31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pasca Pemilu 2024, AMM Sumut Minta Jaga Kondusif dan Tunggu Hasil KPU

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sumatera Utara, yang terdiri dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumut, Pimpinan Wilayah Nasiyatul Aisyiyah (PWNA) Sumut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut, dan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumut, menyampaikan pernyataan sikap terkait pemilu 2024, Jumat (16/2/2024).

Mereka mengapresiasi masyarakat Sumatera Utara yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tanggung jawab, serta menyampaikan penghargaan kepada KPU dan seluruh pihak yang telah berusaha keras menjaga kelancaran proses demokrasi.

Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara juga mengimbau agar semua pihak tetap menjaga situasi kondusif, menjauhi konflik, dan bersabar menunggu hasil resmi dari KPU.

Di tengah proses pemilu yang sedang berlangsung, Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumut, M. Syarif Lubis, menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan kedamaian.

“Klaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan oleh KPU juga bisa memicu kegaduhan dan bahaya bagi masyarakat,” ucap Syarif dalam konfrensi pers yang bertajuk Tasyakuran Demokrasi dari Sumatera Utara untuk Indonesia di Kantor PW Muhammadiyah Sumut itu.

Angkatan Muda Muhammadiyah Sumut lanjut Syarif juga meminta semua pihak terutama partai politik dan calon presiden, serta pendukungnya untuk tetap bersabar dan menghormati hasil pemilu yang akan diumumkan secara resmi oleh KPU.

“Kalau pun ada hal-hal yang dianggap ada kejanggalan, ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai yang kita harapkan, itu kita dorong untuk, silakanlah itu ditempuh lewat jalur hukum. Artinya tidak ada upaya-upaya yang melakukan misalnya pengarahan masa, sehingga mengakibatkan kegaduhan-kegaduhan,” ujar Syarif.

Selain itu, Ketua DPD IMM Sumut, M. Syarifuddin Bone menegaskan bahwa Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara telah membentuk crisis center untuk menangani laporan kejanggalan dalam pemilu.

“Crisis centre ini sudah dibentuk jauh sebelum tanggal 14 Februari (hari pemungutan suara). Sejauh ini kami telah menerima sejumlah laporan masyarakat,” terang Syarifuddin.

Dalam hal mendidik generasi muda, Ketua IPM Sumut, Dinda Puspita menjelaskan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman tentang politik dan demokrasi di kalangan anggotanya.

“Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara berharap agar proses pemilu berjalan lancar, damai, dan demokratis, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga persatuan dan keamanan negara Indonesia,” pungkas Dinda. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sumatera Utara, yang terdiri dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumut, Pimpinan Wilayah Nasiyatul Aisyiyah (PWNA) Sumut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut, dan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumut, menyampaikan pernyataan sikap terkait pemilu 2024, Jumat (16/2/2024).

Mereka mengapresiasi masyarakat Sumatera Utara yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tanggung jawab, serta menyampaikan penghargaan kepada KPU dan seluruh pihak yang telah berusaha keras menjaga kelancaran proses demokrasi.

Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara juga mengimbau agar semua pihak tetap menjaga situasi kondusif, menjauhi konflik, dan bersabar menunggu hasil resmi dari KPU.

Di tengah proses pemilu yang sedang berlangsung, Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumut, M. Syarif Lubis, menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan kedamaian.

“Klaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan oleh KPU juga bisa memicu kegaduhan dan bahaya bagi masyarakat,” ucap Syarif dalam konfrensi pers yang bertajuk Tasyakuran Demokrasi dari Sumatera Utara untuk Indonesia di Kantor PW Muhammadiyah Sumut itu.

Angkatan Muda Muhammadiyah Sumut lanjut Syarif juga meminta semua pihak terutama partai politik dan calon presiden, serta pendukungnya untuk tetap bersabar dan menghormati hasil pemilu yang akan diumumkan secara resmi oleh KPU.

“Kalau pun ada hal-hal yang dianggap ada kejanggalan, ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai yang kita harapkan, itu kita dorong untuk, silakanlah itu ditempuh lewat jalur hukum. Artinya tidak ada upaya-upaya yang melakukan misalnya pengarahan masa, sehingga mengakibatkan kegaduhan-kegaduhan,” ujar Syarif.

Selain itu, Ketua DPD IMM Sumut, M. Syarifuddin Bone menegaskan bahwa Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara telah membentuk crisis center untuk menangani laporan kejanggalan dalam pemilu.

“Crisis centre ini sudah dibentuk jauh sebelum tanggal 14 Februari (hari pemungutan suara). Sejauh ini kami telah menerima sejumlah laporan masyarakat,” terang Syarifuddin.

Dalam hal mendidik generasi muda, Ketua IPM Sumut, Dinda Puspita menjelaskan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman tentang politik dan demokrasi di kalangan anggotanya.

“Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara berharap agar proses pemilu berjalan lancar, damai, dan demokratis, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga persatuan dan keamanan negara Indonesia,” pungkas Dinda. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/