PYONGYANG- Pertikaian antara Korea Utara (Korut) dengan Korea Selatan (Korsel) terus belanjut. Kali ini, Korut benar-benar serius dengan seruannya untuk menyingkirkan Presiden Korsel Lee Myung-Bak terkait tudingan penghinaan. Militer Korut bahkan mengancam hendak melakukan ‘operasi khusus’ membumihanguskan Seoul, ibu kota Korsel.
Ancaman Korut ini erat kaitannya dengan pernyataan Presiden Lee pada peringatan 100 tahun lahirnya Kim Il-Sung, yang dinilai menghina pemimpin dan rakyat Korut. Belakangan, Korut mengeluarkan penyataan yang semakin tajam dan provokatif. Para pengamat menilai, ancaman militer Korut ini sangat mungkin terjadi.
“Operasi khusus yang dilakukan oleh angkatan bersenjata kita yang revolusioner akan segera dilakukan, untuk menghancurkan tantangan-tantangan dari kelompok pengkhianat,” demikian pernyataan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Senin (23/4).
“Target mereka adalah Lee Myung-Bak dan kelompok pengkhianatnya, para penjahat, dan kelompok-kelompok pengerat lainnya termasuk media massa yang konservatif yang telah mengancurkan keberadaan opini publik yang adil,” katanya.
Namun sayangnya, tidak dijelaskan seperti apa operasi khusus yang akan dilakukan tersebut. KCNA hanya menyatakan, bahwa operasi terhadap Korsel ini akan dilakukan oleh tim khusus dari militer Korut. Menurut KCNA, operasi ini akan menghancurkan Seoul dalam waktu singkat.
“Jika operasi khusus ini dilakukan, akan mampu menghancurkan kelompok pengerat dan para provokator hingga menjadi abu dalam waktu hanya 3 atau 4 menit, bahkan lebih singkat dari itu, dengan alat dan cara khusus yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” tegas KCNA.
“Angkatan bersenjata kita tidak pernah berbicara omong kosong,” tandas KCNA.
Pada Jumat (20/4) lalu, puluhan ribu warga Korut melakukan unjuk rasa dan long march besar-besaran menyerukan kematian Presiden Korsel Lee Myung Bak. Massa meneriakkan orasi yang menunjukkan kebencian kepada Presiden Lee. “Bawa kelompok pengerat itu pada kematian!” teriak mereka. Tidak hanya itu, massa juga membawa sebuah karikatur raksasa Presiden Lee dengan leher digorok.
Diketahui bahwa pekan lalu, Korut dengan terang-terangan menuding Presiden Lee telah menodai peringatan 100 tahun lahirnya pendiri Korut, Kim Il-Sung, yang jatuh pada 15 April lalu.
Sementara Presiden Lee mempermasalahkan biaya pembuatan roket jarak jauh Korut yang menghabiskan dana sebesar US$ 850 juta, padahal akhirnya gagal. Menurut Lee, uang sebanyak itu lebih baik digunakan untuk membeli 2,5 juta ton jagung bagi rakyat Korut yang kelaparan.