30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSMS Laporkan Persiraja

Pelipis Kiki Lussisanto Robek, Jecky Pasarela Dapat 24 Jahitan

MEDAN- Manajemen PSMS melaporkan Persiraja Banda Aceh ke Komisi Wasit dan operator IPL, PT LPIS. Pelaporan ini terkait adanya indikasi tak menjunjung tinggi sportivitas atau fair play pada laga lanjutan IPL yang digelar di Stadion H Dhimurtala Lampineung, Sabtu (28/4) lalu.

Kekalahan 2-0 atas anak-anak Laskar Rencong bisa diterima jika diraih dengan cara fair play. Namun, banyaknya kejanggalan yang terjadi hingga berujung dua pemain Ayam Kinantan harus dilarikan ke rumah sakit sehingga menimbulkan reaksi keras manajemen PSMS.

Seperti diberitakan sebelumnya, ulah pemain Persiraja Stephen Nagbe Mennoh yang menanduk Kiki Lussisanto menyebabkan pelipis kanannya robek. Sedangkan Jecky Pasarela mengalami robek bibir dan gusi akibat disiku pemain Persiraja Andria. Karena kejadian tersebut, Jecky harus menerima 24 jahitan.

“Kami sudah melaporkan rentetan kejadian yang dialami PSMS berdasarkan pengakuan dan kesaksian ofisial dan pemain waktu di Banda Aceh. Laporan kami kirimkan hari ini (kemarin, Red),” ungkap manajer PSMS Doli Sinomba Siregar, Minggu (29/4).

Doli berharap, kejadian tersebut tak terulang lagi di pertandingan-pertandingan Persiraja berikutnya. “Kejadian itu sangat menodai dunia persepakbolaan Indonesia, dan merugikan tim-tim yang berlaga di sana,” jelasnya lagi.

Laporan yang diajukan tersebut berisi lambatnya pihak Panpel pertandingan Persiraja melakukan penanganan terhadap Jecky Pasarela dan Kiki Lussisanto. Panpel pertandingan Persiraja juga tak mendampingi sekretaris tim PSMS Heru Prawono yang membawa dua pemain PSMS ke rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh sebagai rujukan.

“Lucunya lagi, orang rumah sakit Zainal Abidin menolak melakukan perawatan pemain kami. Padahal sudah satu jam menunggu karena alasan tak ada obat dan kemudian berganti beralasan takut tak dibayar Panpel pertandingan Persiraja,” tutur Heru.

Karena alasan tersebut pula, kedua pemain PSMS terpaksa dipindahkan ke rumah sakit Kesdam I/Iskandar Muda. “Darah dari luka Kiki mengucur terus tanpa ada perawatan, begitu juga Jecky. Makanya kami segera pindah ke rumah sakit lain,” ungkap Heru pula.

Ternyata kejadian ini bukan hanya menimpa skuad PSMS. Tim PSM Makassar yang juga berlaga di Banda Aceh pada putaran pertama, Minggu (11/3) lalu, juga mengalami nasib serupa.

Saat itu, pemain PSM yang harus dilarikan ke rumah sakit adalah M Aswar Syamsudin. “Aswar harus dilarikan ke RS Kesdam juga. Kejadiannya sama, disikut pemain Persiraja, padahal lagi nggak bawa bola,” ungkap Media Officer PSM Andi Syadzwina.

Syadzwina menuturkan, pihaknya juga melaporkan Periraja ke LPIS dan PSSI. “Menurut coach (Segrt Petar), Persiraja harus dihukum lebih berat agar kapok. Misalnya bertanding tanpa suporter atau pindah homebase. Ini enggak fair buat tim-tim lain,” katanya.

“Harusnya LPIS atau PSSI sesekali melakukan cross check langsung ke sana (Banda Aceh). Kami saja, meski disiarkan live di MNC TV masih sempat mereka kerjain. Dokter kami ditendang di tengah lapangan. Lantas, ofisiial lain juga diludahi penonton. Pemain kami Satrio Syam yang tak mampu menahan emosinya waktu itu, sampai mendatangi penonton mengajak berkelahi,” papar Syadzwina. (saz)

Pelipis Kiki Lussisanto Robek, Jecky Pasarela Dapat 24 Jahitan

MEDAN- Manajemen PSMS melaporkan Persiraja Banda Aceh ke Komisi Wasit dan operator IPL, PT LPIS. Pelaporan ini terkait adanya indikasi tak menjunjung tinggi sportivitas atau fair play pada laga lanjutan IPL yang digelar di Stadion H Dhimurtala Lampineung, Sabtu (28/4) lalu.

Kekalahan 2-0 atas anak-anak Laskar Rencong bisa diterima jika diraih dengan cara fair play. Namun, banyaknya kejanggalan yang terjadi hingga berujung dua pemain Ayam Kinantan harus dilarikan ke rumah sakit sehingga menimbulkan reaksi keras manajemen PSMS.

Seperti diberitakan sebelumnya, ulah pemain Persiraja Stephen Nagbe Mennoh yang menanduk Kiki Lussisanto menyebabkan pelipis kanannya robek. Sedangkan Jecky Pasarela mengalami robek bibir dan gusi akibat disiku pemain Persiraja Andria. Karena kejadian tersebut, Jecky harus menerima 24 jahitan.

“Kami sudah melaporkan rentetan kejadian yang dialami PSMS berdasarkan pengakuan dan kesaksian ofisial dan pemain waktu di Banda Aceh. Laporan kami kirimkan hari ini (kemarin, Red),” ungkap manajer PSMS Doli Sinomba Siregar, Minggu (29/4).

Doli berharap, kejadian tersebut tak terulang lagi di pertandingan-pertandingan Persiraja berikutnya. “Kejadian itu sangat menodai dunia persepakbolaan Indonesia, dan merugikan tim-tim yang berlaga di sana,” jelasnya lagi.

Laporan yang diajukan tersebut berisi lambatnya pihak Panpel pertandingan Persiraja melakukan penanganan terhadap Jecky Pasarela dan Kiki Lussisanto. Panpel pertandingan Persiraja juga tak mendampingi sekretaris tim PSMS Heru Prawono yang membawa dua pemain PSMS ke rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh sebagai rujukan.

“Lucunya lagi, orang rumah sakit Zainal Abidin menolak melakukan perawatan pemain kami. Padahal sudah satu jam menunggu karena alasan tak ada obat dan kemudian berganti beralasan takut tak dibayar Panpel pertandingan Persiraja,” tutur Heru.

Karena alasan tersebut pula, kedua pemain PSMS terpaksa dipindahkan ke rumah sakit Kesdam I/Iskandar Muda. “Darah dari luka Kiki mengucur terus tanpa ada perawatan, begitu juga Jecky. Makanya kami segera pindah ke rumah sakit lain,” ungkap Heru pula.

Ternyata kejadian ini bukan hanya menimpa skuad PSMS. Tim PSM Makassar yang juga berlaga di Banda Aceh pada putaran pertama, Minggu (11/3) lalu, juga mengalami nasib serupa.

Saat itu, pemain PSM yang harus dilarikan ke rumah sakit adalah M Aswar Syamsudin. “Aswar harus dilarikan ke RS Kesdam juga. Kejadiannya sama, disikut pemain Persiraja, padahal lagi nggak bawa bola,” ungkap Media Officer PSM Andi Syadzwina.

Syadzwina menuturkan, pihaknya juga melaporkan Periraja ke LPIS dan PSSI. “Menurut coach (Segrt Petar), Persiraja harus dihukum lebih berat agar kapok. Misalnya bertanding tanpa suporter atau pindah homebase. Ini enggak fair buat tim-tim lain,” katanya.

“Harusnya LPIS atau PSSI sesekali melakukan cross check langsung ke sana (Banda Aceh). Kami saja, meski disiarkan live di MNC TV masih sempat mereka kerjain. Dokter kami ditendang di tengah lapangan. Lantas, ofisiial lain juga diludahi penonton. Pemain kami Satrio Syam yang tak mampu menahan emosinya waktu itu, sampai mendatangi penonton mengajak berkelahi,” papar Syadzwina. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/