PSMS VS Persidafon
MEDAN- Usai dipecundangi Deltras FC Sidoarjo 1-3 di Stadion Teladan, Kamis (18/4) lalu, PSMS tak mau tersandung dua kali di depan pendukung fanatiknya. Menghadapi Persidafon Dafonsoro sore ini (23/4), Ayam Kinantan optimis bisa meraih poin penuh.
Karteker pelatih PSMS Roekinoy menuturkan, pertandingan bentrok Persidafon sangat penting. “Tiga pertandingan di awal putaran kedua ini, kita baru meraih satu poin. Ini tentu bukan hasil yang bisa dibanggakan. Kemenangan terhadap Persidafon mutlak kita perlukan untuk terus bisa bersaing menuju papan atas klasemen ISL,” ungkapnya, Minggu (22/4).
Namun, ia tetap tak mau anak-anak PSMS menganggap remeh Gabus Sentani, julukan Persidafon. “Kita sudah mempersiapkan semua, termasuk mengenai mental pemain. Tentu itu semua di luar masalah non teknis. Tapi tetap saja Persidafon tak bisa dipandang sebelah mata,” jelas Roekinoy.
“Besok (hari ini, Red) anak-anak sudah didoktrin agar bertanding all out atau dengan segala kemampuan terbaik mereka. Karena, saat kita bertanding di sana (Dafonsoro), hasilnya kita kalah. Ini saatnya kita membalas dengan meraih poin penuh, dan kita sudah melupakan kekalahan semalam (Terhadap Deltras). Kita belum habis,” tegas Roekinoy lagi.
Mengenai pemain pilar yang bakal absen memperkuat tim saat menghadapi Persidafon, Roekinoy memaparkan ada tiga pemain. “Yakni Zainal yang terkena hukuman akumulasi kartu kuning, selanjutnya Rahmad dan Denny Rumba karena cedera. Untuk itu, Wiganda akan kita plot mengisi posisi yang mereka tinggalkan,” katanya.
“Kita usahakan tak mengulangi kesalahan mendasar. Mengenai Shin Hyun Joon masih akan tetap kita cadangkan. Karena ia belum bisa menyesuaikan permainannya dengan karakter Medan,” tambah Roekinoy.
Mengenai masalah non teknis yang hingga kini dialami manajemen PSMS, diakuinya sungguh mempengaruhi keadaan tim. “Sebenarnya kondisi ini juga dialami klub-klub lain di ISL. Ada yang dijanjikan PT BLI mengenai subsidi 1,5 miliar, namun tak kunjung dicairkan. Kita sudah dan masih terus mendesak. Alternatif lain masalah gaji ini, mungkin kita akan upayakan pinjaman lagi kepada pemain,” ungkap manajer PSMS Benny.
Sementara asisten manajer Persidafon Sudirman mengatakan, menghadapi PSMS mereka membawa 19 pemain. “Kami juga sudah mempersiapkan diri dengan latihan-latihan. Kami sadar di sini adalah tamu. Tapi paling tidak kami bertekad akan membawa pulang satu poin,” jelasnya.
Ternyata masalah gaji pemain yang tersendat, Persidafon juga mengalaminya. “Soal gaji, itu sudah jadi rahasia umum. Meski secara psikologis pemain terpengaruh kondisi ini. Kami tetap mengharapkan loyalitas pemain,” tambah Sudirman.
“Kami tetap akan tampil offensif, meski Patrich Wanggai tidak bisa memperkuat tim. Semua pemain PSMS wajib diwaspadai. Tidak bisa per individu. Kita akan memanfaatkan kekompakan dan kerjasama tim untuk mengalahkan PSMS,” katanya lagi.
PSMS dan Persidafon sama-sama telah mengoleksi 22 poin. PSMS di posisi 12 dan Persidafon berada setingkat di bawahnya. Jika berhasil meraih poin penuh, PSMS bakal bisa merangsek ke posisi sembilan di atas PSPS Pekanbaru yang masih mengoleksi 24 poin di peringkat 10 klasemen sementara ISL. (saz)