain saat menang atau seri tak ada. Wajar kan, kalau gaji belum turun kita meminjam ntar dipotong gaji. Tapi karena manajemen tak ada, ya aku sendiri usaha cari pinjaman,” ujarnya.

Mengenai hal ini, ia juga tak menyalahkan tim pelatih. “Khusus untuk pelatih. Saya berterima kasih kepada mereka. Karena mereka banyak memberi saran dan ilmu. Buat rekan-rekan pemain, aku mohon maaf, kalau ada salah kata dan laku,” tuturnya.

Pelatih kiper PSMS Sugiar juga mengaku sudah memberi tahu Markus mengenai hal ini. “Saya sudah sampaikan ke dia secara pribadi. Walau saya merasa tidak enak juga. Namun, Markus bisa menerima. Secara umum, kami tidak ingin memaksakan pemain yang sudah tidak nyaman di tim,” katanya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/