26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ijeck Belum Tahu Penyebab Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum DPP Golkar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar setelah menjabat selama hampir dua periode. Keputusan itu diambil Airlangga sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dengan mundurnya Airlangga sebagai Ketum DPP Golkar, yang dianggap sebagai dinamika dan pergantian masa kepemimpinan di tubuh Partai berlambang Pohon Beringin tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Sumut, Musa Rajeckshah, ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (12/8/2024).

Pria yang akrab disapa Ijeck tersebut, mengatakan hingga saat ini dirinya belum berkomunikasi maupun bertemu langsung dengan Pak Airlangga, dan belum mengetahui secara pasti penyebab Airlangga mundur dari jangan Ketum Golkar.

“Hingga saat ini saya belum berkomunikasi ataupun bertemu langsung dengan Pak Airlangga dan belum mengetahui secara pasti terkait mundurnya beliau”, ujarnya.

Mantan Wagub Sumut periode 2018-2023 itu menyebut, dengan mundurnya Pak Airlangga DPD Partai Golkar menganggap sebagai hal yang biasa didalam Organisasi terutama di Partai Politik, dan secepatnya adanya pergantian Ketua Umum, yang sesuai aturan AD/ART, didalam Partai.

“Saya menganggap itu merupakan hal yang biasa di dalam Partai Politik, dan saya berharap secepatnya adanya pergantian Ketua Umum, sesuai yang ada di AD/ART Partai”, ucapnya.

Dirinya belum ada rencananya untuk bertemu dengan Airlangga Hartarto, namun nanti ketika ada pertemuan dengan Airlangga misalnya Munas, atau kegiatan Partai lainnya, dirinya bisa berkomunikasi lebih jelas.

“Belum ada rencana bertemu dengan beliau (Airlangga) tapi nanti ketika ada pertemuan di kegiatan Munas ataupun kegiatan partai lainnya, bisa segera dikomunikasikan”, ucapnya.

Ia berharap pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua umum, Partai Golkar bisa lebih eksis kembali dunia perpolitikan, sebagai Partai bersejarah dan tertua yang masih mendominasi di Indonesia.

“Saya berharap Golkar tetap eksis sebagai Partai besar pasca mundurnya Pak Airlangga”, ucapnya.(san/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar setelah menjabat selama hampir dua periode. Keputusan itu diambil Airlangga sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dengan mundurnya Airlangga sebagai Ketum DPP Golkar, yang dianggap sebagai dinamika dan pergantian masa kepemimpinan di tubuh Partai berlambang Pohon Beringin tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Sumut, Musa Rajeckshah, ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (12/8/2024).

Pria yang akrab disapa Ijeck tersebut, mengatakan hingga saat ini dirinya belum berkomunikasi maupun bertemu langsung dengan Pak Airlangga, dan belum mengetahui secara pasti penyebab Airlangga mundur dari jangan Ketum Golkar.

“Hingga saat ini saya belum berkomunikasi ataupun bertemu langsung dengan Pak Airlangga dan belum mengetahui secara pasti terkait mundurnya beliau”, ujarnya.

Mantan Wagub Sumut periode 2018-2023 itu menyebut, dengan mundurnya Pak Airlangga DPD Partai Golkar menganggap sebagai hal yang biasa didalam Organisasi terutama di Partai Politik, dan secepatnya adanya pergantian Ketua Umum, yang sesuai aturan AD/ART, didalam Partai.

“Saya menganggap itu merupakan hal yang biasa di dalam Partai Politik, dan saya berharap secepatnya adanya pergantian Ketua Umum, sesuai yang ada di AD/ART Partai”, ucapnya.

Dirinya belum ada rencananya untuk bertemu dengan Airlangga Hartarto, namun nanti ketika ada pertemuan dengan Airlangga misalnya Munas, atau kegiatan Partai lainnya, dirinya bisa berkomunikasi lebih jelas.

“Belum ada rencana bertemu dengan beliau (Airlangga) tapi nanti ketika ada pertemuan di kegiatan Munas ataupun kegiatan partai lainnya, bisa segera dikomunikasikan”, ucapnya.

Ia berharap pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua umum, Partai Golkar bisa lebih eksis kembali dunia perpolitikan, sebagai Partai bersejarah dan tertua yang masih mendominasi di Indonesia.

“Saya berharap Golkar tetap eksis sebagai Partai besar pasca mundurnya Pak Airlangga”, ucapnya.(san/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/