28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

11 Tentara Filipina Dibunuh Pemberontak

MANILA- Sebelas tentara Filipina seorang diantaranya sipil, tewas ditangan gerilyawan komunis Filipina dalam penyerangan di Kota Tinoc, Filipina Utara.
Dalam peristiwa yang terjadi hari ini, tiga kendaraan militer Filipina diserang oleh para pemberontak New People’s Army. Demikian disampaikan juru bicara militer, Kolonel Loreto Maguddayao seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/4).

Seorang kapten Angkatan Darat termasuk di antara korban tewas. Menurut Maguddayao, target sebenarnya tampaknya adalah komandan batalyon lokal, Letkol Eugenio Batara yang berada dalam konvoi tersebut namun lolos tanpa cedera.

“Ini dianggap sebagai salah satu serangan paling berani oleh NPA di daerah ini dalam beberapa tahun,” ujar Maguddayao.
NPA merupakan unit bersenjata Partai Komunis Filipina, yang telah melancarkan pemberontakan sejak tahun 1969. Pemerintah Filipina telah membuka perundingan damai dengan gerilyawan komunis tersebut.

Namun negosiasi gagal mencapai kesepakatan pada November 2011 lalu, setelah Manila menolak tuntutan pemberontak untuk membebaskan 18 gerilyawan NPA yang dipenjara. Sejak itu, para gerilyawan bersumpah akan meningkatkan serangan-serangan terhadap militer dan instalasi-instalasi vital pemerintah. (net/jpnn)

MANILA- Sebelas tentara Filipina seorang diantaranya sipil, tewas ditangan gerilyawan komunis Filipina dalam penyerangan di Kota Tinoc, Filipina Utara.
Dalam peristiwa yang terjadi hari ini, tiga kendaraan militer Filipina diserang oleh para pemberontak New People’s Army. Demikian disampaikan juru bicara militer, Kolonel Loreto Maguddayao seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/4).

Seorang kapten Angkatan Darat termasuk di antara korban tewas. Menurut Maguddayao, target sebenarnya tampaknya adalah komandan batalyon lokal, Letkol Eugenio Batara yang berada dalam konvoi tersebut namun lolos tanpa cedera.

“Ini dianggap sebagai salah satu serangan paling berani oleh NPA di daerah ini dalam beberapa tahun,” ujar Maguddayao.
NPA merupakan unit bersenjata Partai Komunis Filipina, yang telah melancarkan pemberontakan sejak tahun 1969. Pemerintah Filipina telah membuka perundingan damai dengan gerilyawan komunis tersebut.

Namun negosiasi gagal mencapai kesepakatan pada November 2011 lalu, setelah Manila menolak tuntutan pemberontak untuk membebaskan 18 gerilyawan NPA yang dipenjara. Sejak itu, para gerilyawan bersumpah akan meningkatkan serangan-serangan terhadap militer dan instalasi-instalasi vital pemerintah. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/