PASCA didepaknya Markus Horisson, PSMS ISL tampaknya kehilangan palang pintu terakhir pertahanan.
Sosok yang tepat di bawah mistar gawang pun masih dicari. Itulah kenapa secara tiba-tiba manajemen mendatangkan Bayu, kiper yang sempat memperkuat Medan Jaya.
Tapi anehnya, perekrutan itu tak sesuai peraturan. Bayu didatangkan pada 23 April. Padahal tranfers windows ISL sudah berakhir 22 April. Ujungnya, Bayu tak bisa didaftarkan di skuad PSMS yang sedang melawat ke Balikpapan.
Pasca datang 23 April lalu, Bayu sudah berlatih bersama tim. “Sebelum berangkat ke Palembang (26/4), ia sudah berlatih bersama kita tiga hari (23-25 April),” ujar pelatih PSMS, Suharto yang kemudian diamini pelatih kiper PSMS Sugihar.
Sugihar menambahkan, kedatangan mantan kiper Medan Jaya ini belum dipastikan diplot untuk menggantikan Eddy. “Ya kita lihat perkembangan dan hasil latihan nanti.
Kita belum bisa menilainya, karena baru latihan tiga kali. Sepulang tur tiga pulau ini baru kita lakukan penilaian lagi. Jika performanya bisa melebihi Eddy, ya kita lihat nanti,” katanya.
Namun, saat akan mengklarifikasi kerancuan yang dilakukan manajemen PSMS mengenai perekrutan pemain di luar jadwal bursa transfer ISL, telepon selular manajer PSMS Benny Tomasoa dalam keadaan tak aktif.
Yang juga patut dipertanyakan, bagimana dengan kiper tiga PSMS yang kini naik pangkat jadi kiper dua, Alrian. Sejak direkrut dari Bintang Medan awal musim ini, Alrian sekalipun tak pernah diturunkan. (saz)