25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Tokoh Politik Ambil Formulir Demokrat

Gus Irawan Pertimbangkan Jalur Independen

MEDAN- Tim penjaringan DPD Partai Demokrat Sumut belum mendapatkan perintah ataupun pengkondisian terkait pencalonan mantan Wali Kota Medan, Drs Abdillah Ak MBA sebagai bakal calon Gubsu periode 2013-2018.

Pernyataan itu disampaikan satu tim 9 penjaringan Cagubsu Partai Demokarat Sumut, Hasbullah Hadi, Sabtu (21/4) malam.

Kepada Sumut Pos, dia menyebutkan, sudah ada satu bakal calon yang mengambil formulir ke DPD Partai Demokrat Sumut. Hanya saja, orang yang mengambil formulir itu adalah tokoh politik dari Jakarta dan namanya tak terkenal di Sumut.

“Ada satu orang yang sudah mengambil formulir pendaftaran Cagubsu dari Partai Demokrat, yang mengambilnya orang Sumut tapi untuk orang Jakarta yang berkeinginan menjadi Cagubsu,” sebutnya.

Saat disinggung siapa nama yang mengambil formulir itu, Hasbullah mengaku tidak ingat dengan namanya. Hal itu dikarenakan, orang yang mengambil formulir jarang dikenal, kemudian orang Jakarta itu juga tidak terlalu dikenal di Sumut. “Karena tak terkenal, makanya saya tidak ingat dengan namanya,” ucapnya.

Dia menegaskan, mantan Wali Kota Medan, Drs Abdillah Ak MBA belum mengambil formulir ke DPD Partai Demokrat Sumut. Bila Jhonny Allen sudah menyebutkan mendukung, tentunya itu sudah urusan langsung ke DPP Partai Demokrat. “Yang pasti Abdillah belum ada mengambil formulir,” tegasnya.

Hasbullah memaparkan, untuk penjaringan Cagubsu di DPD Partai Demokrat melalui mekanisme dan prosedural partai yang harus dilalui. Mulai mengambil formulir, mendaftar dan dikumpulkan oleh tim penjaringan untuk dikirimkan ke Majelis Tinggi di DPP Partai Demokrat.

“DPD Partai Demokrat hanya penjaringan saja, keputusan tetap ada di DPP. Jadi jika Abdillah sudah langsung ke Jhonny Allen, berarti hubungannya ke DPP,” sebutnya.

Hal lainnya, dia menerangkan, jadwal penutupan pendaftaran di DPD Partai Demokrat masih lama, sehingga sekarang ini tim sedang bekerja terus untuk mengukur tingkat populeritas masing-masing kandidat. “Tim survey kami sampai sekarang ini masih terus berjalan, dari hasil survey ini juga akan diputuskan siapa cagubsu yang diusung Partai Demokrat,” tegasnya.

Hasbullah menegaskan, nama Abdillah belum diumumkan oleh DPP Partai Demokrat baik dalam rapat internal, maupun surat menyurat internal. “Jadi sampai sekarang, DPD Partai Demokrat masih tetap melakukan penjaringan bakal calon Gubernur Sumut,” ujarnya.

Jalur Independen

Sementara itu, Dirut Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu yang digadang-gadang akan maju sebagai cagubsu dari Partai Golkar Sumut, ternyata berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos dari sumber Sumut Pos, Jum’at (20/4), telah melakukan upaya penggalangan dukungan, dengan cara mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilakukan oleh timnya. Langkah itu dilakukan Gus Irawan, sebagai langkah antisipatif bila nantinya Golkar Sumut memberi dukungan ke sosok yang lain, yakni Chairuman Harahap.

Karena malah, menurut sumber tersebut, arah dukungan PG Sumut serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PG mengarah kepada Chairuman Harahap.

Selain itu, mantan Sekdaprovsu Rustam Effendi (RE) Nainggolan juga dikabarkan, telah mengerahkan timnya untuk juga mengumpulkan dukungan dari masyarakat, dengan tujuan akan tetap maju dari jalur perseorangan bila nantinya, PDI P lebih mendukung sosok lain.

Menurut sumber tersebut, mantan pasangan Tritamtomo dalam Pilgubsu 2008 lalu, yakni Benny Pasaribu memiliki kans lebih besar untuk maju karena telah mendapatkan dukungan DPP PDI P. Selain itu, market atau pasar untuk menjual sosok Benny Pasaribu lebih terbuka lebar ketimbang RE Nainggolan.

Bahkan, dengan adanya manuver Erry Nuradi yang merapat ke PDI P, menurutnya merupakan skenario dalam memasangkan Benny Pasaribu dengan Erry Nuradi.

Dari perbincangan tersebut, mencuat satu nama lain yang berpeluang dan terobsesi untuk maju dari jalur independent.

Sosok tersebut adalah Bintatar Hutabarat yang selama ini dikenal sebagai General Manager (GM) PT PLN ( Persero ) UIP RING SUM I.

Untuk sosok ini, informasi yang beredar, tim yang dibentuk Bintatar telah melakukan upaya penggalangan dukungan dengan mengumpulkan KTP di daerah-daerah.

“Semua informasi itu, sudah dikonfirmasi langsung ke tim-tim yang dibentuk orang-orang itu. Dan sudah bergerak sejak satu bulan lalu. Jika untuk tim Bintatar, informasinya sudah melakukannya di daerah-daerah. Sejauh ini, belum ada konfirmasi langsung ke yang bersangkutan. Ini kan politik, kenapa tokoh-tokoh itu mengumpulkan KTP, karena antisipasi bila tidak didukung partai, mereka akan tetap maju dari jalur independent. Golkar bisa mengerucut ke Chairuman, karena yang bersangkutan terus melakukan pendekatan ke DPP. Jadi Gus Irawan langsung antisipasi. Sama dengan RE Nainggolan. Informasinya Benny Pasaribu sudah mengantongi persetujuan DPP PDI P. Ya, Erry Nuradi bisa jadi skenario dipasangkan dengan Benny Pasaribu. Karena Benny marketnya lebih gampang, jika dibandingkan RE Nainggolan. Bintatar juga sudah mulai mengumpulkan dukungan di daerah. Jadi belum bisa ditebak saat ini, karena perkembangannya saat ini seperti itu,” ungkap sumber tersebut kepada Sumut Pos.

Terkait hal itu, baik Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPD PDI P Sumut, HM Affan SS yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku tidak tahu atas hal tersebut. “Saya tidak tahu,” jawabnya.

Jawaban yang sama juga dikemukakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Eddi Rangkuti yang juga dikonfirmasi Sumut Pos. “Saya lagi di Jogjakarta, lagi mengikuti Pendidikan Dan Latihan (Diklat) DPP. Yang piket Pak Budiman. Coba konfirmasi ke dia saja,” jawab Eddy Rangkuti melalui layanan pesan singkatnya.

Sementara itu, nomor ponsel Budiman tidak aktif, ketika berupaya dikonfirmasi mengenai hal tersebut.

Secara terpisah, Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu yang juga dikonfirmasi Sumut Pos terkait, kabar yang menyebutkan dirinya telah mengumpulkan dukungan untuk maju dari jalur independent, menjawab pertanyaan tersebut secara diplomatis dan singkat.

“Mungkin itu dari orang yang bersimpati. Memang banyak dorongan untuk saya maju dari perseorangan. Saya sangat berterimakasih atas doa dan support tersebut,” jawabnya.

Secara terpisah, salah seorang anggota tim sembilan Partai Demokrat Sumut, Hasbullah Hadi membenarkan, jika dirinya akan maju dari jalur perseorangan.

Majunya dia sebagai cagubsu, tidak terlepas dari dukungan para kader dan simpatisan Al Washliyah di Sumut. Sejauh ini, timnya telah berhasil mengumpulkan sebanyak lima ribu KTP.

“Itu kan dukungan umat di Alwashliyah. Dan ini masih pencalonan saja. Sudah ada lima ribu dukungan atau KTP, nantinya mencari sebanyak 5 ratus ribu dukungan,” katanya.(ril/ari)

 

Gus Irawan Pertimbangkan Jalur Independen

MEDAN- Tim penjaringan DPD Partai Demokrat Sumut belum mendapatkan perintah ataupun pengkondisian terkait pencalonan mantan Wali Kota Medan, Drs Abdillah Ak MBA sebagai bakal calon Gubsu periode 2013-2018.

Pernyataan itu disampaikan satu tim 9 penjaringan Cagubsu Partai Demokarat Sumut, Hasbullah Hadi, Sabtu (21/4) malam.

Kepada Sumut Pos, dia menyebutkan, sudah ada satu bakal calon yang mengambil formulir ke DPD Partai Demokrat Sumut. Hanya saja, orang yang mengambil formulir itu adalah tokoh politik dari Jakarta dan namanya tak terkenal di Sumut.

“Ada satu orang yang sudah mengambil formulir pendaftaran Cagubsu dari Partai Demokrat, yang mengambilnya orang Sumut tapi untuk orang Jakarta yang berkeinginan menjadi Cagubsu,” sebutnya.

Saat disinggung siapa nama yang mengambil formulir itu, Hasbullah mengaku tidak ingat dengan namanya. Hal itu dikarenakan, orang yang mengambil formulir jarang dikenal, kemudian orang Jakarta itu juga tidak terlalu dikenal di Sumut. “Karena tak terkenal, makanya saya tidak ingat dengan namanya,” ucapnya.

Dia menegaskan, mantan Wali Kota Medan, Drs Abdillah Ak MBA belum mengambil formulir ke DPD Partai Demokrat Sumut. Bila Jhonny Allen sudah menyebutkan mendukung, tentunya itu sudah urusan langsung ke DPP Partai Demokrat. “Yang pasti Abdillah belum ada mengambil formulir,” tegasnya.

Hasbullah memaparkan, untuk penjaringan Cagubsu di DPD Partai Demokrat melalui mekanisme dan prosedural partai yang harus dilalui. Mulai mengambil formulir, mendaftar dan dikumpulkan oleh tim penjaringan untuk dikirimkan ke Majelis Tinggi di DPP Partai Demokrat.

“DPD Partai Demokrat hanya penjaringan saja, keputusan tetap ada di DPP. Jadi jika Abdillah sudah langsung ke Jhonny Allen, berarti hubungannya ke DPP,” sebutnya.

Hal lainnya, dia menerangkan, jadwal penutupan pendaftaran di DPD Partai Demokrat masih lama, sehingga sekarang ini tim sedang bekerja terus untuk mengukur tingkat populeritas masing-masing kandidat. “Tim survey kami sampai sekarang ini masih terus berjalan, dari hasil survey ini juga akan diputuskan siapa cagubsu yang diusung Partai Demokrat,” tegasnya.

Hasbullah menegaskan, nama Abdillah belum diumumkan oleh DPP Partai Demokrat baik dalam rapat internal, maupun surat menyurat internal. “Jadi sampai sekarang, DPD Partai Demokrat masih tetap melakukan penjaringan bakal calon Gubernur Sumut,” ujarnya.

Jalur Independen

Sementara itu, Dirut Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu yang digadang-gadang akan maju sebagai cagubsu dari Partai Golkar Sumut, ternyata berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos dari sumber Sumut Pos, Jum’at (20/4), telah melakukan upaya penggalangan dukungan, dengan cara mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilakukan oleh timnya. Langkah itu dilakukan Gus Irawan, sebagai langkah antisipatif bila nantinya Golkar Sumut memberi dukungan ke sosok yang lain, yakni Chairuman Harahap.

Karena malah, menurut sumber tersebut, arah dukungan PG Sumut serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PG mengarah kepada Chairuman Harahap.

Selain itu, mantan Sekdaprovsu Rustam Effendi (RE) Nainggolan juga dikabarkan, telah mengerahkan timnya untuk juga mengumpulkan dukungan dari masyarakat, dengan tujuan akan tetap maju dari jalur perseorangan bila nantinya, PDI P lebih mendukung sosok lain.

Menurut sumber tersebut, mantan pasangan Tritamtomo dalam Pilgubsu 2008 lalu, yakni Benny Pasaribu memiliki kans lebih besar untuk maju karena telah mendapatkan dukungan DPP PDI P. Selain itu, market atau pasar untuk menjual sosok Benny Pasaribu lebih terbuka lebar ketimbang RE Nainggolan.

Bahkan, dengan adanya manuver Erry Nuradi yang merapat ke PDI P, menurutnya merupakan skenario dalam memasangkan Benny Pasaribu dengan Erry Nuradi.

Dari perbincangan tersebut, mencuat satu nama lain yang berpeluang dan terobsesi untuk maju dari jalur independent.

Sosok tersebut adalah Bintatar Hutabarat yang selama ini dikenal sebagai General Manager (GM) PT PLN ( Persero ) UIP RING SUM I.

Untuk sosok ini, informasi yang beredar, tim yang dibentuk Bintatar telah melakukan upaya penggalangan dukungan dengan mengumpulkan KTP di daerah-daerah.

“Semua informasi itu, sudah dikonfirmasi langsung ke tim-tim yang dibentuk orang-orang itu. Dan sudah bergerak sejak satu bulan lalu. Jika untuk tim Bintatar, informasinya sudah melakukannya di daerah-daerah. Sejauh ini, belum ada konfirmasi langsung ke yang bersangkutan. Ini kan politik, kenapa tokoh-tokoh itu mengumpulkan KTP, karena antisipasi bila tidak didukung partai, mereka akan tetap maju dari jalur independent. Golkar bisa mengerucut ke Chairuman, karena yang bersangkutan terus melakukan pendekatan ke DPP. Jadi Gus Irawan langsung antisipasi. Sama dengan RE Nainggolan. Informasinya Benny Pasaribu sudah mengantongi persetujuan DPP PDI P. Ya, Erry Nuradi bisa jadi skenario dipasangkan dengan Benny Pasaribu. Karena Benny marketnya lebih gampang, jika dibandingkan RE Nainggolan. Bintatar juga sudah mulai mengumpulkan dukungan di daerah. Jadi belum bisa ditebak saat ini, karena perkembangannya saat ini seperti itu,” ungkap sumber tersebut kepada Sumut Pos.

Terkait hal itu, baik Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPD PDI P Sumut, HM Affan SS yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku tidak tahu atas hal tersebut. “Saya tidak tahu,” jawabnya.

Jawaban yang sama juga dikemukakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Eddi Rangkuti yang juga dikonfirmasi Sumut Pos. “Saya lagi di Jogjakarta, lagi mengikuti Pendidikan Dan Latihan (Diklat) DPP. Yang piket Pak Budiman. Coba konfirmasi ke dia saja,” jawab Eddy Rangkuti melalui layanan pesan singkatnya.

Sementara itu, nomor ponsel Budiman tidak aktif, ketika berupaya dikonfirmasi mengenai hal tersebut.

Secara terpisah, Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu yang juga dikonfirmasi Sumut Pos terkait, kabar yang menyebutkan dirinya telah mengumpulkan dukungan untuk maju dari jalur independent, menjawab pertanyaan tersebut secara diplomatis dan singkat.

“Mungkin itu dari orang yang bersimpati. Memang banyak dorongan untuk saya maju dari perseorangan. Saya sangat berterimakasih atas doa dan support tersebut,” jawabnya.

Secara terpisah, salah seorang anggota tim sembilan Partai Demokrat Sumut, Hasbullah Hadi membenarkan, jika dirinya akan maju dari jalur perseorangan.

Majunya dia sebagai cagubsu, tidak terlepas dari dukungan para kader dan simpatisan Al Washliyah di Sumut. Sejauh ini, timnya telah berhasil mengumpulkan sebanyak lima ribu KTP.

“Itu kan dukungan umat di Alwashliyah. Dan ini masih pencalonan saja. Sudah ada lima ribu dukungan atau KTP, nantinya mencari sebanyak 5 ratus ribu dukungan,” katanya.(ril/ari)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/