MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya memajukan studi dan penelitian Islam di era digital, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) bekerja sama dengan Fatoni University, Thailand, telah sukses menggelar Seminar Internasional Studi Islam (INSIS) 2024 pada tanggal 9-10 Februari 2024.
Event yang digelar secara hibrida ini berhasil mengumpulkan sekitar 311 presenter dari berbagai belahan dunia, dengan 255 orang berpartisipasi secara online dan 56 orang hadir langsung di Fatoni University, Thailand.
Seminar yang bertajuk “Transformasi Digital dalam Studi Islam: Peluang dan Tantangan” ini menjadi ajang berharga bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk bertukar ide dan penemuan terbaru.
Pembicara kunci yang hadir melintasi batas negara antara lain Prof. Akrim dan Assoc. Prof. Dr. Zailani dari Indonesia, Prof. Zain Musa dari Kamboja, Assoc. Prof. Sohirin, PhD dari Malaysia, Prof. Paulo Biancone dari Italia, serta Dr. Suraya Capakiya dan Dr. Amin Khooya dari Thailand, semua memberikan kontribusi penting untuk memperkaya diskusi dengan perspektif internasional mereka.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ahmad Afandi, SKom, MM, ketua panitia, yang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk Prof. Dr. Agussani, MAP, Rektor UMSU, dan Assoc. Prof. Muhammad Qorib, MA, Dekan FAI UMSU.
Afandi menyoroti suksesnya pendaftaran yang melebihi ekspektasi dengan 311 presenter terpilih dari lebih dari 350 pendaftar, sebuah indikator kuat minat tinggi terhadap konferensi ini.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara online, Assoc. Prof. Muhammad Qorib menekankan bahwa INSIS merupakan bagian dari inisiatif rutin FAI UMSU untuk memperkuat kolaborasi internasional, sejalan dengan visi UMSU menuju World Class University.
“Konferensi ini menjadi platform kolaborasi internasional yang penting, mendukung tujuan UMSU menjadi universitas kelas dunia,” ucapnya, dalam keterangannya, Jumat 16 Februari 2024.
INSIS 2024 tidak hanya menjadi forum bagi pertukaran ilmiah yang kaya, namun juga sebagai kesempatan untuk merumuskan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk memajukan kehidupan umat Muslim dalam menghadapi era digital.
Acara ini menunjukkan komitmen bersama untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan transformasi digital dalam studi Islam.
Diharapkan, seminar ini akan memperkuat kerjasama antar peserta dari berbagai negara, mendorong inovasi berkelanjutan di bidang studi Islam, dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memberi manfaat bagi umat manusia.
Acara ini menandai langkah penting dalam memajukan studi Islam melalui kolaborasi global dan pemanfaatan teknologi digital.(gus)