MEDAN-Dinas Bina Marga Kota Medan mencueki aspirasi warga yang sudah berulangkali meminta mengaspal Jalan di Lingkungan IV dan V, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia.
Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Reses I Anggota DPRD Medan Dapem II tahun 2012, Kamis (19/4) siang di Asrama Haji, Medan.
“Ini adalah keempat kali saya melaporkan kepada anggota dewan yang terhormat bahwa aspirasi warga.
di lingkungan IV dan V Kelurahan Polonia hingga kini belum terealisasi, padahal pada reses-reses sebelumnya pihak anggota dewan sudah menekankan kepada Dinas Bina Marga untuk segera mengaspal jalan tersebut,” kata Andreas, warga Kelurahan Polonia.
Anggota DPRD Medan asal Dapil II Damai Yona Nainggolan, Abdul Rani, Paulus Sinulingga, Burhanuddin Sitepu, Faisal Nasution, Kuat Surbakti, Daniel Pinem, Salman Alfarisi dan Zul Morado, Deni Ilham, Ilhamsyah dan Bangkit Sitepu sangat menyayangkan kinerja Dinas Bina Marga yang tidak tanggap terhadap keluhan masyarakat, padahal itu sudah berulangkali dibicarakan pada reses anggota DPRD Kota Medan Dapil II.
Untuk itu, anggota DPRD Medan sepakat untuk mengirimkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Medan untuk mengevaluasi kinerja Kadis Bina Marga Medan, Gunawan Surya Lubis, karena selain tidak merealisasikan tuntutan warga, satu pejabat pun dari dinas tersebut tidak hadir pada reses itu.
Selain masalah pengaspalan jalan di lingkungan IV dan V, warga Medan Polonia juga mengutarakan adanya jembatan yang memprihatinkan di kelurahan tersebut pada hal jembatan dimaksud sangat vital bagi masyarakat, karena menghubungkan kelurahan Medan Polonia dengan Kecamatan Medan Baru.
Reses yang dihadiri Camat, Lurah, Kepling dan warga dari 7 kecamatan yang ada di Dapil II tersebut juga membicarakan berbagai pra sarana yang masih belum terbangun di daerah mereka masing-masing.
Politisi PDI P, Daniel Pinem pada kesempatan itu meminta kepada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan untuk menyerahkan daftar jalan-jalan yang akan diperbaiki diberikan kepada pihak kecamatan dan kelurahan agar warga bisa mengetahui proyek apa saja yang akan dikerjakan di lingkungannya.
“Hal itu perlu agar warga juga dapat mengawasi jalannya pembangunan di daerah mereka,” ujar Daniel.
Selain masalah prasarana, warga juga menyoroti masalah pendidikan dan kesehatan. Berbagai masalah pendidikan seperti adanya kutipan-kutipan yang dilakukan oleh pihak sekolah menjadi beban bagi warga.
Kadisdik Kota Medan, Rajab Lubis yang hadir pada kesempatan itu menjelaskan semua kutipan yang dilakukan pihak sekolah harus melalui musyawarah dengan pihak Komite dan Dewan Sekolah, di luar itu merupakan kutipan liar dan akan ditindak.
Rajab juga menjelaskan selama pelaksanaan UN tidak ada kebocoran soal, kalaupun ada kunci jawabban yang beredar itu adalah palsu. Kemudian, masalah sekolah dasar (SD) PAB 35 di Kecamatan Medan Sunggal yang kondisinya memprihatinkan juga jadi perhatian para anggota DPRD Medan.
Damai Yona Nainggolan meminta Kadis Pendidikan Kota Medan untuk segera membentuk tim menelusuri kondisi sekolah-sekolah yang ada di daerah ini karena kemungkinan kondisi sekolah yang sama juga ada di kecamatan lain.(adl)