MEDAN, SUMUTPOS – Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) bersama Pupuk Indonesia (PI) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberi penghargaan atau apresiasi bagi duta iPubers untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Apresiasi diberikan kepada petani yang melakukan transaksi iPubers, kios dengan jumlah transaksi petani terbanyak. Dan kepada BPP/PPL dengan jumlah transaksi petani terbanyak.
Menurut Ketua Pelaksana Manaf Hutagalung yang diwakilkan Sekretaris Rismauli Nadeak, apresiasi diberikan untuk memacu penjualan pupuk subsidi dengan sistem aplikasi iPubers.
Menurutnya, aplikasi tersebut diluncurkan oleh Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian (Kementan) pada September 2023. Aplikasi tersebut dilakukan dalam penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran kepada petani yang berhak menerima pupuk subsidi.
Dikatakannya, awal iPubers diluncurkan, serapan pupuk subsidi masih sangat rendah. Sementara pemerintah menargetkan sampai dengan akhir Desember 2023, pupuk harus terserap di atas 90%.
“Untuk memacu penyerapan pupuk subsidi, kami para distributor pupuk menggelar rapat dengan Pupuk Indonesia. Rapat bagaimana caranya agar pupuk bisa terserap oleh petani,” kata Rismauli pada acara Distributor Meeting dan Penganugerahan Duta iPubers Provinsi Aceh dan Sumut di Hotel Emerald Garden, Medan, Jumat (16/2/2024).
Acara tersebut dihadiri Vice Presiden Penjualan Wilayah I Sumbagut Pupuk Indonesia, Wawan Arjuna. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Rajali, petani, kios pengecer pupuk bersubsidi dan para distributor pupuk Aceh dan Sumut.
Salah satu cara yang dilakukan, menurut Rismauli, adalah dengan memberikan reward atau apresiasi berupa hadiah kepada petani yang melakukan transaksi terbanyak. Dari situ target yang ditugaskan kepada distributor terealisasi.
“Serapan pupuk subsidi sampai dengan 31 Desember 2023 di atas 90 persen,” ujar Rismauli.
iPubers Mudahkan Transaksi
ADPI Aceh, Muhammad mengatakan peralihan aplikasi penyaluran pupuk bersubsidi mengalami beberapa kali perubahan. Dari TPubers menjadi iPubers yang semuanya untuk memudahkan penyaluran pupuk.
Tpubers masih menggunakan fotokopi KTP yang dibawa petani ke kios. Laporan yang diberikan kios dan distributor ke Pupuk Indonesia juga masih menggunakan kertas-kertas.
Tapi dengan iPubers semuanya sudah menggunakan digital.
“Meski pun awal-awalnya mengalami kesulitan, namun pada akhirnya semua bisa berjalan lancar sampai sekarang,” kata Muhammad.
Wakil Ketua Acara, Ibnu H Sumantri, juga mengatakan dengan aplikasi iPubers penyaluran dan pelaporan pupuk subsidi menjadi lebih mudah, dan lebih transparan. “Dengan iPubers proses penyaluran pupuk ke petani dilakukan secara digital langsung ke pusat yakni Kementan dan Pupuk Indonesia. Pusat langsung mengetahui berapa pupuk yang telah disalurkan ke petani, dan berapa stok yang tersedia,” ujar Ibnu didampingi Bendahara Eric Herman.
Terkait hadiah yang diberikan, menurut Ibnu diambil dari margin penjualan pada distributor. “Jadi keuntungan kita sisihkan ditambah dari Pupuk Indonesia dan sponsor laiannya. Pemberian hadiah ini juga untuk menyenangkan petani,” katanya.
Adapun hadiah yang diberikan menurut Ibnu barang-barang elektronik kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan petani. Seperti kulkas, mesin cuci, sprayer, tv 32 inchi, sepeda, dan hadiah utamanya berupa sepeda motor.
Untuk sepeda motor yang mendapat adalah Jutawan Ginting, petani dari Tiga Binanga, Kabupaten Karo dan Dodi Eka Laya Asnawi dari Dewantara, Aceh Utara.
“Sedangkan untuk balai penyuluh pertanian (BPP) terbaik Sumut panitia memberikan uang pembinaan sebesar Rp5 juta,” jelasnya.
Untuk BPP yang terpilih dalam gebyar ini, lanjut Ibnu, yakni Koordinator Jaharun Kecamatan Pagar Merbau, Deliserdang. BPP Koordinator Sijonam, Kecamatan Perbaungan (Sergai), Koordinator Nainggolan, Kabupaten Samosir, Purwobinangun Kecamatan Sei Bingai dan Koordinator Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Sebelumnya, Vice Presiden Penjualan Wilayah I Sumbagut Pupuk Indonesia, Wawan Arjuna. mengatakan, Pupuk Indonesia diberikan amanah untuk menyalurkan pupuk subsidi.
Di mana pupuk bersubsidi ini sebenarnya harganya mahal. Namun karena disubsidi artinya, pemerintah ada peranan. Pemerintah membantu harga pupuk tersebut sehingga muncul Harga Eceran Tertinggi (HET).
Karena disubsidi pemerintah, maka pemerintah menuntut Pupuk Indonesia untuk membuktikan bahwa pupuk bersubsidi itu sudah disalurkan tepat sesuai daftar petani yang dikeluarkan Kementan Cq Dinas Pertanian kabupaten/kota.
Karena itulah, Kementan bekerjasama dengan Pupuk Indonesia mengeluarkan aplikasi baru untuk pencatatan administrasi penyaluran pupuk yaitu iPubers. Mulai dijalankan khususnya di Sumut mulai September 2023.
“Untuk di Aceh namanya aplikasi kartu tani digital. Hanya beda nama saja, sistemnya sama. Tugasnya untuk merekam atau mengadministrasikan agar penyauran pupuk ke petani terdokumentasi dengan baik,” terangnya. (rel)