MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tetap akan berupa maksimal memenuhi kebutuhan cabang olahraga sebagai persiapan meraih hasil maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, September mendatang.
“Kami memahami kekhawatiran para Pengprov Olahraga. Namun yakinlah, Pemprov Sumut melalui PB PON tetap akan berupaya maksimal mencari solusi terbaik. Karenanya kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari kita semua,” ujar Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sumut, Budi Syahputra yang juga Bidang Pertandingan PB PON Wilayah Sumut di hadapan perwakilan Pengprov Olahraga pada rapat yang digelar KONI Sumut, Sabtu (3/8) sore.
Budi didampingi para Wakil Ketua KONI, Prof Agung Sunarno, H Sakiruddin, dan Kisharianto Pasaribu mengatakan, sesuai rancangan yang telah disusun KONI Sumut, sejumlah 1600 atlet, pelatih dan psikolog dari 58 cabor akan menjalani Pelatda Penuh.
Seluruh peserta Pelatda akan ditempatkan di berbagai tempat, seperti Asrama Haji Medan, wisma atlet dan lainnya. “Kami berharap seluruh atlet menjalani Pelatda Penuh guna mengkristalkan kebersamaan sesama atlet PON Sumut,” harap Budi.
Terkait perlengkapan pertandingan, Budi secara gamblang menjelaskan anggaran pengadaan item tersebut tidak ditampung pada APBD 2024, sehingga terpaksa menggunakan anggaran PB PON.
Proses ini dalam pelaksaannya harus sesuai ketentuan, yaitu melalui proses tender yang memakan waktu minimal 18 hari. Sedangkan pertandingan sudah ada yang digelar 26 Agustus 2024.
Kondisi yang sangat kritis ini dibutuhkan kebijakan para pimpinan PB PON agar proses pengadaan dapat terlaksana tepat waktu. Sebab, tanpa perlengkapan, 58 cabang olahraga tidak bisa bertanding alias gagal menjadi peserta PON .
Pemprov Sumut melalui beberapa kali pertemuan dengan berbagai pihak terkait, tetap pada komitmen pengadaan perlengkapan ini harus diselesaikan. Upaya percepatan pun akan diupayakan. “Tidak mungkin kontingen Sumut bertanding tanpa perlengkapan,” tegasnya.
Karenanya, guna menindaklanjuti hal ini, butuh dukungan bersama, terkhusus Pengprov Olahraga. “Kami mengakui selama ini Pengprov-Pengprov sudah dimintai pengajuan data perlengkapan. Dan, kali kami berharap kembali agar Pengprov memberi pengajuan terhadap perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan,” ujarnya.
Sebelumnya, mayoritas Pengprov merasa khawatir bahkan resah, karena perlengkapan pertandingan hingga kini belum turun. Padahal mereka sudah beberapa kali memberi pengajuan.
“Perlengkapan yang kami ajukan adalah fasilitas yang memang dibutuhkan digunakan atlet untuk bertanding. Idealnya perlengkapan tersebut sudah turun dan dapat digunakan atlet agar pada hari pertandingan chemistry antara atlet dengan perlengkapan sudah menyatu,” ujar salah seorang pengurus olahraga.
Terkait Pelatda Penuh, beberapa Pengprov berkeinginan tetap melaksanakan Pelatda sendiri, terkhusus terhadap atlet yang dijagokan meraih medali, agar tidak merusak program yang telah disusun sebelumnya. (dek)