SUMUTPOS.CO – KONSUL Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok di Medan Zhang Min menyampaikan kuliah umum berjudul: Relasi Kerja Sama Indonesia Tiongkok di kampus Universitas Muhammadiyah Sunatera Utara (UMSU) Jalan Kapten M Basri Medan, Selasa (23/7).
Dalam pengantarnya, Konjen yang datang bersama istri dan sejumlah staf menyampaikan terima kasih atas sambutan dan suasana hangat yang diterima. Zhang Min mengaku sangat menikmati penampilan para siswa dalam acara pembukaan.
Dalam kesempatan itu, Konjen menyampaikan kesan melakukan kunjungan ke banyak sekolah dan perguruan tinggi. Ia menyebut bahwa dirinya banyak berkunjung ke sekolah dan perguruan tinggi. Namun baru di UMSU mendapatkan sambutan sangat meriah.
”Terima kasih atas persiapan yang sudah dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa. Saya sangat terkesan, saya menemukan ada semangat jiwa muda setiap kunjungan ke sekolah-sekolah. Seperti hari ini saya merasa kembali muda,” kata Zhang Min. Ia juga terkesan karena foto yang dipakai sebagai background LED saat dirinya berkunjung di UMSU adalah saat masih kuliah.
UMSU, menurut dia, mempunyai sejarah panjang dan punya banyak talenta berprestasi untuk pembangunan Sumut dan Indonesia. ”Untuk itu, Saya memberi hormat kepada para guru atas kontribusi dan pengabdiannya,” ujarnya.
Konjen berharap dibawah kepemimpinan Prof Dr Agusani MAP, UMSU mencapai visinya menjadi kampus berkelas dunia. UMSU akan berkembang lebih baik lagi kedepannya.
”UMSU bisa menjadi universitas ketiga yang bisa membangun institut konfusius. Selama ini UMSU sudah membangun kerja sama dengan perguruan di Tiongkok. Dengan adanya institut konfisius, kerja sama pendidikan bisa semakin banyak,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga dan sahabat baik yang memiliki cerita sejarah panjang. Hal ini bisa tergambar dalam kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho di Indonesia.
”Beliau dikenal sebagai tokoh diplomat dan pembawa perdamaian. Bisa dilihat dari peninggalan sejarah berupa Masjid Cheng Ho di Palembang dan Klenteng Sam Poo Koong di Semarang. Di zaman modern, Tiongkok dan Indonesia sama berjuang melawan penjajahan. Persahabatan itu berlanjut sampai saat ini. Peradaban harus dibangun dengan banyak warna. Meninggalkan prasangka dan didasarkan pada kesetaraan,” katanya.
Rektor dalam paparannya mengenalkan UMSU, rencana sebagai panitia muktamar Muhammadiyah tahun 2027. Prof Dr Agussani MAP juga mengenalkan kelas internasional. Tidak hanya menggunakan Bahasa Inggris dalam pembelajaran, tapi juga ada kelas khusus Mandarin.
Rektor menyampaikan agar institut konfusius bisa direalisasikan karena UMSU sangat terbuka dan siap untuk menjalin kerja sama. Ia berharap dukungan untuk merealisasikan lembaga yang menjadi jembatan untuk memperkuat jalinan persahabatan.
Prof Dr Agussani MAP berharap pasca-kunjungan Konjen bisa diwujudkan kerja sama untuk memperkuat hubungan antara Muhammadiyah khususnya dan Indonesia secara umum dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Tokoh Pembaruan Sumut Dr Indra Wahidin berharap UMSU menjadi mitra untuk salah satu tempat berdirinya institusi konfusius. Kehadiran lembaga itu diharapkan bisa menjadi jembatan untuk peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan pertukaran budaya.
Dalam kuliah umum tersebut, juga hadir Konsular Atase Yu Lei, Badan Pembina Harian UMSU, Ketua Umum MUI Medan Dr H Hasan Matsum MA, pengurus FKUB Medan Pdt Erwin Tambunan STh M Τh, H Bonggal Ritonga SAg MAP, Js Alwin Angkasa, Tokoh Agama Sumut Dr Amiruddin MS, KH Zulfikar Hajar Lc serta wakil rektor, dekan, kepala biro, badan, pusat lembaga, unit dan mahasiswa UMSU. (dmp)